Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Untung Jaya Bangas berharap pemerintah provinsi bisa segera melakukan perbaikan terhadap ruas jalan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun menuju Desa Linau, Kecamatan Rungan.
Sebab, ruas Jalan Kuala Kurun-Linau bisa menjadi jalur alternatif mobilisasi mengakut bahan kebutuhan pokok, mengingat banjir masih terjadi di sejumlah titik dan mengancam akses bahan pokok masyarakat Gumas, kata Untung melalui pesan singkat, Minggu.
“Akibat lebatnya intensitas hujan yang melanda Gumas dan tidak mampunya hutan menahan lajunya air hujan, serta kurangnya daya serap tanah, mengakibatkan banjir di beberapa titik, sehingga menimbulkan kesulitan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas,” ucap dia.
Secara khusus, tutur politisi Partai Demokrat ini, banjir yang terjadi di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, membuat arus transportasi jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun benar-benar terhambat.
Baca juga: Diskominfosantik Gumas bakal integrasikan seluruh layanan elektronik pemkab
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu itu memperkirakan keadaan ini akan berlangsung lama, karena setiap hari intensitas hujan di hulu Sungai Kahayan masih besar.
Dikhawatirkan, keadaan ini bisa menimbulkan krisis kebutuhan pokok serta sumber energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lainnya. Dia berharap pemerintah dapat memperhatikan hal ini.
Memang ada jalur alternatif lain untuk menuju Kuala Kurun dan sekitarnya, yakni melalui jalan Palangkaraya Km 46, ke arah Desa Tumbang Jutuh - Desa Linau - Kuala kurun. Namun saat ini kondisi jalan tersebut juga rusak parah, sekitar 500 meter.
Jalur alternatif lain adalah dari Palangka Raya Km 46 menuju Tumbang Jutuh – Tumbang Rahuyan - Tewah - Kuala Kurun. Akan tetapi jika intensitas hujan tinggi maka di ruas jalan ini akan terjadi banjir, tepatnya di Desa Jangkit, dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Maka kami mohon kepada Pemprov Kalteng untuk dapat memperbaiki ruas jalan Kuala Kurun – Linau, sebagai alternatif untuk mobilisasi masyarakat dalam mengakut bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya,” bebernya.
Menurut dia, jika penanganan tidak segera dilakukan dan melihat masih berlangsungnya hujan yang hampir setiap hari, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Gumas akan kesulitan mengakses bahan-bahan pokok tersebut.
Baca juga: Dukung penanganan stunting, TP PKK Gumas demo masak ke desa
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja Polres Gumas berantas narkoba
Baca juga: Kwarcab Pramuka Gumas bantu korban banjir di Tewah
Sebab, ruas Jalan Kuala Kurun-Linau bisa menjadi jalur alternatif mobilisasi mengakut bahan kebutuhan pokok, mengingat banjir masih terjadi di sejumlah titik dan mengancam akses bahan pokok masyarakat Gumas, kata Untung melalui pesan singkat, Minggu.
“Akibat lebatnya intensitas hujan yang melanda Gumas dan tidak mampunya hutan menahan lajunya air hujan, serta kurangnya daya serap tanah, mengakibatkan banjir di beberapa titik, sehingga menimbulkan kesulitan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas,” ucap dia.
Secara khusus, tutur politisi Partai Demokrat ini, banjir yang terjadi di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, membuat arus transportasi jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun benar-benar terhambat.
Baca juga: Diskominfosantik Gumas bakal integrasikan seluruh layanan elektronik pemkab
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu itu memperkirakan keadaan ini akan berlangsung lama, karena setiap hari intensitas hujan di hulu Sungai Kahayan masih besar.
Dikhawatirkan, keadaan ini bisa menimbulkan krisis kebutuhan pokok serta sumber energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lainnya. Dia berharap pemerintah dapat memperhatikan hal ini.
Memang ada jalur alternatif lain untuk menuju Kuala Kurun dan sekitarnya, yakni melalui jalan Palangkaraya Km 46, ke arah Desa Tumbang Jutuh - Desa Linau - Kuala kurun. Namun saat ini kondisi jalan tersebut juga rusak parah, sekitar 500 meter.
Jalur alternatif lain adalah dari Palangka Raya Km 46 menuju Tumbang Jutuh – Tumbang Rahuyan - Tewah - Kuala Kurun. Akan tetapi jika intensitas hujan tinggi maka di ruas jalan ini akan terjadi banjir, tepatnya di Desa Jangkit, dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Maka kami mohon kepada Pemprov Kalteng untuk dapat memperbaiki ruas jalan Kuala Kurun – Linau, sebagai alternatif untuk mobilisasi masyarakat dalam mengakut bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya,” bebernya.
Menurut dia, jika penanganan tidak segera dilakukan dan melihat masih berlangsungnya hujan yang hampir setiap hari, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Gumas akan kesulitan mengakses bahan-bahan pokok tersebut.
Baca juga: Dukung penanganan stunting, TP PKK Gumas demo masak ke desa
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja Polres Gumas berantas narkoba
Baca juga: Kwarcab Pramuka Gumas bantu korban banjir di Tewah