Bupati Kobar ingatkan peran penting semua pihak turunkan stunting

id Bupati Kotawaringin Barat, Kobar, Kalimantan Tengah, Nurhidayah, Kalteng, stunting

Bupati Kobar ingatkan peran penting semua pihak turunkan stunting

Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, Senin (10/3/2025). ANTARA/Prokom Kobar.

Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Nurhidayah menyatakan bahwa hasil Pendataan Keluarga Tahun 2024, jumlah keluarga berisiko stunting (KRS) di kabupaten ini masih berkisar 7.461 keluarga, atau 15,94 persen dari total 46.800 keluarga sasaran.

Data tersebut menunjukkan bahwa masih ada tantangan besar yang harus dihadapi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, kata Nurhidayah di Pangkalan Bun, Senin.

"Jadi, saya mengingatkan peran semua pihak sangat penting dalam memastikan intervensi gizi yang terintegrasi dan efektif penurunan stunting," ucapnya.

Menurut dia, dengan adanya keterlibatan banyak pihak, penanganan stunting di Kabupaten Kobar bisa lebih cepat mencapai target sesuai dengan harapan.

Nurhidayah mengatakan bahwa data operasional timbang dan ukur yang diinput dalam aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), jumlah balita pendek dan sangat pendek di Kotawaringin Barat mencapai 360 anak atau 2,58% dari total 13.900 balita yang diukur pada bulan timbang Desember tahun 2024.

"Angka ini menjadi salah satu indikator penting dalam memetakan masalah stunting di daerah," ucapnya.

Hal itu disampaikannya, usia dirinya mengikuti secara langsung pelaksanaan aksi ketiga penurunan stunting di Kobar melalui kegiatan rembuk stunting.

Dia mengungkapkan, bahwa hasil dari rembuk stunting akan menjadi bagian dari rencana intervensi gizi terintegrasi dalam upaya penurunan stunting. Termasuk nantinya langkah-langkah yang dihasilkan, akan dimuat dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) atau Rencana Kerja (Renja) SKPD untuk tahun 2026.

"Dengan demikian, indikator pembangunan di bidang kesehatan, yakni menurunkan prevalensi stunting pada anak di bawah usia dua tahun, dapat tercapai. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat," demikian Nurhidayah.


Baca juga: Pemkab Kobar dukung wujudkan ketahanan pangan berkelanjutan

Baca juga: Pemkab Kobar jadikan pasar murah langkah strategis kendalikan inflasi

Baca juga: Pemkab Kobar gelar rembuk penurunan stunting