Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengisyaratkan akan melanjutkan pembelajaran tatap muka secara terbatas jika kondisi dinilai tetap memungkinkan seperti saat ini.

"Harapan kita semua COVID-19 cepat berlalu sehingga PTM (pembelajaran tatap muka) bisa berjalan dengan normal. Ada kemungkinan PTM diperpanjang seiring dengan adanya penurunan kasus COVID-19," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi di Sampit, Kamis.

Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai Senin (30/8) hingga Senin (6/9) nanti. Kebijakan ini juga berdasarkan koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 seiring menurunnya kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Rabu siang, terdapat kasus baru sebanyak 19 orang dan kebetulan jumlah pasien yang sembuh juga 19 orang.

Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah sebanyak 5.068 kasus, terdiri dari 4.719 kasus sembuh, 148 orang masih ditangani dan 201 orang telah wafat.

Suparmadi mengatakan, sejauh ini pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas berjalan lancar. Protokol kesehatan dijalankan dengan ketat oleh peserta didik dan guru untuk mencegah penularan COVID-19.

Suparmadi mengaku juga turun langsung memantau pembelajaran tatap muka terbatas di sejumlah sekolah di Sampit. Peserta didik sangat bersemangat mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas.

Untuk tingkat SMP, awal pekan tadi terdaftar 49 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, termasuk di kecamatan di luar pusat kota.

Baca juga: Ketua DPRD Kotim berharap pemulihan ekonomi lebih cepat

Menurutnya, Kotawaringin Timur sudah beberapa kali melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas sehingga tidak kesulitan ketika kembali melaksanakannya. Sebelumnya ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga pembelajaran tatap muka terbatas dihentikan dan dikembalikan pada pembelajaran secara daring.

Suparmadi mengingatkan seluruh sekolah terus menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Jika sampai ada terjadi penularan COVID-19 maka pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah tersebut dihentikan.

Seluruh peserta didik dan guru wajib menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak dan tidak berkerumun. 

Pengawasan juga akan terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan beserta jajarannya untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan sesuai aturan. Kondisi diharapkan terus membaik sehingga pembelajaran tatap muka terbatas bisa dilanjutkan.

"Kalau memang kasus COVID-19 melandai, mungkin PTM akan berlanjut. Kalau ini terjadi, nanti Senin (6/9) Satgas kami akan menyampaikan kembali surat edaran untuk penegasan kembali PTM karena kemarin kan hanya uji coba," demikian Suparmadi.

Baca juga: DPRD Kotim minta perusahaan bantu penanganan stunting

Baca juga: Pemkab Kotim perbanyak alat pemantau transaksi tingkatkan pendapatan daerah

Baca juga: Berikut perkembangan banjir berbagai daerah di Kalteng

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024