Sampit (ANTARA) - Pengurus Pusat Muhammadiyah mendorong generasi muda melalui organisasi-organisasi otonom yang ada, meningkatkan peran membantu masyarakat Kalimantan Tengah di berbagai bidang kehidupan.
"Warga Muhammadiyah harus turun ke masyarakat, terlebih angkatan mudanya. Pengkaderan perlu lebih serius. Angkatan muda, IMM dan IPM harus bergerak misalnya membina sekolah, rajin menggelar pengajian dan kegiatan lainnya. Muhammadiyah berdakwah melalui kegiatan," kata Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang Pengurus Pusat Muhammadiyah Dr H Muh Syamsuddin saat pengajian pagi di Sampit, Sabtu.
Kegiatan yang digelar di halaman Gedung Muhammadiyah Sampit tersebut turut hadir Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalteng H Ahmad Syar'i dan pengurus Muhammadiyah lainnya.
Syamsuddin menjelaskan, Islam adalah iman dan amal shaleh. Muhammadiyah terus bergerak untuk rakyat, diantaranya dengan membangun sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lainnya dalam rangka meningkatkan amal shaleh untuk masyarakat.
Dia menyebut ini juga bagian dari upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga keluarga dari api neraka, salah satunya melalui pendidikan dan pengajaran. Upaya ini dilakukan mulai di rumah hingga secara luas untuk masyarakat.
Hal ini pula yang menjadi semangat bersama sehingga Muhammadiyah sangat serius dalam bidang pendidikan dengan mendirikan ratusan perguruan tinggi, ribuan SMA dan jenjang pendidikan lainnya di tanah air.
Baca juga: Kecamatan terjauh turut kirim tim berlaga di Bupati Kotim Cup I
Syamsuddin mendorong warga Muhammadiyah, khususnya generasi mudanya di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan peran. Gerakan positif harus terus digaungkan secara terus menerus sebagai bagian dari dakwah.
"Jangan sampai generasi Islam yang bersemangat tinggi dalam amal shaleh ini terputus. Terus laksanakan pengajian rutin dan kegiatan-kegiatan sosial lain untuk membantu masyarakat," harap Syamsuddin.
Sentara itu Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalteng Prof H Ahmad Syar'i menyoroti generasi muda yang menurutnya mulai dilanda krisis idealisme. Dia mengaku prihatin dengan fenomena yang terjadi saat ini.
"KH Ahmad Dahlan menjadikan Muhammadiyah ini karena idealis agar membawa kemajuan bagi rakyat. Angkatan muda sebagai pelanjut tujuan dan misi Muhammadiyah maka sudah harus mempersiapkan diri dan menunjukkan kemampuan. Saya selalu tekankan kepada angkatan muda agar selalu idealis," kata Syar'i.
Pria yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah ini mewanti-wanti agar generasi muda tidak terjebak sifat pragmatis. Dia mencontohkan, "money politic" atau politik uang adalah salah satu contoh kepentingan pragmatis.
"Saya bukan pesimis, tapi kondisi saat ini perlu disikapi. Kalau generasi muda kita pragmatis maka akan seperti apa masa depan bangsa kita nanti. Mari kita siapkan diri, keluarga dan generasi penerus terbaik dalam memperjuangkan nasib masyarakat," demikian Syar'i.
Baca juga: Bupati Kotim sebut ada 59 izin perusahaan di daerahnya turut dicabut
Baca juga: Rumah pejabat Kotim dua kali kemalingan oleh tetangga sendiri
Baca juga: Bupati Kotim umumkan keringanan pajak daerah percepat pemulihan ekonomi
"Warga Muhammadiyah harus turun ke masyarakat, terlebih angkatan mudanya. Pengkaderan perlu lebih serius. Angkatan muda, IMM dan IPM harus bergerak misalnya membina sekolah, rajin menggelar pengajian dan kegiatan lainnya. Muhammadiyah berdakwah melalui kegiatan," kata Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang Pengurus Pusat Muhammadiyah Dr H Muh Syamsuddin saat pengajian pagi di Sampit, Sabtu.
Kegiatan yang digelar di halaman Gedung Muhammadiyah Sampit tersebut turut hadir Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalteng H Ahmad Syar'i dan pengurus Muhammadiyah lainnya.
Syamsuddin menjelaskan, Islam adalah iman dan amal shaleh. Muhammadiyah terus bergerak untuk rakyat, diantaranya dengan membangun sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lainnya dalam rangka meningkatkan amal shaleh untuk masyarakat.
Dia menyebut ini juga bagian dari upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga keluarga dari api neraka, salah satunya melalui pendidikan dan pengajaran. Upaya ini dilakukan mulai di rumah hingga secara luas untuk masyarakat.
Hal ini pula yang menjadi semangat bersama sehingga Muhammadiyah sangat serius dalam bidang pendidikan dengan mendirikan ratusan perguruan tinggi, ribuan SMA dan jenjang pendidikan lainnya di tanah air.
Baca juga: Kecamatan terjauh turut kirim tim berlaga di Bupati Kotim Cup I
Syamsuddin mendorong warga Muhammadiyah, khususnya generasi mudanya di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan peran. Gerakan positif harus terus digaungkan secara terus menerus sebagai bagian dari dakwah.
"Jangan sampai generasi Islam yang bersemangat tinggi dalam amal shaleh ini terputus. Terus laksanakan pengajian rutin dan kegiatan-kegiatan sosial lain untuk membantu masyarakat," harap Syamsuddin.
Sentara itu Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalteng Prof H Ahmad Syar'i menyoroti generasi muda yang menurutnya mulai dilanda krisis idealisme. Dia mengaku prihatin dengan fenomena yang terjadi saat ini.
"KH Ahmad Dahlan menjadikan Muhammadiyah ini karena idealis agar membawa kemajuan bagi rakyat. Angkatan muda sebagai pelanjut tujuan dan misi Muhammadiyah maka sudah harus mempersiapkan diri dan menunjukkan kemampuan. Saya selalu tekankan kepada angkatan muda agar selalu idealis," kata Syar'i.
Pria yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah ini mewanti-wanti agar generasi muda tidak terjebak sifat pragmatis. Dia mencontohkan, "money politic" atau politik uang adalah salah satu contoh kepentingan pragmatis.
"Saya bukan pesimis, tapi kondisi saat ini perlu disikapi. Kalau generasi muda kita pragmatis maka akan seperti apa masa depan bangsa kita nanti. Mari kita siapkan diri, keluarga dan generasi penerus terbaik dalam memperjuangkan nasib masyarakat," demikian Syar'i.
Baca juga: Bupati Kotim sebut ada 59 izin perusahaan di daerahnya turut dicabut
Baca juga: Rumah pejabat Kotim dua kali kemalingan oleh tetangga sendiri
Baca juga: Bupati Kotim umumkan keringanan pajak daerah percepat pemulihan ekonomi