Jakarta (ANTARA) - Sama seperti kulit wajah, kulit di sekitar payudara juga rentan terkena jerawat karena memiliki folikel rambut dan jerawat muncul akibat infeksi folikel rambut setiap kali ada sekresi sebum berlebih atau keringat berlebih.
"Jika Anda memiliki jerawat di bagian lain dari tubuh, Anda mungkin bangun di pagi hari dan menemukan jerawat di payudara Anda juga," kata pakar ginekologi asal India, Dr. Amodita Ahuja seperti dikutip dari Indian Express, Minggu.
Dia juga menyebutkan beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap jerawat payudara, salah satunya ukuran payudara yang besar.
Ukuran payudara yang sangat besar sehingga saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di antara keduanya bisa memunculkan gesekan. Akibatnya terjadi peningkatan kelembapan yang meningkatkan kemungkinan jerawat.
Faktor lainnya, bra yang ketat. Apabila ukuran bra tidak tepat misalnya lebih kecil dari ukuran sebenarnya maka Anda menjadi lebih rentan terhadap jerawat karena peningkatan kelembapan.
Selain itu, iritan seperti krim penghilang rambut, parfum, keringat tubuh, waxing dapat menyebabkan reaksi kulit dan karenanya meningkatkan kemungkinan infeksi dan jerawat.
Jika Anda termasuk memiliki banyak berkeringat, maka ada lebih banyak kemungkinan penyumbatan kelenjar sebaceous Anda, dan karenanya lebih banyak jerawat.
Di sisi lain, perubahan hormonal juga dapat mempengaruhi seluruh tubuh Anda, termasuk payudara. Peningkatan hormon pada pria misalnya, dapat menyebabkan sekresi sebum berlebih dan jerawat.
Peningkatan konsumsi makanan berminyak atau makanan kaya karbohidrat kompleks, lemak trans dapat meningkatkan kecenderungan Anda untuk berjerawat.
Diet seperti itu juga menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan timbunan lemak pada payudara, sehingga lebih banyak gesekan yang menyebabkan jerawat.
Faktor lainnya yakni stres yang meningkatkan produksi kortisol dari tubuh Anda menyebabkan peningkatan produksi sebum dari kelenjar dan menyebabkan jerawat.
Terakhir, ada kemungkinan infeksi pada kelenjar payudara. Infeksi pada kelenjar payudara, terutama selama menyusui, dapat muncul sebagai jerawat dengan kemerahan dan nyeri di sekelilingnya.
"Ketahuilah apa yang cocok dengan kulit Anda. Kenakan bra dengan ukuran yang tepat. Masukkan lebih banyak buah dan sayuran dalam diet Anda. Jaga kebersihan diri, pertahankan berat badan yang sehat," kata Ahuja.
Selain itu, sebaiknya hindari produk berbasis minyak, dan konsultasikan dengan dokter jika jerawat disertai rasa gatal dan nyeri. Hindari krim yang dijual bebas dan lakukan perawatan hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.
"Jika Anda memiliki jerawat di bagian lain dari tubuh, Anda mungkin bangun di pagi hari dan menemukan jerawat di payudara Anda juga," kata pakar ginekologi asal India, Dr. Amodita Ahuja seperti dikutip dari Indian Express, Minggu.
Dia juga menyebutkan beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap jerawat payudara, salah satunya ukuran payudara yang besar.
Ukuran payudara yang sangat besar sehingga saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di antara keduanya bisa memunculkan gesekan. Akibatnya terjadi peningkatan kelembapan yang meningkatkan kemungkinan jerawat.
Faktor lainnya, bra yang ketat. Apabila ukuran bra tidak tepat misalnya lebih kecil dari ukuran sebenarnya maka Anda menjadi lebih rentan terhadap jerawat karena peningkatan kelembapan.
Selain itu, iritan seperti krim penghilang rambut, parfum, keringat tubuh, waxing dapat menyebabkan reaksi kulit dan karenanya meningkatkan kemungkinan infeksi dan jerawat.
Jika Anda termasuk memiliki banyak berkeringat, maka ada lebih banyak kemungkinan penyumbatan kelenjar sebaceous Anda, dan karenanya lebih banyak jerawat.
Di sisi lain, perubahan hormonal juga dapat mempengaruhi seluruh tubuh Anda, termasuk payudara. Peningkatan hormon pada pria misalnya, dapat menyebabkan sekresi sebum berlebih dan jerawat.
Peningkatan konsumsi makanan berminyak atau makanan kaya karbohidrat kompleks, lemak trans dapat meningkatkan kecenderungan Anda untuk berjerawat.
Diet seperti itu juga menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan timbunan lemak pada payudara, sehingga lebih banyak gesekan yang menyebabkan jerawat.
Faktor lainnya yakni stres yang meningkatkan produksi kortisol dari tubuh Anda menyebabkan peningkatan produksi sebum dari kelenjar dan menyebabkan jerawat.
Terakhir, ada kemungkinan infeksi pada kelenjar payudara. Infeksi pada kelenjar payudara, terutama selama menyusui, dapat muncul sebagai jerawat dengan kemerahan dan nyeri di sekelilingnya.
"Ketahuilah apa yang cocok dengan kulit Anda. Kenakan bra dengan ukuran yang tepat. Masukkan lebih banyak buah dan sayuran dalam diet Anda. Jaga kebersihan diri, pertahankan berat badan yang sehat," kata Ahuja.
Selain itu, sebaiknya hindari produk berbasis minyak, dan konsultasikan dengan dokter jika jerawat disertai rasa gatal dan nyeri. Hindari krim yang dijual bebas dan lakukan perawatan hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.