Palangka Raya (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Nurhidayah meresmikan pasar rakyat yang dibangun di lahan hibah PT Korindo Ariabima Sari (KABS), bagian usaha dari Korindo Group, Selasa (5/10) dan peresmian ini sekaligus menjadi rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-62 Kobar.
Pasar Sungai Bulin merupakan relokasi dari Pasar Korindo yang selama ini berada di depan area perusahaan KABS dan pasar seluas 1,02 hektare (ha) tersebut berada di RT 11B Kelurahan Mendawai.
"Rampungnya pembangunan Pasar Sungai Bulin merupakan salah satu kado terbaik dalam perjalanan Kobar," kata Nurhidayah.
Dijelaskannya, Pasar Sungai Bulin ini sudah diimpikan masyarakat Mendawai sejak lama mengingat Pasar Korindo atau pasar yang dulu itu kurang layak dan sudah saatnya dibenahi.
Diketahui sebanyak enam kios dan lebih dari 80 lapak dibangun pemerintah daerah dalam kondisi bersih dan rapi. Hingga Jumat (24/9), seluruh lapak diisi para pedagang dan sebagian besar diantaranya sudah mulai berjualan.
Pembangunan Pasar Sungai Bulin merupakan upaya pemerintah daerah memberikan pilihan tempat berbelanja kebutuhan pokok bagi masyarakat. Selain itu, keberadaan pasar ini diharapkan mampu mendongkrak pemulihan ekonomi masyarakat, terutama pada kondisi pandemi COVID-19.
"Mengingat potensi manfaat yang diberikan Pasar Sungai Bulin, kami berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat bersama-sama menjaga keberadaannya," pintanya.
Ke depan, Pemkab Kobar akan terus mengembangkan Pasar Sungai Bulin, seperti membangun beberapa kios dan lapak tambahan untuk pedagang yang belum tertampung. Selain itu, pihaknya juga berencana menghubungkan pasar dengan proyek Water Front City (WFC).
“Ini semua ditujukan untuk membangun perekonomian di Kotawaringin Barat,” jelas Nurhidayah.
Peresmian Pasar Sungai Bulin yang dibangun di lahan hibah PT Korindo Ariabima Sari (KABS), bagian usaha dari Korindo Group, Selasa (5/10), Pangkalan Bun. (ANTARA/HO-Korindo)
Sementara itu, keterlibatan KABS dalam pembangunan Pasar Sungai Bulin dimulai Maret 2019. Saat itu, KABS memberikan lahan secara sukarela kepada Pemkab Kobar.
Setelah melalui proses penyelesaian administrasi, pemerintah daerah segera memulai proses pembangunan pasar rakyat yang rampung pada tahun ini.
"Hibah lahan ini menjadi bukti kontribusi perusahaan dalam mendorong perekonomian sekaligus memudahkan kehidupan masyarakat setempat," kata Manager Umum KABS Rahmat Effendy.
Disampaikannya, mereka yang berprofesi sebagai pedagang dapat berjualan dengan leluasa di sini dan warga yang kebingungan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, kini bisa datang ke Pasar Sungai Bulin.
Adapun salah seorang pedagang Pasar Sungai Bulin, Solikin, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah terlibat dalam pembangunan pasar dan berharap pembangunan pasar dapat terus dikembangkan.
"Perusahaan dan pemerintah daerah telah memberikan perhatian terhadap kebutuhan pedagang kecil," ucapnya.
Lebih lanjut Solikin mengatakan, apabila memungkinkan, ke depannya di sini juga dibangun penggilingan daging dan pentol agar pasarnya semakin ramai.
Dalam peresmian Pasar Sungai Bulin, turut hadir Ketua DPRD Kobar Rusdi Gozali, Ketua Komisi C DPRD Irwan Budiannur, Tokoh Masyarakat HM Ruslan, Tokoh Mendawai Hamdhani, serta sejumlah kepala SOPD Kobar.
Pasar Sungai Bulin merupakan relokasi dari Pasar Korindo yang selama ini berada di depan area perusahaan KABS dan pasar seluas 1,02 hektare (ha) tersebut berada di RT 11B Kelurahan Mendawai.
"Rampungnya pembangunan Pasar Sungai Bulin merupakan salah satu kado terbaik dalam perjalanan Kobar," kata Nurhidayah.
Dijelaskannya, Pasar Sungai Bulin ini sudah diimpikan masyarakat Mendawai sejak lama mengingat Pasar Korindo atau pasar yang dulu itu kurang layak dan sudah saatnya dibenahi.
Diketahui sebanyak enam kios dan lebih dari 80 lapak dibangun pemerintah daerah dalam kondisi bersih dan rapi. Hingga Jumat (24/9), seluruh lapak diisi para pedagang dan sebagian besar diantaranya sudah mulai berjualan.
Pembangunan Pasar Sungai Bulin merupakan upaya pemerintah daerah memberikan pilihan tempat berbelanja kebutuhan pokok bagi masyarakat. Selain itu, keberadaan pasar ini diharapkan mampu mendongkrak pemulihan ekonomi masyarakat, terutama pada kondisi pandemi COVID-19.
"Mengingat potensi manfaat yang diberikan Pasar Sungai Bulin, kami berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat bersama-sama menjaga keberadaannya," pintanya.
Ke depan, Pemkab Kobar akan terus mengembangkan Pasar Sungai Bulin, seperti membangun beberapa kios dan lapak tambahan untuk pedagang yang belum tertampung. Selain itu, pihaknya juga berencana menghubungkan pasar dengan proyek Water Front City (WFC).
“Ini semua ditujukan untuk membangun perekonomian di Kotawaringin Barat,” jelas Nurhidayah.
Sementara itu, keterlibatan KABS dalam pembangunan Pasar Sungai Bulin dimulai Maret 2019. Saat itu, KABS memberikan lahan secara sukarela kepada Pemkab Kobar.
Setelah melalui proses penyelesaian administrasi, pemerintah daerah segera memulai proses pembangunan pasar rakyat yang rampung pada tahun ini.
"Hibah lahan ini menjadi bukti kontribusi perusahaan dalam mendorong perekonomian sekaligus memudahkan kehidupan masyarakat setempat," kata Manager Umum KABS Rahmat Effendy.
Disampaikannya, mereka yang berprofesi sebagai pedagang dapat berjualan dengan leluasa di sini dan warga yang kebingungan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, kini bisa datang ke Pasar Sungai Bulin.
Adapun salah seorang pedagang Pasar Sungai Bulin, Solikin, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah terlibat dalam pembangunan pasar dan berharap pembangunan pasar dapat terus dikembangkan.
"Perusahaan dan pemerintah daerah telah memberikan perhatian terhadap kebutuhan pedagang kecil," ucapnya.
Lebih lanjut Solikin mengatakan, apabila memungkinkan, ke depannya di sini juga dibangun penggilingan daging dan pentol agar pasarnya semakin ramai.
Dalam peresmian Pasar Sungai Bulin, turut hadir Ketua DPRD Kobar Rusdi Gozali, Ketua Komisi C DPRD Irwan Budiannur, Tokoh Masyarakat HM Ruslan, Tokoh Mendawai Hamdhani, serta sejumlah kepala SOPD Kobar.