Sampit (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalimantan Tengah terus gencar membantu vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya di kalangan pelajar, bahkan kini mulai menyasar ke sekolah-sekolah yang berada pelosok atau jauh dari pusat kota.
"Hari ini vaksinasi kami laksanakan di SMPN 1 Parenggean Kecamatan Parenggean. Sasarannya ada 1.100 orang pelajar setempat," kata Kepala Bunda Kalimantan Tengah Brigjen TNI Sinyo di Sampit, Sabtu.
Vaksinasi ini merupakan lanjutan gerakan vaksinasi massal yang dilaksanakan Binda Kalimantan Tengah di Kotawaringin Timur. Sebelumnya vaksinasi dengan sasaran pelajar juga sudah mereka laksanakan di sejumlah sekolah di Sampit dan kecamatan di luar pusat kota.
Vaksinasi yang dilaksanakan di SMPN 1 Parenggean merupakan vaksinasi lanjutan yang mereka laksanakan dengan menyasar pelajar dan yang diberikan merupakan dosis I dengan jenis vaksin Sinovac.
Binda Kalimantan Tengah melaksanakan rangkaian vaksinasi provinsi ini selama November hingga Desember 2021 menyasar sekitar 42.000 jiwa. Ini untuk mendukung realisasi vaksinasi akhir tahun ini minimal 70 persen dengan harapan bisa membentuk 'herd immunity' atau kekebalan kelompok.
Secara khusus vaksinasi terhadap pelajar ditargetkan mencapai 100 persen untuk mencegah terjadinya klaster COVID-19 dalam pembelajaran tatap muka (PTM). Vaksinasi pelajar merupakan salah satu tugas yang diarahkan oleh Presiden RI kepada BIN, selain vaksinasi "door to door" atau dari rumah ke rumah.
Sinyo mengingatkan, pembelajaran tatap muka di sekolah wajib selalu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, meskipun para guru dan pelajar sudah divaksinasi. Pihak sekolah diminta tidak abai menerapkan protokol kesehatan karena potensi penularan COVID-19 masih ada.
Baca juga: Mendorong percepatan pemulihan ekonomi Kotim melalui sektor UMKM
"Kami minta para guru dan orangtua siswa juga selalu mencegah potensi penularan COVID-19. Siswa harus langsung pulang ke rumah setelah jam pelajaran berakhir agar tidak timbul kerumunan di areal sekolah dan sekitarnya yang rawan memicu munculnya penularan COVID-19," demikian Sinyo.
Kepala Puskesmas Parenggean 1 dr Atma Antariksa mengapresiasi program vaksinasi oleh Binda Kalimantan Tengah bagi pelajar di Parenggean hari ini. Peserta vaksinasi di SMPN 1 Parenggean mayoritas merupakan pelajar SMP dan SMA sederajat dari 11 sekolah di Parenggean.
"Mereka semua mayoritas belum mendapatkan vaksin dosis I. Kami sangat berharap nantinya BIN kembali menyelenggarakan kegiatan vaksinasi untuk dosis II sehingga pelajar tidak kesulitan lagi mendapatkan vaksinasi tersebut," harap Atma.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, saat ini capaian vaksin dosis I se-Kalteng sudah sekitar 1,3 juta jiwa atau 64,11 persen, sedangkan untuk dosis II mencapai sekitar 775 ribu jiwa atau 38,09 persen. Khusus untuk Kabupaten Kotawaringin Timur, capaian vaksinasi dosis I mencapai 192 ribu jiwa atau 58,41 persen, sedangkan dosis II sebanyak 96 ribu jiwa atau 29,25 persen.
Baca juga: Kuota sertifikat tanah gratis di Kotim menurun drastis
Baca juga: Produk UMKM Kotim kurang promosi
"Hari ini vaksinasi kami laksanakan di SMPN 1 Parenggean Kecamatan Parenggean. Sasarannya ada 1.100 orang pelajar setempat," kata Kepala Bunda Kalimantan Tengah Brigjen TNI Sinyo di Sampit, Sabtu.
Vaksinasi ini merupakan lanjutan gerakan vaksinasi massal yang dilaksanakan Binda Kalimantan Tengah di Kotawaringin Timur. Sebelumnya vaksinasi dengan sasaran pelajar juga sudah mereka laksanakan di sejumlah sekolah di Sampit dan kecamatan di luar pusat kota.
Vaksinasi yang dilaksanakan di SMPN 1 Parenggean merupakan vaksinasi lanjutan yang mereka laksanakan dengan menyasar pelajar dan yang diberikan merupakan dosis I dengan jenis vaksin Sinovac.
Binda Kalimantan Tengah melaksanakan rangkaian vaksinasi provinsi ini selama November hingga Desember 2021 menyasar sekitar 42.000 jiwa. Ini untuk mendukung realisasi vaksinasi akhir tahun ini minimal 70 persen dengan harapan bisa membentuk 'herd immunity' atau kekebalan kelompok.
Secara khusus vaksinasi terhadap pelajar ditargetkan mencapai 100 persen untuk mencegah terjadinya klaster COVID-19 dalam pembelajaran tatap muka (PTM). Vaksinasi pelajar merupakan salah satu tugas yang diarahkan oleh Presiden RI kepada BIN, selain vaksinasi "door to door" atau dari rumah ke rumah.
Sinyo mengingatkan, pembelajaran tatap muka di sekolah wajib selalu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, meskipun para guru dan pelajar sudah divaksinasi. Pihak sekolah diminta tidak abai menerapkan protokol kesehatan karena potensi penularan COVID-19 masih ada.
Baca juga: Mendorong percepatan pemulihan ekonomi Kotim melalui sektor UMKM
"Kami minta para guru dan orangtua siswa juga selalu mencegah potensi penularan COVID-19. Siswa harus langsung pulang ke rumah setelah jam pelajaran berakhir agar tidak timbul kerumunan di areal sekolah dan sekitarnya yang rawan memicu munculnya penularan COVID-19," demikian Sinyo.
Kepala Puskesmas Parenggean 1 dr Atma Antariksa mengapresiasi program vaksinasi oleh Binda Kalimantan Tengah bagi pelajar di Parenggean hari ini. Peserta vaksinasi di SMPN 1 Parenggean mayoritas merupakan pelajar SMP dan SMA sederajat dari 11 sekolah di Parenggean.
"Mereka semua mayoritas belum mendapatkan vaksin dosis I. Kami sangat berharap nantinya BIN kembali menyelenggarakan kegiatan vaksinasi untuk dosis II sehingga pelajar tidak kesulitan lagi mendapatkan vaksinasi tersebut," harap Atma.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, saat ini capaian vaksin dosis I se-Kalteng sudah sekitar 1,3 juta jiwa atau 64,11 persen, sedangkan untuk dosis II mencapai sekitar 775 ribu jiwa atau 38,09 persen. Khusus untuk Kabupaten Kotawaringin Timur, capaian vaksinasi dosis I mencapai 192 ribu jiwa atau 58,41 persen, sedangkan dosis II sebanyak 96 ribu jiwa atau 29,25 persen.
Baca juga: Kuota sertifikat tanah gratis di Kotim menurun drastis
Baca juga: Produk UMKM Kotim kurang promosi