Tipe-tipe pengguna yang mudah jadi korban penipuan siber

Kamis, 28 Oktober 2021 17:07 WIB

Jakarta (ANTARA) - Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh para penipu siber untuk menjebak korban sehingga akun dan kata kunci mereka diretas dan menyebabkan kerugian. Penipu akan memanfaatkan celah-celah yang ada untuk menjebak korban.

Konsultan keamanan siber Teguh Aprianto mengemukakan pengguna yang tidak teliti, gagap teknologi serta sedang teralihkan perhatiannya rentan untuk menjadi korban penipuan siber. Itulah mengapa sebetulnya orang yang betul-betul melek soal keamanan digital juga bisa menjadi korban bila konsentrasinya sedang terpecah.

"Pengguna yang selalu mengecek kembali dan bisa mendeteksi penipuan akan lebih aman dari celah penipuan," katanya dalam konferensi pers daring, Kamis.

Baca juga: Awas! Bahaya kejahatan siber aplikasi di luar App Store

Pendiri Ethical Hacker ini menjelaskan cara-cara yang dilakukan penipu untuk merampas akun korban. Cara pertama adalah phising di mana korban dijebak dengan menggunakan halaman login palsu yang dibuat mirip dengan halaman login asli. Pengguna yang tidak teliti dan mengisi data di halaman palsu tersebut bisa jadi korban karena data penting itu sebetulnya dimanfaatkan oleh penipu.

Kedua, rekayasa sosial (social engineering) di mana korban dimanipulasi agar tanpa disadari mengikuti keinginan pelaku atau memberikan apa yang diminta pelaku. Penipu akan menghubungi korban melalui telepon dan berpura-pura sebagai oknum yang harus meminta data pribadi secara detail, termasuk nomor OTP (One Time Pasword).

Selanjutnya adalah menebak-nebak kata kunci korban. Cara ini bisa dilakukan secara manual atau lewat alat yang dibuat khusus untuk menebak kata kunci. Korban dari teknik ini adalah orang-orang yang kata kuncinya lemah sehingga rentan untuk diretas. Itulah mengapa, Anda harus hati-hati dalam memilih kata kunci agar aman dan tidak mudah ditebak.

Mendapatkan data korban adalah hal krusial yang dilakukan penipu untuk beraksi. Penipu bisa mendapatkan data korban lewat beberapa cara, seperti open source intelligence (OSINT) di mana mereka mencari data lewat sumber-sumber yang ada di Internet, termasuk media sosial.

Baca juga: Ini jenis serangan siber yang rentan terjadi di Indonesia

Cara kedua adalah lewat teknik rekayasa sosial yang kerap disebut hipnotis karena korban secara tidak sadar terjebak manipulasi pelaku dan secara sukarela memberikan data-data pribadi yang kemudian disalahgunakan. Bermodalkan nama lengkap dan nomor telepon, pelaku bisa berpura-pura menjadi petugas bank yang meminta data-data pribadi seperti kata kunci dan OTP kepada korban. Setelah data krusial didapatkan, akun korban bisa dengan mudah diretas dan diambil alih.

Data pribadi juga bisa didapatkan pelaku bila data korban ada dalam database yang bocor. Jika data Anda termasuk data yang bocor, akan lebih mudah bagi pelaku untuk melakukan penipuan.

"Kalau dulu mereka random saja menelepon, hanya ganti-ganti nomor telepon paling belakang," katanya.

Kasus-kasus penipuan bisa terjadi lewat berbagai medium, seperti via telepon lewat modus "Mama minta pulsa" dimana seseorang berpura-pura menjadi ibu korban dan meminta kiriman pulsa, kemudian via percakapan Whatsapp, lewat Twitter yang bisa terjadi ketika pengguna yang mengajukan keluhan kepada customer service sebuah institusi mendapat balasan dari akun yang mirip seperti customer service serta lewat Instagram.

Dia mengingatkan para pengguna untuk semakin sadar pentingnya menjaga data pribadi agar tidak terjebak menjadi korban penipuan siber.

Baca juga: Cegah kejahatan siber dengan melindungi data pribadi

Baca juga: Mengenal profesi 'copywriter' di era digital

Baca juga: Regulator medis Eropa benarkan terjadi pencurian data serangan siber

Pewarta : Nanien Yuniar
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Polisi selidiki kasus dugaan penipuan oleh oknum bhayangkari

11 November 2024 16:09 Wib

Tersangka penipuan konser musik Arick Pramana terancam lima tahun penjara

30 October 2024 14:46 Wib

Warga Kalteng diminta waspadai nomor palsu mengatasnamakan Anggota DPR RI

28 October 2024 11:04 Wib

Polda Kalteng tangkap pelaku penipuan konser musik di Tanggerang Selatan

04 October 2024 17:32 Wib

Masyarakat diminta waspadai penipuan mencatut pejabat Disdik Kotim

27 September 2024 20:25 Wib
Terpopuler

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib

Rodri mulai membaik, ingin tetap tampil musim ini

Olahraga - 13 November 2024 20:41 Wib