Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memenuhi janji memberikan ekskavator untuk membantu masyarakat di tiga kecamatan yaitu Cempaga, Kota Besi dan Teluk Sampit.
"Ini adalah penyerahan ekskavator multifungsi yang ketiga. Saya berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Hal itu disampaikan Halikinnor saat menyerahkan ekskavator tersebut untuk Kecamatan Teluk Sampit. Penyerahan dilaksanakan di Desa Lampuyang yang merupakan kawasan lumbung beras daerah ini.
Ini merupakan ekskavator ketiga yang diserahkan pemerintah kabupaten kepada kecamatan. Sebelumnya telah diserahkan alat berat serupa untuk Kecamatan Cempaga dan Kota Besi.
Ekskavator tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat di kecamatan untuk berbagai keperluan seperti penyiapan lahan pertanian, pembuatan jalan usaha tani, pembersihan irigasi pertanian, pembersihan parit untuk mencegah banjir, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, maupun menjaga kondisi jalan agar tetap fungsional meski saat musim hujan.
Pemerintah kabupaten tidak membebani pemerintah kecamatan dengan retribusi untuk pendapatan asli daerah melalui operasional ekskavator itu. Pemerintah kabupaten hanya meminta ekskavator itu dikelola bersama dengan baik agar membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Kecamatan Teluk Sampit menjadi satu dari tiga kecamatan yang lebih dulu diberikan ekskavator karena kecamatan yang merupakan lumbung padi Kotawaringin Timur ini sangat membutuhkan alat berat tersebut untuk membantu memudahkan petani menyiapkan lahan pertanian.
"Tahun depan kita upayakan pengadaan alat berat yang sama untuk 15 kecamatan lainnya sehingga seluruh kecamatan di Kotawaringin Timur ini memiliki alat berat tersebut. Mudah-mudahan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat," harap Halikinnor.
Baca juga: BKN tingkatkan sistem pengamanan cegah kecurangan SKB CASN
Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur Sepnita berharap keberadaan ekskavator tersebut dapat membantu petani karena mereka tidak perlu lagi menyewa dan mengeluarkan biaya tinggi. Pengoperasian ekskavator tersebut akan menghemat biaya produksi.
"Dengan luas lahan pertanian di Kecamatan Teluk Sampit yang mencapai 10.903 hektare, keberadaan ekskavator ini diharapkan dapat membantu meningkatkan beban dan biaya petani dalam mempersiapkan lahan," kata Sepnita.
Sementara Camat Teluk Sampit Juliansyah mengatakan, pihaknya dan petani setempat sangat bersyukur karena ekskavator ini bisa digunakan secara multifungsi. Apalagi saat banjir, alat itu bisa digunakan untuk melancarkan drainase yang mampet.
Pengoperasian ekskavator ini akan dikoordinir oleh Balai Penyuluh Pertanian selaku pihak yang diberi amanah mengelola alat berat tersebut. Petani cukup patungan untuk pembelian bahan bakar dan biaya perawatan, tanpa harus menyewanya.
"Kami harap alat bantuan ini ditambah untuk pengolahan lahan karena yang ada ini hanya ada satu alat sehingga belum sesuai dengan kebutuhan sawah di sini," demikian Juliansyah.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta tingkatkan drainase permukiman
"Ini adalah penyerahan ekskavator multifungsi yang ketiga. Saya berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Hal itu disampaikan Halikinnor saat menyerahkan ekskavator tersebut untuk Kecamatan Teluk Sampit. Penyerahan dilaksanakan di Desa Lampuyang yang merupakan kawasan lumbung beras daerah ini.
Ini merupakan ekskavator ketiga yang diserahkan pemerintah kabupaten kepada kecamatan. Sebelumnya telah diserahkan alat berat serupa untuk Kecamatan Cempaga dan Kota Besi.
Ekskavator tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat di kecamatan untuk berbagai keperluan seperti penyiapan lahan pertanian, pembuatan jalan usaha tani, pembersihan irigasi pertanian, pembersihan parit untuk mencegah banjir, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, maupun menjaga kondisi jalan agar tetap fungsional meski saat musim hujan.
Pemerintah kabupaten tidak membebani pemerintah kecamatan dengan retribusi untuk pendapatan asli daerah melalui operasional ekskavator itu. Pemerintah kabupaten hanya meminta ekskavator itu dikelola bersama dengan baik agar membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Kecamatan Teluk Sampit menjadi satu dari tiga kecamatan yang lebih dulu diberikan ekskavator karena kecamatan yang merupakan lumbung padi Kotawaringin Timur ini sangat membutuhkan alat berat tersebut untuk membantu memudahkan petani menyiapkan lahan pertanian.
"Tahun depan kita upayakan pengadaan alat berat yang sama untuk 15 kecamatan lainnya sehingga seluruh kecamatan di Kotawaringin Timur ini memiliki alat berat tersebut. Mudah-mudahan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat," harap Halikinnor.
Baca juga: BKN tingkatkan sistem pengamanan cegah kecurangan SKB CASN
Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur Sepnita berharap keberadaan ekskavator tersebut dapat membantu petani karena mereka tidak perlu lagi menyewa dan mengeluarkan biaya tinggi. Pengoperasian ekskavator tersebut akan menghemat biaya produksi.
"Dengan luas lahan pertanian di Kecamatan Teluk Sampit yang mencapai 10.903 hektare, keberadaan ekskavator ini diharapkan dapat membantu meningkatkan beban dan biaya petani dalam mempersiapkan lahan," kata Sepnita.
Sementara Camat Teluk Sampit Juliansyah mengatakan, pihaknya dan petani setempat sangat bersyukur karena ekskavator ini bisa digunakan secara multifungsi. Apalagi saat banjir, alat itu bisa digunakan untuk melancarkan drainase yang mampet.
Pengoperasian ekskavator ini akan dikoordinir oleh Balai Penyuluh Pertanian selaku pihak yang diberi amanah mengelola alat berat tersebut. Petani cukup patungan untuk pembelian bahan bakar dan biaya perawatan, tanpa harus menyewanya.
"Kami harap alat bantuan ini ditambah untuk pengolahan lahan karena yang ada ini hanya ada satu alat sehingga belum sesuai dengan kebutuhan sawah di sini," demikian Juliansyah.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta tingkatkan drainase permukiman