Apa bedanya rokok dengan tembakau alternatif?

Rabu, 22 September 2021 15:50 WIB

Jakarta (ANTARA) - Masyarakat umum kerap salah kaprah dengan menilai bahwa menghisap tembakau secara konvensional memiliki risiko yang sama dengan mengonsumsi tembakau alternatif.

Padahal terdapat perbedaan di antara keduanya, mulai dari cara kerja hingga faktor risiko terhadap penggunanya. Berikut ulasannya dari berbagai sumber:

Rokok

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, merokok berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke sebanyak dua sampai empat kali.

Perokok pria berpotensi terkena kanker paru-paru sebanyak 25 kali, sedangkan perokok perempuan sebesar 25,7 kali.

Tak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan kanker di bagian tubuh lainnya seperti kandung kemih, darah, serviks, tenggorokan, hati, pankreas, perut, ginjal, dan ureter.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rokok menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahun. Adapun 7 juta di antaranya diakibatkan dari penggunaan langsung, sementara sekitar 1,2 juta lainnya adalah kematian akibat paparan asap rokok kepada non-perokok.

Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR yang merupakan hasil dari pembakaran rokok, mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.

"Tidak diragukan lagi, berhenti merokok. Jika berhenti merokok, Anda secara dramatis menurunkan risiko,” kata Kurtis A. Campbell, MD, ahli onkologi bedah bersertifikat di Mercy Medical Center di Baltimore dalam pernyataannya, dikutip Rabu.

Baca juga: Kenaikan cukai rokok berdampak pada sektor ritel dan UKM

Tembakau alternatif

Berbeda dengan rokok konvensional, tembakau alternatif tidak melalui proses pembakaran sehingga tidak menghasilkan asap seperti pada rokok. Khusus produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, yang dihasilkan adalah uap hasil pemanasan.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris menjelaskan produk tembakau alternatif tidak membakar tembakau sehingga tidak menghasilkan TAR (total aerosol residue) maupun karbon monoksida, dua elemen yang paling berbahaya dari asap rokok.

Cara kerja tembakau alternatif adalah dengan memanaskan tembakau untuk menghasilkan nikotin. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA), meskipun nikotin menyebabkan adiksi atau kecanduan, namun bukanlah penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok. Sebab, dalam sebatang rokok yang dihisap terkandung ribuan bahan kimia beracun, salah satu yang paling berbahaya adalah TAR.

Sejauh ini, penelitian yang ada membuktikan bahwa produk tembakau alternatif berbeda dengan rokok. Tidak seperti rokok yang menghasilkan asap mengandung TAR, tembakau alternatif menghasilkan aerosol (uap).

Public Health England, lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, dalam "Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018" menyebutan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95 persen daripada rokok.

"Keyakinan yang salah bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan merokok dapat mencegah ribuan perokok beralih ke produk ini untuk membantu mereka berhenti,” kata Profesor Lion Shahab dari Universitas College London, seperti dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Ini cara efektif untuk berhenti merokok

Baca juga: Benarkah merokok sejak muda cenderung lebih sulit berhenti?

Baca juga: Perokok berisiko lebih parah menderita penyakit COVID-19

Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Produk tembakau alternatif bantu kurangi kebiasaan merokok

11 September 2023 12:43 Wib

Artis Bobby Joseph ditetapkan sebagai tersangka kasus narkotika

25 July 2023 13:58 Wib

Pentingnya edukasi risiko kesehatan produk tembakau alternatif

04 May 2023 11:35 Wib, 2023

Dokter paru : Tembakau alternatif hasilkan uap air

16 April 2023 15:25 Wib, 2023

Risiko tembakau alternatif lebih rendah dari rokok?

30 January 2023 18:28 Wib, 2023
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib