Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah belum melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun karena masih memprioritaskan stok vaksin untuk penduduk usia dewasa dan lansia.
"Jadi untuk sementara kita prioritaskan yang dewasa dulu, baik untuk vaksinasi pertama maupun kedua. Per hari antara 1.500 sampai 1.900 orang, kecuali Jumat hanya sekitar 500. Dalam dua hari ini insya Allah mencapai 70 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi di Sampit, Rabu.
Umar menjelaskan, laporan capaian vaksinasi hingga Selasa (21/12) pagi, untuk dosis pertama mencapai 69,93 persen dan dosis kedua 37,85 persen. Dibutuhkan sekitar 2.200 dosis untuk mencapai 70 persen vaksinasi dosis pertama sesuai target minimal yang diterapkan pemerintah hingga akhir Desember 2021.
Belum dilaksanakannya vaksinasi terhadap anak usia 6-11 tahun karena stok vaksin masih terbatas. Hingga kemarin stok vaksin di gudang farmasi Dinas Kesehatan yaitu vaksin Sinovac sebanyak 4.020 dosis dan Astrazeneca 13.150 dosis. Selain itu ada pula stok vaksin di masing-masing puskesmas.
Umar juga menyebutkan ada tiga puskesmas yang capaian vaksinasinya masih rendah yaitu Puskesmas Bapinang Kecamatan Pulau Hanaut sebesar 24 persen, Puskesmas Baamang I Kecamatan Baamang sebesar 25 persen dan Puskesmas Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan sebesar 29 persen.
Baca juga: KSOP Sampit selidiki insiden tongkang bauksit serempet lanting warga
"Tapi untuk Puskesmas di dalam kota itu ada yang rendah capaiannya karena di kota banyak yang melaksanakan vaksinasi seperti Polri, TNI, BIN, Kadin dan lainnya. Bahkan malah sampai kesulitan mencari sasaran. Untuk puskesmasnya secara umum rata-rata 60 persen, bahkan ada yang sudah 80 persen. Sekarang kami memaksimalkan vaksinasi per RT," jelas Umar.
Umar menambahkan, jika vaksinasi sudah mencapai 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen untuk lansia maka vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun bisa segera dimulai. Masyarakat diimbau untuk mengikuti vaksinasi, terlebih bagi mereka yang sama sekali belum ada mengikuti vaksinasi.
Terkait rencana vaksinasi bagi pengunjung objek wisata pada musim perayaan Natal dan tahun baru, Umar mengatakan pihaknya siap melaksanakannya. Dinas Kesehatan akan menyiapkan tim untuk melaksanakan vaksinasi bagi pengunjung objek wisata yang belum divaksinasi.
Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan melalui seluruh Puskesmas yang ada di daerah ini. Pihaknya juga berterima kasih atas bantuan sejumlah pihak yang terus gencar melaksanakan vaksinasi dengan beragam kelompok sasaran, termasuk pelajar.
Untuk mencegah kembali meningkatnya kasus COVID-19 pada musim perayaan Natal dan tahun baru, Umar mengimbau seluruh masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, tidak terkecuali bagi mereka yang sudah divaksinasi lengkap. Potensi penularan masih ada, apalagi kini di Indonesia sudah ditemukan varian baru virus Corona yakni Omicron.
"Hal terpenting adalah tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap Omicron, tetapi kita juga harus tetap waspada agar tidak sampai tertular maupun menularkan virus," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Seorang dukun di Sampit ditangkap karena mencoba memerkosa calon menantu
Baca juga: Operasi Yustisi kembali digencarkan di Kotim cegah lonjakan kasus COVID-19
Baca juga: Pemkab Kotim larang pesta perayaan tahun baru
"Jadi untuk sementara kita prioritaskan yang dewasa dulu, baik untuk vaksinasi pertama maupun kedua. Per hari antara 1.500 sampai 1.900 orang, kecuali Jumat hanya sekitar 500. Dalam dua hari ini insya Allah mencapai 70 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi di Sampit, Rabu.
Umar menjelaskan, laporan capaian vaksinasi hingga Selasa (21/12) pagi, untuk dosis pertama mencapai 69,93 persen dan dosis kedua 37,85 persen. Dibutuhkan sekitar 2.200 dosis untuk mencapai 70 persen vaksinasi dosis pertama sesuai target minimal yang diterapkan pemerintah hingga akhir Desember 2021.
Belum dilaksanakannya vaksinasi terhadap anak usia 6-11 tahun karena stok vaksin masih terbatas. Hingga kemarin stok vaksin di gudang farmasi Dinas Kesehatan yaitu vaksin Sinovac sebanyak 4.020 dosis dan Astrazeneca 13.150 dosis. Selain itu ada pula stok vaksin di masing-masing puskesmas.
Umar juga menyebutkan ada tiga puskesmas yang capaian vaksinasinya masih rendah yaitu Puskesmas Bapinang Kecamatan Pulau Hanaut sebesar 24 persen, Puskesmas Baamang I Kecamatan Baamang sebesar 25 persen dan Puskesmas Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan sebesar 29 persen.
Baca juga: KSOP Sampit selidiki insiden tongkang bauksit serempet lanting warga
"Tapi untuk Puskesmas di dalam kota itu ada yang rendah capaiannya karena di kota banyak yang melaksanakan vaksinasi seperti Polri, TNI, BIN, Kadin dan lainnya. Bahkan malah sampai kesulitan mencari sasaran. Untuk puskesmasnya secara umum rata-rata 60 persen, bahkan ada yang sudah 80 persen. Sekarang kami memaksimalkan vaksinasi per RT," jelas Umar.
Umar menambahkan, jika vaksinasi sudah mencapai 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen untuk lansia maka vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun bisa segera dimulai. Masyarakat diimbau untuk mengikuti vaksinasi, terlebih bagi mereka yang sama sekali belum ada mengikuti vaksinasi.
Terkait rencana vaksinasi bagi pengunjung objek wisata pada musim perayaan Natal dan tahun baru, Umar mengatakan pihaknya siap melaksanakannya. Dinas Kesehatan akan menyiapkan tim untuk melaksanakan vaksinasi bagi pengunjung objek wisata yang belum divaksinasi.
Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan melalui seluruh Puskesmas yang ada di daerah ini. Pihaknya juga berterima kasih atas bantuan sejumlah pihak yang terus gencar melaksanakan vaksinasi dengan beragam kelompok sasaran, termasuk pelajar.
Untuk mencegah kembali meningkatnya kasus COVID-19 pada musim perayaan Natal dan tahun baru, Umar mengimbau seluruh masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, tidak terkecuali bagi mereka yang sudah divaksinasi lengkap. Potensi penularan masih ada, apalagi kini di Indonesia sudah ditemukan varian baru virus Corona yakni Omicron.
"Hal terpenting adalah tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap Omicron, tetapi kita juga harus tetap waspada agar tidak sampai tertular maupun menularkan virus," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Seorang dukun di Sampit ditangkap karena mencoba memerkosa calon menantu
Baca juga: Operasi Yustisi kembali digencarkan di Kotim cegah lonjakan kasus COVID-19
Baca juga: Pemkab Kotim larang pesta perayaan tahun baru