Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III bidang pariwisata DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten, agar tetap optimal menjaga dan melestarikan situs cagar budaya Tambun Bungai.
"Situs yang berada di Kabupaten Gunung Mas itu bukan hanya sekedar cagar budaya, tapi juga bersejarah bahkan telah menjadi ikon dari Provinsi Kalimantan Tengah," kata Duwel di Palangka Raya, Senin.
Berdasarkan informasi yang diterima Komisi III DPRD Kalteng, Tambun Bungai merupakan dua sosok pemuda sakti pada zaman dahulu kala, dan memiliki jasa sangat besar dalam menjaga provinsi ini. Bahkan, benda-benda bersejarah milik dua pemuda tersebut masih banyak sampai saat ini.
Duwel mengatakan, benda bersejarah bukti nyata keberadaan Tambun dan Bungai pada zaman dahulu kala dapat dilihat dari Batu Bulan, Goa Haramaung, Penyang dan lainnya. Di mana, Batu Bulan yang terletak di Sungai Hulu Kahayan, Desa Tumbang Pajangei, Kabupaten Gunung Mas, merupakan tempat Tambun dan Bungai melakukan pertapaan.
"Ada banyak lagi benda-benda bersejarah milik Tambun dan Bungai yang belum dimiliki pemerintah daerah, dan masih disimpan oleh keturunan dari dua pemuda tersebut. Ini harusnya bisa dijaga dan dilestarikan pemerintah daerah, agar dapat dilihat anak cucu kita," ucapnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kalteng itu juga menyarankan lokasi Batu Bulan yang ada di sekitar Sungai Kahayan tersebut, dibuatkan tanda dan dijaga dengan baik agar bisa dilihat. Termasuk, mempermudah para wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke provinsi ini.
"Saya pernah melihat situs Batu Bulan peninggalan Tambun dan Bungai. Sangat unik, menarik dan langka. Ini juga dapat menjadi daya tarik wisata lokal maupun nasional," kata Duwel.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini menyebut, situs sejarah Batu Bulan itu memiliki cerita atau legenda yang luar biasa, khususnya bagi masyarakat setempat, dan masyarakat Dayak khususnya.
Dia mengatakan, cerita dari beberapa tokoh masyarakat setempat, Batu Bulan dipercaya akan memancarkan sinar erang apabila ada muncul bulan di langit, bahkan cahaya dari Batu Bulan bisa dilihat dari jauh. Cerita ini sangat menarik untuk dilestarikan bagi warisan anak cucu masyarakat Kalimantan Tengah.
"Yang diharapkan masyarakat sekarang adalah peningkatan akses jalan ke desa dan ke lokasi-lokasi bersejarah di sana. Karena kondisi jalan yang masih kurang baik, banjir saat musim hujan," demikian Duwel.
Baca juga: DPRD Kalteng: Jangan panik berlebihan sikapi siswa terpapar COVID-19
Baca juga: Ketua KPP berharap sejak 2022 Kalteng terbebas dari stunting
"Situs yang berada di Kabupaten Gunung Mas itu bukan hanya sekedar cagar budaya, tapi juga bersejarah bahkan telah menjadi ikon dari Provinsi Kalimantan Tengah," kata Duwel di Palangka Raya, Senin.
Berdasarkan informasi yang diterima Komisi III DPRD Kalteng, Tambun Bungai merupakan dua sosok pemuda sakti pada zaman dahulu kala, dan memiliki jasa sangat besar dalam menjaga provinsi ini. Bahkan, benda-benda bersejarah milik dua pemuda tersebut masih banyak sampai saat ini.
Duwel mengatakan, benda bersejarah bukti nyata keberadaan Tambun dan Bungai pada zaman dahulu kala dapat dilihat dari Batu Bulan, Goa Haramaung, Penyang dan lainnya. Di mana, Batu Bulan yang terletak di Sungai Hulu Kahayan, Desa Tumbang Pajangei, Kabupaten Gunung Mas, merupakan tempat Tambun dan Bungai melakukan pertapaan.
"Ada banyak lagi benda-benda bersejarah milik Tambun dan Bungai yang belum dimiliki pemerintah daerah, dan masih disimpan oleh keturunan dari dua pemuda tersebut. Ini harusnya bisa dijaga dan dilestarikan pemerintah daerah, agar dapat dilihat anak cucu kita," ucapnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kalteng itu juga menyarankan lokasi Batu Bulan yang ada di sekitar Sungai Kahayan tersebut, dibuatkan tanda dan dijaga dengan baik agar bisa dilihat. Termasuk, mempermudah para wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke provinsi ini.
"Saya pernah melihat situs Batu Bulan peninggalan Tambun dan Bungai. Sangat unik, menarik dan langka. Ini juga dapat menjadi daya tarik wisata lokal maupun nasional," kata Duwel.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini menyebut, situs sejarah Batu Bulan itu memiliki cerita atau legenda yang luar biasa, khususnya bagi masyarakat setempat, dan masyarakat Dayak khususnya.
Dia mengatakan, cerita dari beberapa tokoh masyarakat setempat, Batu Bulan dipercaya akan memancarkan sinar erang apabila ada muncul bulan di langit, bahkan cahaya dari Batu Bulan bisa dilihat dari jauh. Cerita ini sangat menarik untuk dilestarikan bagi warisan anak cucu masyarakat Kalimantan Tengah.
"Yang diharapkan masyarakat sekarang adalah peningkatan akses jalan ke desa dan ke lokasi-lokasi bersejarah di sana. Karena kondisi jalan yang masih kurang baik, banjir saat musim hujan," demikian Duwel.
Baca juga: DPRD Kalteng: Jangan panik berlebihan sikapi siswa terpapar COVID-19
Baca juga: Ketua KPP berharap sejak 2022 Kalteng terbebas dari stunting