Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor mengakui, produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah ini belum mampu optimal menembus pasar luar daerah karena kurang promosi serta kemasan produknya kalah bersaing.
"Kalau dari segi kualitas, produk UMKM kita tidak kalah bagus, bahkan saya rasa ada yang sudah layak untuk diekspor. Tapi memang promosi kita yang kurang dan kemasannya juga perlu dibuat lebih menarik," kata Halikinnor usai membuka lomba gelar produk UMKM di Sampit, Sabtu.
Halikinnor mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UKM tersebut. Ini merupakan salah satu upaya mendorong peningkatan kualitas serta promosi produk UMKM.
Menurut Halikinnor, potensi UMKM di kabupaten ini cukup besar namun belum digarap secara optimal. Ini menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data, saat ini ada 31.838 pelaku UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM. Sayangnya, belum ada produk unggulan Kotawaringin Timur yang benar-benar secara konsisten dan eksistensi mampu menembus pasar regional, nasional dan internasional.
Kurangnya promosi dan terbatasnya kemampuan membuat kemasan produk, membuat produk-produk unggulan Kotawaringin Timur belum mampu banyak bersaing di luar daerah.
Untuk itu dia memerintahkan semua instansi terkait, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Koperasi dan UKM untuk membantu memperkuat peningkatan kualitas produk, promosi dan pemasaran sehingga bisa berkembang secara luas.
Dia meminta program-program yang dijalankan jangan hanya bersifat rutinitas atau seremonial. Perlu aksi nyata mendukung peningkatan sektor UMKM agar benar-benar membawa dampak besar bagi pelaku UMKM, khususnya dalam hal perluasan pemasaran.
"Ini sangat bergantung dengan pemasaran. Percuma produksi tinggi kalau permintaan tidak ada. Ini hukum 'suplai and demand' (penawaran dan permintaan). Instansi terkait harus lebih serius membantu," pinta Halikinnor.
Baca juga: Sukses di Kotim, Endra mantap bersaing meraih kursi Ketua KNPI Kalteng
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kotawaringin Timur Rusmiati mengatakan, lomba produk unggulan ini merupakan salah satu upaya pihaknya mendorong penguatan peningkatan kualitas dan promosi produk UMKM.
"Seperti yang disampaikan Pak Bupati tadi, promosi dan kemasan produk UMKM kita perlu ditingkatkan. Ini menjadi perhatian serius kami. Kami bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian akan meningkatkan ini," ujar Rusmiati.
Sementara itu, lomba produk unggulan UMKM diikuti perwakilan pelaku UMKM masing-masing kecamatan. Dari 17 kecamatan, ada tiga kecamatan yang tidak mengirim utusan yaitu Antang Kalang, Bukit Santuai dan Tualan Hulu. Tiga kecamatan ini berada di kawasan hulu atau paling ujung kabupaten ini.
Irma, salah satu pelaku UMKM mengapresiasi kegiatan ini. Lomba ini dinilai akan memacu produktivitas pelaku UMKM di setiap kecamatan untuk menghasilkan produk berkualitas.
"Kami tentu senang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, tentu juga berdampak positif terhadap promosi produk UMKM di daerah ini," demikian Irma yang mewakili Kecamatan Baamang.
Baca juga: DPRD minta Pemkab Kotim bantu kemudahan pengurusan PBG
"Kalau dari segi kualitas, produk UMKM kita tidak kalah bagus, bahkan saya rasa ada yang sudah layak untuk diekspor. Tapi memang promosi kita yang kurang dan kemasannya juga perlu dibuat lebih menarik," kata Halikinnor usai membuka lomba gelar produk UMKM di Sampit, Sabtu.
Halikinnor mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UKM tersebut. Ini merupakan salah satu upaya mendorong peningkatan kualitas serta promosi produk UMKM.
Menurut Halikinnor, potensi UMKM di kabupaten ini cukup besar namun belum digarap secara optimal. Ini menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data, saat ini ada 31.838 pelaku UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM. Sayangnya, belum ada produk unggulan Kotawaringin Timur yang benar-benar secara konsisten dan eksistensi mampu menembus pasar regional, nasional dan internasional.
Kurangnya promosi dan terbatasnya kemampuan membuat kemasan produk, membuat produk-produk unggulan Kotawaringin Timur belum mampu banyak bersaing di luar daerah.
Untuk itu dia memerintahkan semua instansi terkait, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Koperasi dan UKM untuk membantu memperkuat peningkatan kualitas produk, promosi dan pemasaran sehingga bisa berkembang secara luas.
Dia meminta program-program yang dijalankan jangan hanya bersifat rutinitas atau seremonial. Perlu aksi nyata mendukung peningkatan sektor UMKM agar benar-benar membawa dampak besar bagi pelaku UMKM, khususnya dalam hal perluasan pemasaran.
"Ini sangat bergantung dengan pemasaran. Percuma produksi tinggi kalau permintaan tidak ada. Ini hukum 'suplai and demand' (penawaran dan permintaan). Instansi terkait harus lebih serius membantu," pinta Halikinnor.
Baca juga: Sukses di Kotim, Endra mantap bersaing meraih kursi Ketua KNPI Kalteng
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kotawaringin Timur Rusmiati mengatakan, lomba produk unggulan ini merupakan salah satu upaya pihaknya mendorong penguatan peningkatan kualitas dan promosi produk UMKM.
"Seperti yang disampaikan Pak Bupati tadi, promosi dan kemasan produk UMKM kita perlu ditingkatkan. Ini menjadi perhatian serius kami. Kami bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian akan meningkatkan ini," ujar Rusmiati.
Sementara itu, lomba produk unggulan UMKM diikuti perwakilan pelaku UMKM masing-masing kecamatan. Dari 17 kecamatan, ada tiga kecamatan yang tidak mengirim utusan yaitu Antang Kalang, Bukit Santuai dan Tualan Hulu. Tiga kecamatan ini berada di kawasan hulu atau paling ujung kabupaten ini.
Irma, salah satu pelaku UMKM mengapresiasi kegiatan ini. Lomba ini dinilai akan memacu produktivitas pelaku UMKM di setiap kecamatan untuk menghasilkan produk berkualitas.
"Kami tentu senang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, tentu juga berdampak positif terhadap promosi produk UMKM di daerah ini," demikian Irma yang mewakili Kecamatan Baamang.
Baca juga: DPRD minta Pemkab Kotim bantu kemudahan pengurusan PBG