Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pembelajaran tatap muka di semua satuan pendidikan atau sekolah.
“Kita terus memonitoring dan evaluasi proses pembelajaran di sekolah sambil melihat perkembangan sebaran COVID-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Timur, Sabai di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, monitoring dan evaluasi wajib dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan protokol kesehatan di setiap sekolah, walaupun saat ini Barito Timur masuk kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
Kata dia, selama dua pekan lebih pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara terbatas, belum ditemukan ada kasus COVID-19 yang melibatkan pihak sekolah baik guru maupun murid.
Diuraikan Sabai, pembelajaran masih dilakukan secara terbatas dengan ketentuan sekolah yang memiliki jumlah siswanya banyak dibagi menjadi dua sif, sedangkan siswanya sedikit bisa satu sif.
“Saat ini kegiatan semester ganjil segera berakhir, jika ada kebijakan baru atau perubahan tentang proses pembelajaran tatap muka, maka akan dilakukan pada awal semester genap Januari 2022 mendatang,” ungkapnya.
Dipertegas Sabai, hasil pemantauan Diknas Barito Timur ke sekolah-sekolah masih menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Hal ini patut dipertahankan hingga ada pemberitahuan resmi selanjutnya terkait pandemi COVID-19.
Pihaknya tetap mengingatkan kepala sekolah dan guru agar tidak lengah dengan kondisi saat ini atau karena selama dua pekan terakhir ini belum ada kasus COVID-19.
Protokol kesehatan dimulai dengan menyediakan sarana prasarana cuci tangan. Di lingkungan sekolah juga diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan hingga mengurangi mobilitas.
"Kami selalu mengingatkan dan mengimbau pihak sekolah, sekalipun pandemi ini mulai mereda, namun diharapkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat seperti pada awal pandemi, jangan sampai lengah," demikian Sabai.
“Kita terus memonitoring dan evaluasi proses pembelajaran di sekolah sambil melihat perkembangan sebaran COVID-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Timur, Sabai di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, monitoring dan evaluasi wajib dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan protokol kesehatan di setiap sekolah, walaupun saat ini Barito Timur masuk kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
Kata dia, selama dua pekan lebih pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara terbatas, belum ditemukan ada kasus COVID-19 yang melibatkan pihak sekolah baik guru maupun murid.
Diuraikan Sabai, pembelajaran masih dilakukan secara terbatas dengan ketentuan sekolah yang memiliki jumlah siswanya banyak dibagi menjadi dua sif, sedangkan siswanya sedikit bisa satu sif.
“Saat ini kegiatan semester ganjil segera berakhir, jika ada kebijakan baru atau perubahan tentang proses pembelajaran tatap muka, maka akan dilakukan pada awal semester genap Januari 2022 mendatang,” ungkapnya.
Dipertegas Sabai, hasil pemantauan Diknas Barito Timur ke sekolah-sekolah masih menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Hal ini patut dipertahankan hingga ada pemberitahuan resmi selanjutnya terkait pandemi COVID-19.
Pihaknya tetap mengingatkan kepala sekolah dan guru agar tidak lengah dengan kondisi saat ini atau karena selama dua pekan terakhir ini belum ada kasus COVID-19.
Protokol kesehatan dimulai dengan menyediakan sarana prasarana cuci tangan. Di lingkungan sekolah juga diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan hingga mengurangi mobilitas.
"Kami selalu mengingatkan dan mengimbau pihak sekolah, sekalipun pandemi ini mulai mereda, namun diharapkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat seperti pada awal pandemi, jangan sampai lengah," demikian Sabai.