Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor melakukan inspeksi mendadak ke Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit dan mendapati harga kebutuhan pokok secara umum masih stabil, namun dia memerintahkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk mengantisipasi agar harga tidak sampai melonjak menjelang bulan suci Ramadhan nanti.
"Secara umum masih stabil meski ada beberapa yang mulai naik. Ini tentu harus diantisipasi karena menjelang bulan puasa biasanya terjadi kenaikan harga," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor datang ke pasar tradisional terbesar di Kotawaringin Timur itu didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Zulhadir dan beberapa pejabat lainnya.
Kesempatan itu digunakan Halikinnor untuk berdialog dengan pedagang. Dia menanyakan perkembangan harga minyak goreng, gula, bawang dan lainnya. Dia juga menggali informasi terkait kondisi pasokan dan stok kebutuhan mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga menjelang Ramadhan nanti.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian diperintah untuk terus memantau pasokan, stok dan harga kebutuhan pokok. Jika pasokan dan stok harus dipastikan selalu terjaga sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan yang bisa memicu lonjakan harga.
Baca juga: Terpapar COVID-19, penghuni asrama mahasiswa Kalteng di Yogyakarta perlu perhatian
Komunikasi harus dilakukan dengan agen atau distributor untuk memastikan kelancaran pasokan dan ketersediaan stok. Perkiraan peningkatan permintaan saat Ramadhan juga harus diantisipasi dengan menambah stok barang.
"Ini semua jadi bahan evaluasi kita. Ini harus kita antisipasi dari awal supaya semua kebutuhan nantinya terpenuhi sehingga tidak sampai melonjak harganya," kata Halikinnor.
Santi, salah seorang pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya mengatakan, beberapa jenis barang mulai naik seperti bawang merah dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, melinju menjadi Rp80.000 per kilogram karena ada kenaikan harga Rp20.000 per dus.
Bawang putih Rp28.000 dan gula pasir Rp14.000 per kilogram, masih stabil. Untuk minyak goreng, pedagang mulai bisa menjual dengan harga mendekati harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, namun kendalanya adalah pasokan yang kurang lancar.
"Yang harus diantisipasi ini adalah stok. Kalau stok menipis, harga bisa naik. Saat ini saja harga mulai naik padahal bulan puasa masih satu bulan lebih lagi. Tolong pemerintah membantu memperhatikan ini," demikian Santi.
Baca juga: Imigrasi Sampit deportasi dua warga negara Pakistan
Baca juga: 10 mahasiswa asal Palangka Raya terpapar COVID-19 di Sampit
Baca juga: Pemkab Kotim diminta antisipasi puncak lonjakan penderita COVID-19
"Secara umum masih stabil meski ada beberapa yang mulai naik. Ini tentu harus diantisipasi karena menjelang bulan puasa biasanya terjadi kenaikan harga," kata Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor datang ke pasar tradisional terbesar di Kotawaringin Timur itu didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Zulhadir dan beberapa pejabat lainnya.
Kesempatan itu digunakan Halikinnor untuk berdialog dengan pedagang. Dia menanyakan perkembangan harga minyak goreng, gula, bawang dan lainnya. Dia juga menggali informasi terkait kondisi pasokan dan stok kebutuhan mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga menjelang Ramadhan nanti.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian diperintah untuk terus memantau pasokan, stok dan harga kebutuhan pokok. Jika pasokan dan stok harus dipastikan selalu terjaga sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan yang bisa memicu lonjakan harga.
Baca juga: Terpapar COVID-19, penghuni asrama mahasiswa Kalteng di Yogyakarta perlu perhatian
Komunikasi harus dilakukan dengan agen atau distributor untuk memastikan kelancaran pasokan dan ketersediaan stok. Perkiraan peningkatan permintaan saat Ramadhan juga harus diantisipasi dengan menambah stok barang.
"Ini semua jadi bahan evaluasi kita. Ini harus kita antisipasi dari awal supaya semua kebutuhan nantinya terpenuhi sehingga tidak sampai melonjak harganya," kata Halikinnor.
Santi, salah seorang pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya mengatakan, beberapa jenis barang mulai naik seperti bawang merah dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, melinju menjadi Rp80.000 per kilogram karena ada kenaikan harga Rp20.000 per dus.
Bawang putih Rp28.000 dan gula pasir Rp14.000 per kilogram, masih stabil. Untuk minyak goreng, pedagang mulai bisa menjual dengan harga mendekati harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, namun kendalanya adalah pasokan yang kurang lancar.
"Yang harus diantisipasi ini adalah stok. Kalau stok menipis, harga bisa naik. Saat ini saja harga mulai naik padahal bulan puasa masih satu bulan lebih lagi. Tolong pemerintah membantu memperhatikan ini," demikian Santi.
Baca juga: Imigrasi Sampit deportasi dua warga negara Pakistan
Baca juga: 10 mahasiswa asal Palangka Raya terpapar COVID-19 di Sampit
Baca juga: Pemkab Kotim diminta antisipasi puncak lonjakan penderita COVID-19