Sampit (ANTARA) - Sekertaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Juliansyah meminta pemerintah kabupaten setempat meningkatkan bantuan kepada petani sebagai upaya mendorong peningkatan produktivitas pertanian di daerah ini.
"Bantuan alat produksi pertanian, pupuk, benih dan bahan bakar minyak sangat dibutuhkan agar petani bisa menjalankan pertanian dengan lancar dan maksimal. Selama ini masalah ini yang banyak dihadapi petani dalam mengembangkan usaha pertanian mereka," kata Juliansyah di Sampit, Selasa.
Politis yang merupakan Sekretaris Fraksi Gerindra dan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur ini mengapresiasi bantuan yang diberikan pemerintah untuk bidang pertanian selama ini. Namun untuk mengembangkan lagi, petani membutuhkan dukungan berupa bantuan usaha.
Juliansyah mengatakan, pihaknya di DPRD sangat mendukung upaya peningkatan produksi pertanian dengan harapan akan membawa dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
Dukungan itu juga diwujudkan dalam persetujuan terhadap program-program pertanian, diantaranya pengadaan ekskavator multifungsi untuk setiap kecamatan yang dilaksanakan secara bertahap.
DPRD melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah juga mendukung pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Ketahanan Pangan Daerah. Hal ini juga berkaitan erat dengan bidang pertanian yang harus didorong untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
Potensi pertanian Kotim masih sangat besar. Peluang pasarnya juga terbuka lebar seiring pertambahan jumlah penduduk yang berdampak pada peningkatan kebutuhan pangan.
Baca juga: Pemkab Kotim perjuangkan status lahan masyarakat
Menurut Juliansyah, upaya peningkatan produktivitas pertanian dimulai dari perluasan areal tanam, penggunaan alat produksi pertanian, hingga bibit berkualitas dan pemupukan sesuai kebutuhan sehingga hasilnya terus meningkat.
Peningkatan produksi pertanian ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, upaya ini juga sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
Untuk itu dia menilai diperlukan pendampingan oleh penyuluh juga dibutuhkan agar petani bisa mengatasi masalah-masalah teknis yang muncul seperti gangguan hama dan kendala alam yang bisa mengancam keberhasilan maupun tingkat kualitas panen.
"Saya yakin sektor pertanian masih menjadi andalan untuk menopang dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kotim. Makanya sektor ini harus terus ditingkatkan dan pemerintah daerah harus membantu petani secara maksimal," demikian Juliansyah.
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan janji pegawai sebagai pelayan masyarakat
"Bantuan alat produksi pertanian, pupuk, benih dan bahan bakar minyak sangat dibutuhkan agar petani bisa menjalankan pertanian dengan lancar dan maksimal. Selama ini masalah ini yang banyak dihadapi petani dalam mengembangkan usaha pertanian mereka," kata Juliansyah di Sampit, Selasa.
Politis yang merupakan Sekretaris Fraksi Gerindra dan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur ini mengapresiasi bantuan yang diberikan pemerintah untuk bidang pertanian selama ini. Namun untuk mengembangkan lagi, petani membutuhkan dukungan berupa bantuan usaha.
Juliansyah mengatakan, pihaknya di DPRD sangat mendukung upaya peningkatan produksi pertanian dengan harapan akan membawa dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
Dukungan itu juga diwujudkan dalam persetujuan terhadap program-program pertanian, diantaranya pengadaan ekskavator multifungsi untuk setiap kecamatan yang dilaksanakan secara bertahap.
DPRD melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah juga mendukung pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Ketahanan Pangan Daerah. Hal ini juga berkaitan erat dengan bidang pertanian yang harus didorong untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
Potensi pertanian Kotim masih sangat besar. Peluang pasarnya juga terbuka lebar seiring pertambahan jumlah penduduk yang berdampak pada peningkatan kebutuhan pangan.
Baca juga: Pemkab Kotim perjuangkan status lahan masyarakat
Menurut Juliansyah, upaya peningkatan produktivitas pertanian dimulai dari perluasan areal tanam, penggunaan alat produksi pertanian, hingga bibit berkualitas dan pemupukan sesuai kebutuhan sehingga hasilnya terus meningkat.
Peningkatan produksi pertanian ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, upaya ini juga sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
Untuk itu dia menilai diperlukan pendampingan oleh penyuluh juga dibutuhkan agar petani bisa mengatasi masalah-masalah teknis yang muncul seperti gangguan hama dan kendala alam yang bisa mengancam keberhasilan maupun tingkat kualitas panen.
"Saya yakin sektor pertanian masih menjadi andalan untuk menopang dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kotim. Makanya sektor ini harus terus ditingkatkan dan pemerintah daerah harus membantu petani secara maksimal," demikian Juliansyah.
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan janji pegawai sebagai pelayan masyarakat