Begini strategi khusus RedDoorz untuk bertahan di tengah pandemi

Kamis, 25 November 2021 13:18 WIB

Jakarta (ANTARA) - Vice President Operation RedDroorz Indonesia, Adil Mubarak mengungkapkan sejumlah strategi untuk beradaptasi dan bertahan selama pandemi di sektor pariwisata.

"Kalau kita lihat hampir dua tahun ya kita lihat pandemi ini. RedDoorz ini pasti kena juga ya. Terdampak karena COVID-19. Hotel-hotel occupancy rata-rata di seluruh properti kami pun menurun. Ada yang menurun sampai 10 persen," ungkap Adil saat diskusi daring, Kamis.

Meskipun demikian, Adil menjelaskan bahwa untuk bertahan di tengah situasi pandemi ini, pihaknya melakukan beberapa strategi misalnya dengan turut membantu pihak Kemenparekraf untuk menyediakan hotel karantina serta meluncurkan HygienePass yang merupakan sertifikasi kebersihan yang dikeluarkan oleh IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia).

"Di tahun 2020, kita bekerja sama Kemenpar untuk membantu front line medic di 2 hotel kami yaitu di Thamrin dan Blok M. Tapi, kita melihat juga di masa pandemi ini kebersihan adalah sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu kita membuat satu program yaitu HygienePass," ujarnya.

Baca juga: Pemberlakuan syarat ke Bali tak pengaruhi pemesanan di RedDoorz

Adil mengatakan bahwa saat ini 80 persen dari total properti RedDoorz sudah memiliki sertifikasi HygienePass. Menurutnya, HygienePass sangat penting karena saat ini masyarakat sangat memperhatikan kebersihan.

"Hygiene itu sangat penting, kebersihan itu penting. Dan ini tren tidak akan berhenti ya di masa ke depan," tutur Adil.

Selain itu, RedDoorz juga mulai membuka brand-brand baru yang bekerja sama dengan para pemilik properti yaitu Sans Hotel dan Sunerra Hotel. Menurut Adil, masa pandemi ini membuat pihaknya lebih inovatif untuk membuat sebuah brand yang baru dan unik.

"Kita melihat ini opportunity semenjak dua tahun ini selalu inovatif. Apa sih hal baru yang bisa kita buat, tetapi juga membantu tamu-tamu yang nginap di hotel-hotel, tapi juga property owner gimana sih bisa kerja sama RedDoorz tapi juga memiliki brand-brand yang baru dan unik," kata Adil.

Pada akhir Oktober 2021, RedDoorz telah mencatat peningkatan penjualan sebanyak 512 ribu kamar. Untuk tahun 2022, Adil menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan untuk menjual 1,6 juta kamar.

"500 ribuan kamar kita sudah jual dan kita menargetkan hampir 1,6 juta kamar di tahun 2022. Ini hampir 3 kali lipat ya kita plan dengan membuat brand-brand baru," jelas Adil.

Baca juga: Data pengguna RedDoorz dan ShopBack dikabarkan bocor

Baca juga: Penginapan gratis dari RedDoorz untuk tenaga medis

Baca juga: Pemuda Palangka Raya ikut jelajahi Indonesia selama tiga bulan gratis

Pewarta : Lifia Mawaddah Putri
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Begini analisis gempa bumi di Kabupaten Garut

28 April 2024 8:53 Wib

Begini cara Tasya Kamila atasi batuk pilek pada anak

22 April 2024 17:12 Wib

Begini cara simpan foto Lebaran di berbagai layanan 'cloud'

12 April 2024 18:38 Wib

Begini cara bayar belanja online kebutuhan Ramadan dengan BRIVA di BRImo

25 March 2024 16:15 Wib

Begini cara tenangkan pikiran agar lebih mudah tidur pada malam hari

20 March 2024 14:55 Wib
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 27 April 2024 17:32 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

Microsoft akan beri pelatihan AI pada ratusan ribu orang di Indonesia

Lifestyle - 30 April 2024 17:45 Wib