Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Tengah Shalahuddin menyatakan bahwa dirinya telah memerintahkan sejumlah personel ke ruas Bukit Rawi, untuk memantau sejauh mana kondisi genangan air maupun kendaraan warga yang sedang melintasi di jalur tersebut.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian PUPR, terkait genangan air yang mengganggu kendaraan melintas di ruas jalan trans Kalimantan ini," kata Shalahuddin di Palangka Raya, Jumat.
Sekarang ini kondisi ruas jalan nasional yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan enam kabupaten di Daerah Aliran Sungai (ADS) Barito, dan Provinsi Kalimantan Selatan serta Kalimantan Timur, tergenang air sekitar 30-70 cm akibat debit Sungai Kahayan sedang tinggi.
Shalahuddin mengatakan bahwa dirinya telah diperintahkan Gubernur Kalteng untuk selalu memantau kondisi dan keadaan kendaraan warga yang sedang melintasi ruas jalan nasional di sekitar Bukit Rawi, serta memastikan distribusi logistik tidak mengalami gangguan..
"Itulah kenapa kami terus memantau perkembangannya sekaligus berkoordinasi dengan pihak Balai, agar jalur di sekitar Bukit Rawi dapat dilalui dengan aman oleh kendaraan masyarakat dan pembawa logistik," ucapnya.
Kepala PUPR Kalteng itu mengaku bahwa Gubernur Sugianto Sabran, sudah berupaya keras menyelesaikan permasalahan genangan air yang nyaris terjadi setiap tahun, khususnya disaat intensitas curah hujan relatif tinggi.
Dia mengatakan upaya itu terlihat dari telah dibangunnya jalan layang sepanjang 2.284 meter di sekitar jalan Bukit Rawi, yang pengerjaannya telah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Baca juga: Pembangunan jalan Layang di Bukit Rawi Kalteng diminta dipercepat
"Jalan layang yang dibangun Pusat melalui PT Adhi Karya Tbk di sekitar Bukit Rawi itu akan selesai di tahun 2022. Kalau itu sudah selesai, kendaraan akan aman melintas sekalipun saat musim hujan," beber Shalahuddin.
Tahap awal, pembangunan jalan layang di sekitar Bukit Rawi sepanjang 800 meter dimulai tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp62.886.304.000. Kontraktor pelaksana PT Bukit Telawi KSO dan PT Bintang Mas Pertiwi.
Kemudian dilanjutkan membangun jalan layang sepanjang 2.284 meter yang anggarannya diperkirakan mencapai Rp161.740.579.000. Anggaran pembangunan ini bersumber dari SBSN (Surat Berharga Syariah Nasional), dengan program multiyears atau tahun jamak, dan dikerjakan oleh Adhi Karya Tbk.
Adapun rincian anggaranya yakni, Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp44.200.562.000, tahun 2021 mencapai Rp85.567.800.000, dan tahun 2022 sekitar Rp31.972.217.000.
Baca juga: Percepat tangani jalan Bukit Rawi, Kalteng berkoordinasi ke Kemen PUPR
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian PUPR, terkait genangan air yang mengganggu kendaraan melintas di ruas jalan trans Kalimantan ini," kata Shalahuddin di Palangka Raya, Jumat.
Sekarang ini kondisi ruas jalan nasional yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan enam kabupaten di Daerah Aliran Sungai (ADS) Barito, dan Provinsi Kalimantan Selatan serta Kalimantan Timur, tergenang air sekitar 30-70 cm akibat debit Sungai Kahayan sedang tinggi.
Shalahuddin mengatakan bahwa dirinya telah diperintahkan Gubernur Kalteng untuk selalu memantau kondisi dan keadaan kendaraan warga yang sedang melintasi ruas jalan nasional di sekitar Bukit Rawi, serta memastikan distribusi logistik tidak mengalami gangguan..
"Itulah kenapa kami terus memantau perkembangannya sekaligus berkoordinasi dengan pihak Balai, agar jalur di sekitar Bukit Rawi dapat dilalui dengan aman oleh kendaraan masyarakat dan pembawa logistik," ucapnya.
Kepala PUPR Kalteng itu mengaku bahwa Gubernur Sugianto Sabran, sudah berupaya keras menyelesaikan permasalahan genangan air yang nyaris terjadi setiap tahun, khususnya disaat intensitas curah hujan relatif tinggi.
Dia mengatakan upaya itu terlihat dari telah dibangunnya jalan layang sepanjang 2.284 meter di sekitar jalan Bukit Rawi, yang pengerjaannya telah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Baca juga: Pembangunan jalan Layang di Bukit Rawi Kalteng diminta dipercepat
"Jalan layang yang dibangun Pusat melalui PT Adhi Karya Tbk di sekitar Bukit Rawi itu akan selesai di tahun 2022. Kalau itu sudah selesai, kendaraan akan aman melintas sekalipun saat musim hujan," beber Shalahuddin.
Tahap awal, pembangunan jalan layang di sekitar Bukit Rawi sepanjang 800 meter dimulai tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp62.886.304.000. Kontraktor pelaksana PT Bukit Telawi KSO dan PT Bintang Mas Pertiwi.
Kemudian dilanjutkan membangun jalan layang sepanjang 2.284 meter yang anggarannya diperkirakan mencapai Rp161.740.579.000. Anggaran pembangunan ini bersumber dari SBSN (Surat Berharga Syariah Nasional), dengan program multiyears atau tahun jamak, dan dikerjakan oleh Adhi Karya Tbk.
Adapun rincian anggaranya yakni, Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp44.200.562.000, tahun 2021 mencapai Rp85.567.800.000, dan tahun 2022 sekitar Rp31.972.217.000.
Baca juga: Percepat tangani jalan Bukit Rawi, Kalteng berkoordinasi ke Kemen PUPR