Masker kain tak efektif lindungi diri dari varian Omicron

Kamis, 13 Januari 2022 13:29 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan sekarang ini mencegah masyarakat menggunakan masker kain jika mereka ingin tetap terlindungi dari COVID-19 khususnya varian Omicron.

“Kami mendorong masyarakat untuk beralih dari masker kain ke masker bedah. Kami tahu lebih banyak tentang virus ini sekarang daripada tahun lalu,” kata Dr. David Ottenbaker dari SSM Health kepada Channel3000.com seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu.

Bagi Ottenbaker dan banyak ilmuwan serta pakar medis lainnya, ada lebih dari cukup data untuk membuktikan masker kain tidak lagi berguna dalam hal memberikan perlindungan terhadap jenis SARS-CoV-2 yang lebih baru, terutama varian omicron.

Baca juga: Jangan gunakan masker kain tanpa dilapisi masker bedah

Inilah sebabnya para pakar kesehatan mendorong masyarakat untuk beralih dan memilih masker bedah atau respirator daripada masker kain.

Profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech, Dr Lindsey Marr menjelaskan kepada CBS Boston, masker kain memang memberikan tingkat perlindungan tertentu terhadap jenis virus sebelumnya tetapi tidak cocok untuk varian omicron.

“Masker kain sekitar 50 persen efektif, dan tampaknya tidak cukup untuk Omicron," kata dia.

“Kami memiliki masker khusus yang disebut respirator, seperti N95 yang menawarkan perlindungan yang jauh lebih besar. Mereka mampu memblokir 95 persen partikel yang keluar dari mulut Anda atau yang Anda hirup," sambung dia.

Marr juga menyarankan respirator lain yang dapat digunakan masyarakat seperti masker KN95 dan KF94.

Ketiga jenis respirator tersebut dapat mencegah penularan COVID-19 karena dapat menyaring partikel, seperti varian omicron. Tetapi Marr juga mengingatkan pentingnya kesesuaian respirator dalam memastikan perlindungan terbaik dari Omicron.

“Yang Anda butuhkan adalah respirator dengan segel yang baik, terutama di sekitar hidung, tidak ada celah di sisi pipi atau dagu Anda,” ujar Marr.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan, ketika persediaan tersedia maka orang harus memilih respirator daripada masker kain.

Hal ini terutama ketika mereka berada di tempat dan area berisiko tinggi, atau jika mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit dan menderita penyakit parah karena kondisi medis yang mendasarinya.

CDC juga menyatakan, respirator N95 berlabel khusus bedah harus diprioritaskan untuk petugas kesehatan karena mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk terpapar virus corona di tempat kerja mereka.

Baca juga: Lebih baik mana masker kain atau masker bedah?

Baca juga: Kini rantai jadi aksesoris tren saat pandemi

Baca juga: Kapan seharusnya masker kain dicuci?

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Produksi kerajinan kain ecoprint di Palangka Raya

17 November 2024 21:16 Wib

DLHKP Gumas siap latih KTH membuat kain ecoprint

19 October 2024 14:42 Wib

Bentangkan Sasirangan terpanjang di dunia, Kalsel terima piagam MURI

21 August 2024 8:05 Wib

Temuan potongan kain lap di dalam martabak di Bazar Ramadan Kuala Lumpur

28 March 2024 12:26 Wib

Berikut tips menjaga dan merawat kain tradisional dengan pewarna alami

23 October 2023 16:35 Wib, 2023
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 17 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib