Sukamara (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah mengajak masyarakat mengelola sampah, bahkan memanfaatkannya menjadi barang bermanfaat dan memberikan nilai tambah.
"Sampah sangat merugikan kualitas hidup kita jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu perlu pemahaman bersama agar pengelolaan sampah dan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dapat terkendali," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukamara Syamsir Hidayat di Sukamara.
Sampah rumah tangga dan industri harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah seperti pemicu munculnya penyakit, menyebabkan kekumuhan dan lainnya. Perlu kesadaran masyarakat untuk ikut mengelola, bahkan memanfaatkan sampah.
Untuk itulah Dinas Lingkungan Hidup Sukamara gencar melaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah, limbah bahan berbahaya dan beracun, dan wawasan berbudaya lingkungan kepada masyarakat, khususnya warga sekolah di Pusat Daur Ulang Pudu Sukamara.
Sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah diikuti Kades Pudu dan warga, sosialisasi Pengelolaan LB3 diikuti pramu kebersihan dan sosialisasi Adiwiyata peningkatan kerja sama warga sekolah dalam menerapkan wawasan dan berbudaya lingkungan hidup sekolah diikuti pelajar.
Syamsir Hidayat mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat senantiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitar untuk memenuhi hajat hidup. Berbagai aktivitas itu menimbulkan sampah berbagai jenis, termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3).
Keberhasilan pengelolaan sampah dan LB3 perlu keterlibatan banyak pihak, diantaranya rumah tangga, pelaku usaha, warga sekolah dan kelompok swadaya masyarakat.
"Dengan terlibatnya berbagai pihak mulai sumber sampah dan limbah B3, pengangkut, pengumpul, pemanfaat dan pengolah dalam kegiatan ini, diharapkan timbul kesadaran kolektif seluruh komponen sehingga kedepannya mampu mengendalikan sampah agar tercipta kualitas lingkungan yang lebih baik dan layak di Kabupaten Sukamara," harap Syamsir Hidayat.
Baca juga: Pemkab Sukamara serius kembangkan udang vaname
Sementara itu, belum lama ini Dinas Lingkungan Hidup menyerahkan hadiah lomba sekolah berbudaya lingkungan hidup tahun 2021 dalam rangka menyukseskan program Adiwiyata Kabupaten Sukamara.
Lomba itu diikuti sebanyak 21 sekolah. Tim Juri menilai tujuh komponen yaitu dokumentasi satu KTSP, media publikasi, kader Adiwiyata, WC siswa, drainase, kebersihan lingkungan sekolah dan ruang terbuka hijau.
Hadiah yang diberikan berupa piagam dan uang pembinaan. Juara 1 SDN Mendawai 2, juara 2 SDN Mendawai 3, juara 3 SMPN 1 Sukamara, harapan 1 SMPN 1 Balai Riam, harapan 2 SD Perdana PT. Sungai Rangit Tbk dan Harapan 3 SMAN 1 Sukamara.
Dalam acara ini juga diberikan bantuan pupuk kompos dan bibit buah hasil produksi PDU Pudu. Bantuan tersebut diharapkan bermanfaat dalam peningkatan penanaman.
Baca juga: Bupati Sukamara berharap pelaku usaha optimalkan peralatan kerja bantuan pemerintah
"Sampah sangat merugikan kualitas hidup kita jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu perlu pemahaman bersama agar pengelolaan sampah dan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dapat terkendali," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukamara Syamsir Hidayat di Sukamara.
Sampah rumah tangga dan industri harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah seperti pemicu munculnya penyakit, menyebabkan kekumuhan dan lainnya. Perlu kesadaran masyarakat untuk ikut mengelola, bahkan memanfaatkan sampah.
Untuk itulah Dinas Lingkungan Hidup Sukamara gencar melaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah, limbah bahan berbahaya dan beracun, dan wawasan berbudaya lingkungan kepada masyarakat, khususnya warga sekolah di Pusat Daur Ulang Pudu Sukamara.
Sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah diikuti Kades Pudu dan warga, sosialisasi Pengelolaan LB3 diikuti pramu kebersihan dan sosialisasi Adiwiyata peningkatan kerja sama warga sekolah dalam menerapkan wawasan dan berbudaya lingkungan hidup sekolah diikuti pelajar.
Syamsir Hidayat mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat senantiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitar untuk memenuhi hajat hidup. Berbagai aktivitas itu menimbulkan sampah berbagai jenis, termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3).
Keberhasilan pengelolaan sampah dan LB3 perlu keterlibatan banyak pihak, diantaranya rumah tangga, pelaku usaha, warga sekolah dan kelompok swadaya masyarakat.
"Dengan terlibatnya berbagai pihak mulai sumber sampah dan limbah B3, pengangkut, pengumpul, pemanfaat dan pengolah dalam kegiatan ini, diharapkan timbul kesadaran kolektif seluruh komponen sehingga kedepannya mampu mengendalikan sampah agar tercipta kualitas lingkungan yang lebih baik dan layak di Kabupaten Sukamara," harap Syamsir Hidayat.
Baca juga: Pemkab Sukamara serius kembangkan udang vaname
Sementara itu, belum lama ini Dinas Lingkungan Hidup menyerahkan hadiah lomba sekolah berbudaya lingkungan hidup tahun 2021 dalam rangka menyukseskan program Adiwiyata Kabupaten Sukamara.
Lomba itu diikuti sebanyak 21 sekolah. Tim Juri menilai tujuh komponen yaitu dokumentasi satu KTSP, media publikasi, kader Adiwiyata, WC siswa, drainase, kebersihan lingkungan sekolah dan ruang terbuka hijau.
Hadiah yang diberikan berupa piagam dan uang pembinaan. Juara 1 SDN Mendawai 2, juara 2 SDN Mendawai 3, juara 3 SMPN 1 Sukamara, harapan 1 SMPN 1 Balai Riam, harapan 2 SD Perdana PT. Sungai Rangit Tbk dan Harapan 3 SMAN 1 Sukamara.
Dalam acara ini juga diberikan bantuan pupuk kompos dan bibit buah hasil produksi PDU Pudu. Bantuan tersebut diharapkan bermanfaat dalam peningkatan penanaman.
Baca juga: Bupati Sukamara berharap pelaku usaha optimalkan peralatan kerja bantuan pemerintah