Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar meminta pemerintah kabupaten mempercepat upaya rekonstruksi fungsi drainase agar Kota Sampit tidak terus-menerus dilanda banjir.
"Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur harus bergerak cepat dan serius dalam penanggulangan banjir. Bahkan daerah perkotaan pun tak luput dari genangan air. Tentu ini menjadi PR (pekerjaan rumah) besar kepala daerah yang sudah tertuang dalam janji politik, yaitu penanggulangan bencana banjir dan revitalisasi saluran air," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Dia mengaku sangat prihatin banjir berulang kali terjadi di Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Banjir yang terjadi bahkan kian parah sehingga tidak sedikit daerah perumahan padat penduduk juga dilanda banjir.
Kurniawan mencontohkan, banjir saat ini masih melanda daerah padat penduduk di RT 057/005 Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Sebelumnya kawasan ini tidak pernah banjir, namun akibat hujan deras kerap terjadi beberapa hari terakhir sehingga membuat kawasan ini tidak luput dari banjir, bahkan hingga menggenangi rumah warga.
Kurniawan menduga, tidak optimalnya fungsi sungai dan drainase dalam mengalirkan air, menjadi pemicu banjir semakin sering melanda pusat kota ini. Jika ini dibiarkan, banjir yang terjadi akan semakin parah sehingga menghambat aktivitas masyarakat.
Kurniawan meminta camat, lurah, kepala desa, ketua RW dan ketua RT juga berperan aktif membantu penanggulangan banjir. Sungai-sungai kecil dan drainase harus segera direkonstruksi atau dipulihkan kembali fungsinya agar bisa mengalirkan air dengan maksimal sehingga banjir parah bisa dicegah.
Politisi Partai Amanat Nasional meminta penanganan banjir ini menjadi prioritas, terlebih di Kota Sampit. Selain agar masyarakat terbebas dari banjir, ini juga untuk menagih realisasi janji politik bupati dan wakil bupati untuk menciptakan Sampit bebas dari banjir.
Baca juga: Pemkab Kotim gandeng perbankan wujudkan Smart City
"Tentu masyarakat masih ingat terkait janji politik kepala daerah. Ini harus diwujudkan karena masyarakat sudah sangat berharap. Kami optimis ini sangat bisa terealisasi," demikian Kurniawan.
Sementara itu Bupati Halikinnor mengatakan, pihaknya terus berupaya menangani banjir yang saat ini terjadi di delapan kecamatan, termasuk di dua kecamatan dalam kota yakni Mentawai Baru Ketapang dan Baamang.
Untuk banjir yang melanda RSUD dr Murjani Sampit, pihaknya mengerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyedot air yang menggenang hingga ke dalam ruangan sehingga cepat kering.
Saat banjir sebelumnya, pihaknya mengoperasikan alat berat untuk membersihkan sungai dan drainase. Dampaknya positif karena ada kawasan yang dulunya dilanda banjir, kini sudah tidak dilanda musibah tahunan tersebut.
"Kami imbau camat, lurah, kepala desa, ketua RW dan ketua RT mengajak warganya untuk bergotong royong membersihkan drainase. Jangan membuang sampah karena bisa menyumbat drainase. Kalau drainase bersih maka banjir tidak akan sampai lama," demikian Halikinnor
Baca juga: DPRD Kotim dukung Raperda Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung
"Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur harus bergerak cepat dan serius dalam penanggulangan banjir. Bahkan daerah perkotaan pun tak luput dari genangan air. Tentu ini menjadi PR (pekerjaan rumah) besar kepala daerah yang sudah tertuang dalam janji politik, yaitu penanggulangan bencana banjir dan revitalisasi saluran air," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Dia mengaku sangat prihatin banjir berulang kali terjadi di Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Banjir yang terjadi bahkan kian parah sehingga tidak sedikit daerah perumahan padat penduduk juga dilanda banjir.
Kurniawan mencontohkan, banjir saat ini masih melanda daerah padat penduduk di RT 057/005 Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Sebelumnya kawasan ini tidak pernah banjir, namun akibat hujan deras kerap terjadi beberapa hari terakhir sehingga membuat kawasan ini tidak luput dari banjir, bahkan hingga menggenangi rumah warga.
Kurniawan menduga, tidak optimalnya fungsi sungai dan drainase dalam mengalirkan air, menjadi pemicu banjir semakin sering melanda pusat kota ini. Jika ini dibiarkan, banjir yang terjadi akan semakin parah sehingga menghambat aktivitas masyarakat.
Kurniawan meminta camat, lurah, kepala desa, ketua RW dan ketua RT juga berperan aktif membantu penanggulangan banjir. Sungai-sungai kecil dan drainase harus segera direkonstruksi atau dipulihkan kembali fungsinya agar bisa mengalirkan air dengan maksimal sehingga banjir parah bisa dicegah.
Politisi Partai Amanat Nasional meminta penanganan banjir ini menjadi prioritas, terlebih di Kota Sampit. Selain agar masyarakat terbebas dari banjir, ini juga untuk menagih realisasi janji politik bupati dan wakil bupati untuk menciptakan Sampit bebas dari banjir.
Baca juga: Pemkab Kotim gandeng perbankan wujudkan Smart City
"Tentu masyarakat masih ingat terkait janji politik kepala daerah. Ini harus diwujudkan karena masyarakat sudah sangat berharap. Kami optimis ini sangat bisa terealisasi," demikian Kurniawan.
Sementara itu Bupati Halikinnor mengatakan, pihaknya terus berupaya menangani banjir yang saat ini terjadi di delapan kecamatan, termasuk di dua kecamatan dalam kota yakni Mentawai Baru Ketapang dan Baamang.
Untuk banjir yang melanda RSUD dr Murjani Sampit, pihaknya mengerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyedot air yang menggenang hingga ke dalam ruangan sehingga cepat kering.
Saat banjir sebelumnya, pihaknya mengoperasikan alat berat untuk membersihkan sungai dan drainase. Dampaknya positif karena ada kawasan yang dulunya dilanda banjir, kini sudah tidak dilanda musibah tahunan tersebut.
"Kami imbau camat, lurah, kepala desa, ketua RW dan ketua RT mengajak warganya untuk bergotong royong membersihkan drainase. Jangan membuang sampah karena bisa menyumbat drainase. Kalau drainase bersih maka banjir tidak akan sampai lama," demikian Halikinnor
Baca juga: DPRD Kotim dukung Raperda Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung