Jakarta (ANTARA) - Ahli toksikologi dan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Shoim Hidayat mengatakan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki profil risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok
Shoim dalam keterangan di Jakarta, Minggu, menjelaskan berdasarkan kajian systematic literature review yang dilakukan Unair, produk tembakau alternatif mampu menekan risiko kesehatan dibandingkan rokok lantaran memiliki perbedaan signifikan terkait senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya sebagai hasil dari perbedaan cara penggunaannya.
Baca juga: Benarkah vape lebih aman dibanding rokok konvensional?
Adapun asap rokok yang dihasilkan dari proses pembakaran terdiri dari air sebanyak 31 persen, sementara sisanya terdiri dari nikotin, gliserol, dan zat berbahaya ataupun berpotensi berbahaya termasuk TAR yang bersifat karsinogenik.
Baca juga: Polisi tangkap produsen rokok elektrik mengandung sabu
Baca juga: Rokok elektrik tak sebabkan gangguan pertahanan gusi?
Baca juga: Produk alternatif dinilai mampu perbaiki kualitas hidup perokok dewasa
Baca juga: Cara konsumsi tembakau bisa pengaruhi profil risiko penggunanya