Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong mengimbau masyarakat di kabupaten setempat agar tidak panik terkait ketersediaan sembilan bahan pokok, bahan bakar minyak, dan elpiji yang mungkin terjadi di tengah bencana banjir.
Sebab, Pemerintah Kabupaten Gumas telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan pihak lainnya, untuk mengantisipasi ketersediaan sembako, BBM, dan elpiji, kata Jaya di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Senin.
“Pemkab telah berkoordinasi dengan pemprov, dan sudah menugaskan dinas terkait yang didukung forum komunikasi pimpinan daerah, untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjad, dan membantu pendistribusian jika ada kendala di jalan,” ucap dia.
Dia menjelaskan, saat ini diberlakukan buka tutup jalan di jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, demi memprioritaskan distribusi sembako, BBM, dan elpiji terlebih dahulu.
Baca juga: Gunung Mas salurkan 37 ton beras untuk warga terdampak banjir
Selain itu, tutur orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini, ada juga jalur alternatif lain yakni jalur Buntok, Barito Selatan, Kalteng dan berbelanja di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
“Ada juga beberapa alternatif untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjadi. Jadi sekali lagi tidak perlu panik dan memborong bahan pokok, BBM, atau elpiji,” papar suami dari Mimie Mariatie.
Ayah dari Zefanya Naila dan Ester Gloria ini berharap banjir dapat segera surut, sehingga pendistribusian sembako, BBM dan elpiji dapat berjalan baik dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.
Terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Gumas Hansli Gonak mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan pada Senin (13/9), ketersedian bahan pangan di wilayah setempat masih cukup.
Baca juga: Pemprov diharap segera perbaiki Jalan Kuala Kurun-Linau
Untuk beras sekitar 173,35 ton tersedia di gudang Bulog. Ketersediaan jagung, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, gula pasir, cabai besar, cabai rawit, telur ayam, bawang putih dan bawang merah juga masih cukup.
Secara umum, sambung dia, tidak ada kenaikan yang signifikan dari harga bahan pokok, namun ada beberapa bahan pokok yang harganya naik maupun turun jika dibandingkan dengan minggu lalu.
Para pedagang juga masih bisa mengambil bahan pokok dari Palangka Raya dengan melewati jalan Trans Kalimantan walau di Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau terjadi banjir, namun pendistribusian dilakukan secara estafet.
Pendistribusian secara estafet yang dimaksud di sini adalah para pedagang menggunakan jalur darat terlebih dahulu, dilanjut menggunakan perahu mesin atau klotok, dan lanjut lagi menggunakan jalur darat.
Baca juga: Diskominfosantik Gumas bakal integrasikan seluruh layanan elektronik pemkab
Baca juga: Dukung penanganan stunting, TP PKK Gumas demo masak ke desa
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja Polres Gumas berantas narkoba
Sebab, Pemerintah Kabupaten Gumas telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan pihak lainnya, untuk mengantisipasi ketersediaan sembako, BBM, dan elpiji, kata Jaya di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Senin.
“Pemkab telah berkoordinasi dengan pemprov, dan sudah menugaskan dinas terkait yang didukung forum komunikasi pimpinan daerah, untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjad, dan membantu pendistribusian jika ada kendala di jalan,” ucap dia.
Dia menjelaskan, saat ini diberlakukan buka tutup jalan di jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, demi memprioritaskan distribusi sembako, BBM, dan elpiji terlebih dahulu.
Baca juga: Gunung Mas salurkan 37 ton beras untuk warga terdampak banjir
Selain itu, tutur orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini, ada juga jalur alternatif lain yakni jalur Buntok, Barito Selatan, Kalteng dan berbelanja di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
“Ada juga beberapa alternatif untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjadi. Jadi sekali lagi tidak perlu panik dan memborong bahan pokok, BBM, atau elpiji,” papar suami dari Mimie Mariatie.
Ayah dari Zefanya Naila dan Ester Gloria ini berharap banjir dapat segera surut, sehingga pendistribusian sembako, BBM dan elpiji dapat berjalan baik dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.
Terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Gumas Hansli Gonak mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan pada Senin (13/9), ketersedian bahan pangan di wilayah setempat masih cukup.
Baca juga: Pemprov diharap segera perbaiki Jalan Kuala Kurun-Linau
Untuk beras sekitar 173,35 ton tersedia di gudang Bulog. Ketersediaan jagung, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, gula pasir, cabai besar, cabai rawit, telur ayam, bawang putih dan bawang merah juga masih cukup.
Secara umum, sambung dia, tidak ada kenaikan yang signifikan dari harga bahan pokok, namun ada beberapa bahan pokok yang harganya naik maupun turun jika dibandingkan dengan minggu lalu.
Para pedagang juga masih bisa mengambil bahan pokok dari Palangka Raya dengan melewati jalan Trans Kalimantan walau di Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau terjadi banjir, namun pendistribusian dilakukan secara estafet.
Pendistribusian secara estafet yang dimaksud di sini adalah para pedagang menggunakan jalur darat terlebih dahulu, dilanjut menggunakan perahu mesin atau klotok, dan lanjut lagi menggunakan jalur darat.
Baca juga: Diskominfosantik Gumas bakal integrasikan seluruh layanan elektronik pemkab
Baca juga: Dukung penanganan stunting, TP PKK Gumas demo masak ke desa
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja Polres Gumas berantas narkoba