Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor meminta perusahaan di daerahnya, khususnya yang memanfaatkan Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan agar membantu perbaikan kerusakan jalan tersebut. 

"Saya harap perusahaan perkebunan dan angkutan lainnya sama-sama kita berkontribusi agar jalan itu tetap fungsional," kata Halikinnor di Sampit, Senin. 

Jalan lingkar selatan dengan panjang sekitar 7,5 kilometer membentang dari Bundaran Balanga Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran KB Jalan HM Arsyad. Jalan ini diprioritaskan untuk angkutan berat yang akan menuju maupun dari Pelabuhan Bagendang di Jalan HM Arsyad. 

Akhir Maret 2021 lalu Dinas Pekerjaan Umum Kotawaringin Timur mengerahkan alat berat mereka untuk memperbaiki secara darurat ruas jalan tersebut menggunakan material agregat kelas B sumbangan sopir dan perusahaan. 

Kini jalan tersebut kembali rusak. Kerusakan cukup parah terjadi di beberapa titik di jalan tersebut. Kubangan dengan kedalaman hingga sekitar 50 centimeter sangat rawan membuat kendaraan berat terguling. 

Penanganan harus dilakukan agar jalan itu tetap fungsional. Jika jalan sampai tidak bisa dilalui lagi maka dikhawatirkan angkutan berat akan kembali masuk melintasi jalan dalam kota sehingga membuat jalan dalam kota rusak lagi. 

Baca juga: Percepatan proyek pemerintah diharapkan dorong pemulihan ekonomi Kotim

"Kalau lingkar selatan rusak maka jalan dalam kota Sampit akan ikut terdampak karena dilintasi angkutan berat," timpal Halikinnor. 

Tahun lalu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menjanjikan mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk memperbaiki jalan lingkar selatan yang statusnya merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Namun hingga tahun berganti, perbaikan yang dijanjikan itu belum terealisasi. 

Terkait masalah itu, Halikinnor menjelaskan bahwa tahun ini Kotawaringin Timur mendapat alokasi anggaran mencapai Rp650 miliar dari pemerintah provinsi untuk perbaikan jalan dengan sistem pendanaan multi years atau tahun jamak selama tiga tahun. Namun, ruas jalan lingkar selatan belum termasuk dalam paket tersebut. 

"Saya juga masih berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum provinsi supaya jalan lingkar selatan tetap fungsional. Ruas jalan ini sangat penting karena terkait perekonomian kita juga," ujar Halikinnor. 

Untuk penanganan darurat sambil menunggu perbaikan permanen oleh pemerintah, diharapkan perusahaan kembali membantu penanganannya. Perbaikan darurat untuk menjaga agar jalan itu tetap fungsional atau bisa dilalui oleh angkutan berat. 

Baca juga: Kesejahteraan guru honorer jadi perhatian serius Pemkab Kotim

Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu pelihara jalan

Baca juga: Masyarakat pelosok Kotim minta kemudahan akses telekomunikasi

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024