Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur,  Kalimantan Tengah,  meminta RSUD dr Murjani Sampit segera mengoperasikan tambahan mesin cuci darah karena sangat dibutuhkan masyarakat.

"Melalui rapat ini kami meminta pemerintah daerah agar bisa mencari solusi untuk mempercepat agar alat cuci darah tersebut bisa beroperasi," kata juru bicara tim reses daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Riskon Fabiansyah di Sampit, Selasa.

Menurut Riskon, hasil pantauan saat reses beberapa waktu lalu, ada beberapa hal yang perlu disampaikan dalam rapat paripurna ini dengan harapan bisa menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah kedepannya.

Aspirasi terkait penambahan mesin cuci darah untuk meningkatkan pelayanan hemodialisa di RSUD dr Murjani merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian serius mereka.

Layanan hemodialisa di RSUD dr Murjani Sampit dibuka sejak 2017 dengan jumlah mesin cuci darah yang dioperasikan sebanyak enam unit. Seiring banyaknya pasien yang membutuhkan cuci darah, diharapkan ada penambahan mesin cuci darah agar pelayanan lebih optimal dan pasien tidak perlu pergi ke rumah sakit di luar daerah.

Berdasarkan aspirasi, banyak warga yang meminta percepatan operasional alat cuci darah di RSUD Murjani. Disebutkan bahwa masih ada 10 unit mesin cuci darah yang belum bisa difungsionalkan, padahal banyak warga yang berharap agar bisa melakukan cuci darah di rumah sakit ini.

Baca juga: Peningkatan infrastruktur masih mendominasi aspirasi masyarakat kepada DPRD Kotim

Jika penambahan mesin cuci darah itu segera terwujud maka pasien yang ekonominya tidak mampu, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. Ini sangat membantu karena layanan cuci darah sangat urgen dan vital bagi pasien.

"Tidak sedikit dari warga Kotawaringin Timur yang akhirnya harus menyerah dan kehilangan nyawa karena terkendala biaya untuk akomodasi cuci darah keluar daerah. Ini harus segera dicarikan solusinya," harap Riskon.

Sementara itu Bupati Halikinnor mengatakan, saat ini memang ada tambahan mesin cuci darah namun belum dioperasionalkan karena ada peralatan pendukung yang belum dimiliki sehingga masih menunggu alat tersebut.

"Saya sudah minta Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit agar diharapkan awal tahun sudah bisa difungsikan karena sangat dibutuhkan masyarakat. Supaya warga kita tidak perlu lagi harus ke Palangka Raya untuk melakukan cuci darah," demikian Halikinnor.

Baca juga: Seorang petani di Seruyan menang gugatan setelah sempat ditahan

Baca juga: Pemkab Kotim akan siapkan anggaran dukung program GN Lingkaran

Baca juga: Kurang optimalnya pengelolaan aset olahraga jadi sorotan DPRD Kotim

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024