Jakarta (ANTARA) - Fluoride termasuk elemen alami di sebagian besar sumber minuman yang juga bahan utama untuk pasta gigi, menurut pakar bidang kedokteran gigi dan pendiri IgniteDDS Dr. David Rice DDS.
Dalam kesehatan gigi, fluoride telah lama didokumentasikan untuk membantu melawan gigi berlubang. Zat ini melindungi gigi dalam beberapa cara yang berbeda untuk anak-anak dan orang dewasa.
Penelitian dari Journal of Dentistry seperti dikutip dari Livescience, Minggu menemukan fluoride membantu anak-anak mengembangkan enamel yang lebih kuat.
Saat gigi terbentuk, email bercampur dengan fluoride, yang meningkatkan kekuatan dan daya tahannya.
Baca juga: Apa yang bisa dilakukan bila punya gigi kuning?
Ketika fluoride bercampur dengan air liur, maka dapat membantu mencegah gula dan puing-puing pembentuk plak lainnya menempel di permukaan gigi Anda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Academy of Sciences and Arts of Bosnia & Herzegovina.
Dengan mengurangi penumpukan plak pada gigi, fluoride dapat membantu memerangi kondisi umum seperti penyakit gusi, gigi berlubang, dan kehilangan gigi.
Lalu, adakah efek samping dari flouride? Manfaat datang dengan beberapa potensi efek negatif. Sebagian besar berasal dari paparan fluoride yang berlebihan.
Misalnya, ini bisa menjadi masalah bagi anak kecil yang menelan pasta gigi mereka alih-alih memuntahkannya. Itu sebabnya dokter gigi akan selalu mengajarkan orang tua dan anak untuk menyikat dan meludah.
Pastikan Anda mengeluarkan produk yang diperkaya dengan fluoride untuk memastikan paparan fluoride tetap dalam tingkat yang aman.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), mengonsumsi atau terpapar terlalu banyak fluoride dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Dampak ini antara lain bisa membuat tulang orang lebih rapuh yang meningkatkan risiko patah tulang. Beberapa penelitian pada hewan juga menemukan kadar fluoride yang sangat tinggi dapat mempengaruhi kesuburan.
Orang sering juga khawatir fluoride dapat dikaitkan dengan beberapa jenis kanker. Sampai saat ini, para peneliti belum dapat secara langsung menghubungkan fluoride dengan peningkatan risiko terkena kanker, apakah paparan tersebut berasal dari fluoride yang terjadi secara alami atau air yang mengandung fluoride.
Dalam kesehatan gigi, fluoride telah lama didokumentasikan untuk membantu melawan gigi berlubang. Zat ini melindungi gigi dalam beberapa cara yang berbeda untuk anak-anak dan orang dewasa.
Penelitian dari Journal of Dentistry seperti dikutip dari Livescience, Minggu menemukan fluoride membantu anak-anak mengembangkan enamel yang lebih kuat.
Saat gigi terbentuk, email bercampur dengan fluoride, yang meningkatkan kekuatan dan daya tahannya.
Baca juga: Apa yang bisa dilakukan bila punya gigi kuning?
Ketika fluoride bercampur dengan air liur, maka dapat membantu mencegah gula dan puing-puing pembentuk plak lainnya menempel di permukaan gigi Anda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Academy of Sciences and Arts of Bosnia & Herzegovina.
Dengan mengurangi penumpukan plak pada gigi, fluoride dapat membantu memerangi kondisi umum seperti penyakit gusi, gigi berlubang, dan kehilangan gigi.
Lalu, adakah efek samping dari flouride? Manfaat datang dengan beberapa potensi efek negatif. Sebagian besar berasal dari paparan fluoride yang berlebihan.
Misalnya, ini bisa menjadi masalah bagi anak kecil yang menelan pasta gigi mereka alih-alih memuntahkannya. Itu sebabnya dokter gigi akan selalu mengajarkan orang tua dan anak untuk menyikat dan meludah.
Pastikan Anda mengeluarkan produk yang diperkaya dengan fluoride untuk memastikan paparan fluoride tetap dalam tingkat yang aman.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), mengonsumsi atau terpapar terlalu banyak fluoride dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Dampak ini antara lain bisa membuat tulang orang lebih rapuh yang meningkatkan risiko patah tulang. Beberapa penelitian pada hewan juga menemukan kadar fluoride yang sangat tinggi dapat mempengaruhi kesuburan.
Orang sering juga khawatir fluoride dapat dikaitkan dengan beberapa jenis kanker. Sampai saat ini, para peneliti belum dapat secara langsung menghubungkan fluoride dengan peningkatan risiko terkena kanker, apakah paparan tersebut berasal dari fluoride yang terjadi secara alami atau air yang mengandung fluoride.