Sampit (ANTARA) - Kebakaran besar melanda pasar di Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dan menghanguskan cukup banyak kios dan lapak pedagang setempat.
"Memang Pasar Pundu yang terbakar. Saat ini masih dilakukan upaya pemadaman," kata Camat Cempaga Hulu Ubaidillah dihubungi dari Sampit, Senin.
Kebakaran diperkirakan terjadi pukul 14.30 WIB. Pedagang berupaya semampunya menyelamatkan barang dagangan dan barang berharga lainnya. Warga yang tinggal di kawasan itu juga menyelamatkan harta benda mereka.
Api sangat cepat membesar karena hampir sebagian besar bangunan di pasar yang berlokasi di pinggir sungai itu terbuat dari kayu. Letak bangunan yang berdampingan dan cukup padat juga membuat api dengan sangat cepat menjalar, apalagi angin cukup kencang bertiup di tengah suasana mendung yang menyelimuti kawasan itu.
Warga cukup kesulitan memadamkan api karena api sudah membesar. Sebagian warga membantu warga lainnya yang masih berusaha menyelamatkan barang berharga.
Baca juga: Legislator Kotim berharap program CSR lebih terarah
"Apinya cukup besar. Mudah-mudahan saja cepat padam dan tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan hujan turun sehingga mempercepat pemadaman kebakaran," kata Qori, warga setempat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Hawianan mengatakan, pihaknya memberangkatkan dua armada pemadam kebakaran. Dia juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, termasuk perusahaan perkebunan di kawasan itu untuk membantu.
"Perjalanan dari Sampit ke Pundu kan cukup jauh, makanya kami juga berkoordinasi dengan pihak lainnya. Di sana sudah ada pemadam kebakaran dari perusahaan perkebunan dan swadaya masyarakat untuk membantu pemadaman," kata Hawianan.
Belum diketahui berapa banyak bangunan yang terbakar serta kerugian akibat musibah ini. Saat berita dibuat, petugas masih berupaya memadamkan kebakaran tersebut.
Jarak dari Sampit ke Pundu sekitar 93 kilometer. Untuk itu pemadaman kebakaran mengandalkan armada terdekat, seraya mengirim armada pemadam kebakaran dari Sampit.
Baca juga: Perusahaan kepelabuhanan di Kotim diingatkan wajib beri perlindungan pekerja
Baca juga: Dukungan pemerintah pusat untuk pembangunan Kotim masih tinggi
Baca juga: Kebakaran di Sampit hanguskan bangunan pembuatan batako
"Memang Pasar Pundu yang terbakar. Saat ini masih dilakukan upaya pemadaman," kata Camat Cempaga Hulu Ubaidillah dihubungi dari Sampit, Senin.
Kebakaran diperkirakan terjadi pukul 14.30 WIB. Pedagang berupaya semampunya menyelamatkan barang dagangan dan barang berharga lainnya. Warga yang tinggal di kawasan itu juga menyelamatkan harta benda mereka.
Api sangat cepat membesar karena hampir sebagian besar bangunan di pasar yang berlokasi di pinggir sungai itu terbuat dari kayu. Letak bangunan yang berdampingan dan cukup padat juga membuat api dengan sangat cepat menjalar, apalagi angin cukup kencang bertiup di tengah suasana mendung yang menyelimuti kawasan itu.
Warga cukup kesulitan memadamkan api karena api sudah membesar. Sebagian warga membantu warga lainnya yang masih berusaha menyelamatkan barang berharga.
Baca juga: Legislator Kotim berharap program CSR lebih terarah
"Apinya cukup besar. Mudah-mudahan saja cepat padam dan tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan hujan turun sehingga mempercepat pemadaman kebakaran," kata Qori, warga setempat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Hawianan mengatakan, pihaknya memberangkatkan dua armada pemadam kebakaran. Dia juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, termasuk perusahaan perkebunan di kawasan itu untuk membantu.
"Perjalanan dari Sampit ke Pundu kan cukup jauh, makanya kami juga berkoordinasi dengan pihak lainnya. Di sana sudah ada pemadam kebakaran dari perusahaan perkebunan dan swadaya masyarakat untuk membantu pemadaman," kata Hawianan.
Belum diketahui berapa banyak bangunan yang terbakar serta kerugian akibat musibah ini. Saat berita dibuat, petugas masih berupaya memadamkan kebakaran tersebut.
Jarak dari Sampit ke Pundu sekitar 93 kilometer. Untuk itu pemadaman kebakaran mengandalkan armada terdekat, seraya mengirim armada pemadam kebakaran dari Sampit.
Baca juga: Perusahaan kepelabuhanan di Kotim diingatkan wajib beri perlindungan pekerja
Baca juga: Dukungan pemerintah pusat untuk pembangunan Kotim masih tinggi
Baca juga: Kebakaran di Sampit hanguskan bangunan pembuatan batako