Sukamara (ANTARA) - Penanaman mangrove di Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah akan dilanjutkan pada 2022 nanti dengan target seluas 500 haktare.
"Kegiatan ini akan kita tindak lanjuti kembali pada tahun 2022 dengan perencanaan sekitar 500 hektare. Bahkan, untuk peninjauan dan pengecekan lapangan juga sudah dilakukan pada tahun ini, sehingga saat realisasi tahun depan dapat berjalan lancar dan lebih baik lagi dalam pelaksanaannya,” kata Bupati Windu Subagio di Sukamara, Kamis.
Penanaman mangrove bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Provinsi Kalimantan Tengah, Pemkab Sukamara dan Kelompok masyarakat dalam rangka kegiatan padat karya percepatan rehabilitasi mangrove (PKPRM) di Desa Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci.
Windu Subagio mengatakan, BRGM sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat melalui BPDAS Kahayan sebagai pelaksana masih memberikan kepercayaan kegiatan penanaman mangrove seluas 100 hektare di daerah pesisir Sukamara.
“Pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan cara penanaman mangrove melalui kelompok-kelompok tani dalam percepatan rehabilitasi, guna menjaga ekosistem, kelestarian dan keseimbangan biota laut.” Ucap Windu.
Kelompok-kelompok tani juga langsung dibayarkan upahnya ke rekening masing-masing anggota yang ikut serta menanam dan merawat mangrove ini. Mangrove ini sangat penting bagi ekosistem bagi pantai yang panjangnya hingga 75 kilometer.
Kepala BPDASHL Kahayan Supriyanto Sukmo Sejati menerangkan, kegiatan penanaman mangrove sebelumnya sudah pernah dilakukan pada tahun 2020. Kegiatan dilakukan langsung oleh masyarakat dengan sistem swakelola dan pembayarannya langsung kepada ketua dan anggota kelompok.
“Begitu juga untuk tahun ini, kami lanjutkan kembali bekerjasama dengan pihak BRI yang membantu dalam pelaksanaan administrasi dengan melakukan pembayaran langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Rehabilitasi mangrove di Desa Sungai Pasir mendapatkan luasan sebesar 100 hektar yang terbagi dalam 5 kelompok yang mana masing-masing kelompok berjumlah 35 orang anggota.
Baca juga: Lima Poktan di Sukamara ikut program penanaman mangrove dari KLHK
Sementara itu, Kepala Unit BRI Sukamara Suwono menerangkan, bahwa buku tabungan diserahkan kepada ketua kelompok dalam bentuk pinjaman kemitraan atau pinjaman lunak dengan bunga tiga persen selama satu tahun.
“Pinjaman lunak ini diberikan kepada anggota kelompok yang direkomendasikan langsung oleh masing-masing ketua kelompok. Tujuannya, supaya nantinya tidak mengalami kesalahan dalam penginputan data administrasinya,” ungkapnya.
Dengan pinjaman tersebut diharapkan kesejahteraan anggota atau masyarakat dapat lebih meningkat. Pinjaman lunak tersebut nominalnya bervariasi dari tiap anggota dengan limit maksimal sebesar Rp10 juta.
“Setiap anggota kelompok yang melakukan pinjaman kemitraan ketua kelompoknya akan kita serahkan langsung buku rekeningnya. Kemudian, masing-masing anggota diberikan pinjaman dengan maksimal sebesar Rp10 juta, mudahan ini dapat membantu masyarakat ke depannya,” demikian Suwono.
Baca juga: Bupati Sukamara apresiasi pelaksanaan Program PEN
"Kegiatan ini akan kita tindak lanjuti kembali pada tahun 2022 dengan perencanaan sekitar 500 hektare. Bahkan, untuk peninjauan dan pengecekan lapangan juga sudah dilakukan pada tahun ini, sehingga saat realisasi tahun depan dapat berjalan lancar dan lebih baik lagi dalam pelaksanaannya,” kata Bupati Windu Subagio di Sukamara, Kamis.
Penanaman mangrove bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Provinsi Kalimantan Tengah, Pemkab Sukamara dan Kelompok masyarakat dalam rangka kegiatan padat karya percepatan rehabilitasi mangrove (PKPRM) di Desa Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci.
Windu Subagio mengatakan, BRGM sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat melalui BPDAS Kahayan sebagai pelaksana masih memberikan kepercayaan kegiatan penanaman mangrove seluas 100 hektare di daerah pesisir Sukamara.
“Pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan cara penanaman mangrove melalui kelompok-kelompok tani dalam percepatan rehabilitasi, guna menjaga ekosistem, kelestarian dan keseimbangan biota laut.” Ucap Windu.
Kelompok-kelompok tani juga langsung dibayarkan upahnya ke rekening masing-masing anggota yang ikut serta menanam dan merawat mangrove ini. Mangrove ini sangat penting bagi ekosistem bagi pantai yang panjangnya hingga 75 kilometer.
Kepala BPDASHL Kahayan Supriyanto Sukmo Sejati menerangkan, kegiatan penanaman mangrove sebelumnya sudah pernah dilakukan pada tahun 2020. Kegiatan dilakukan langsung oleh masyarakat dengan sistem swakelola dan pembayarannya langsung kepada ketua dan anggota kelompok.
“Begitu juga untuk tahun ini, kami lanjutkan kembali bekerjasama dengan pihak BRI yang membantu dalam pelaksanaan administrasi dengan melakukan pembayaran langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Rehabilitasi mangrove di Desa Sungai Pasir mendapatkan luasan sebesar 100 hektar yang terbagi dalam 5 kelompok yang mana masing-masing kelompok berjumlah 35 orang anggota.
Baca juga: Lima Poktan di Sukamara ikut program penanaman mangrove dari KLHK
Sementara itu, Kepala Unit BRI Sukamara Suwono menerangkan, bahwa buku tabungan diserahkan kepada ketua kelompok dalam bentuk pinjaman kemitraan atau pinjaman lunak dengan bunga tiga persen selama satu tahun.
“Pinjaman lunak ini diberikan kepada anggota kelompok yang direkomendasikan langsung oleh masing-masing ketua kelompok. Tujuannya, supaya nantinya tidak mengalami kesalahan dalam penginputan data administrasinya,” ungkapnya.
Dengan pinjaman tersebut diharapkan kesejahteraan anggota atau masyarakat dapat lebih meningkat. Pinjaman lunak tersebut nominalnya bervariasi dari tiap anggota dengan limit maksimal sebesar Rp10 juta.
“Setiap anggota kelompok yang melakukan pinjaman kemitraan ketua kelompoknya akan kita serahkan langsung buku rekeningnya. Kemudian, masing-masing anggota diberikan pinjaman dengan maksimal sebesar Rp10 juta, mudahan ini dapat membantu masyarakat ke depannya,” demikian Suwono.
Baca juga: Bupati Sukamara apresiasi pelaksanaan Program PEN