Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Norhaini mengimbau masyarakat yang sering menggunakan transportasi air untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kecelakaan akibat cuaca buruk.
"Khususnya warga yang berada di bantaran Sungai Kahayan, karena kesehariannya di sungai tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, apalagi cuaca sangat ekstrem," kata Norhaini di Palangka Raya, Minggu.
Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari ini di 'Kota Cantik' ini perlu menjadi perhatian masyarakat, termasuk pengguna transportasi air. Masyarakat diminta memperhatikan kondisi cuaca sebelum bepergian menggunakan transportasi air.
Masyarakat juga disarankan mempersiapkan peralatan keselamatan saat menggunakan transportasi air sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Selain nelayan, warga bantaran sungai para pengelola wisata susur sungai diminta juga mewaspadai mengenai hal ini. Ingat, jangan pernah menyepelekan hal kecil, karena bisa berakibat fatal di kemudian hari," bebernya.
Baca juga: ACT-Pemkot Palangka Raya kolaborasi peningkatan ketahanan pangan
Norhaini menuturkan, contoh kondisi yang perlu diwaspadai diantaranya potensi arus deras yang dinilai bisa membahayakan keselamatan. Saat dalam kondisi tersebut maka bagi warga yang memiliki kapal atau perahu harus menyiagakan alat keselamatan diri bagi motoris dan penumpang transportasi air.
Norhaini meminta Pemerintah Kota Palangka Raya melalui instansi terkait terus melakukan pengawasan terhadap moda transportasi air. Sosialisasi dan pengecekan terhadap kelayakan kapal penumpang juga harus dilakukan secara rutin sebagai langkah pencegahan.
"Bisa dikatakan, lebih baik mencegah sebelum terjadi hal yang tidak kita inginkan. Di sinilah peran pemkot untuk bisa aktif mensosialisasikan serta mengedukasi pentingnya keselamatan diri, menggunakan transportasi air," demikian Norhaini.
Sementara itu, intensitas hujan di Palangka Raya kembali meningkat. Hari ini sudah beberapa kali hujan mengguyur. Beberapa waktu lalu hujan turun dengan intensitas tinggi juga disertai petir.
Baca juga: Kalteng Putra siasati krisis lini belakang
"Khususnya warga yang berada di bantaran Sungai Kahayan, karena kesehariannya di sungai tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, apalagi cuaca sangat ekstrem," kata Norhaini di Palangka Raya, Minggu.
Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari ini di 'Kota Cantik' ini perlu menjadi perhatian masyarakat, termasuk pengguna transportasi air. Masyarakat diminta memperhatikan kondisi cuaca sebelum bepergian menggunakan transportasi air.
Masyarakat juga disarankan mempersiapkan peralatan keselamatan saat menggunakan transportasi air sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Selain nelayan, warga bantaran sungai para pengelola wisata susur sungai diminta juga mewaspadai mengenai hal ini. Ingat, jangan pernah menyepelekan hal kecil, karena bisa berakibat fatal di kemudian hari," bebernya.
Baca juga: ACT-Pemkot Palangka Raya kolaborasi peningkatan ketahanan pangan
Norhaini menuturkan, contoh kondisi yang perlu diwaspadai diantaranya potensi arus deras yang dinilai bisa membahayakan keselamatan. Saat dalam kondisi tersebut maka bagi warga yang memiliki kapal atau perahu harus menyiagakan alat keselamatan diri bagi motoris dan penumpang transportasi air.
Norhaini meminta Pemerintah Kota Palangka Raya melalui instansi terkait terus melakukan pengawasan terhadap moda transportasi air. Sosialisasi dan pengecekan terhadap kelayakan kapal penumpang juga harus dilakukan secara rutin sebagai langkah pencegahan.
"Bisa dikatakan, lebih baik mencegah sebelum terjadi hal yang tidak kita inginkan. Di sinilah peran pemkot untuk bisa aktif mensosialisasikan serta mengedukasi pentingnya keselamatan diri, menggunakan transportasi air," demikian Norhaini.
Sementara itu, intensitas hujan di Palangka Raya kembali meningkat. Hari ini sudah beberapa kali hujan mengguyur. Beberapa waktu lalu hujan turun dengan intensitas tinggi juga disertai petir.
Baca juga: Kalteng Putra siasati krisis lini belakang