Jakarta (ANTARA) - Teh bisa menjadi pilihan lebih baik bagi mereka yang terlalu sensitif terhadap efek kafein, menurut pakar gizi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dinar Farrasia Hafizhah, S.Gz, MKM.
"Seduhan teh umumnya mengandung kafein yang lebih rendah, tapi menawarkan efek menenangkan dari l-theanine," ujar dia dalam siaran pers RSUI, Kamis.
Kafein merupakan zat stimulan alami yang membantu diri lebih terjaga, meningkatkan performa fisik, serta mencegah timbulnya rasa lelah. Kafein juga dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan wajar.
“Asupan harian kafein yang aman yakni 400 mg per hari atau 4 cangkir per hari," kata Dinar.
Kandungan kafein dalam kopi atau teh dapat bervariasi tergantung jenis biji kopi atau jenis teh, metode penyeduhan, dan penyajiannya. Setiap sajian masing-masing minuman tersebut biasanya masih mengandung kafein di bawah 400 mg.
Baca juga: Buah beri hingga kafein bisa bantu tingkatkan kesehatan paru
"Setiap 240 ml kopi atau setara satu cangkir rata-rata mengandung 95 mg kafein. Sementara itu, dalam volume yang sama, teh hitam mengandung 47 mg kafein. Begitu pula dengan kandungan kafein dalam teh hijau yang bisa berkisar 20–45 mg untuk sajian yang sama," papar Dinar.
Dari segi kadar kafeinnya, kopi yang sudah diseduh cenderung lebih tinggi dibandingkan seduhan teh hitam maupun teh hijau.
Kemudian, walau kopi atau teh memiliki kadar kafein yang berbeda, dua minuman ini sama-sama tinggi dengan zat antioksidan yang dapat menangkal efek radikal bebas dan berisiko merusak sel dan memicu penyakit kronis.
Kopi dan teh sama-sama mengandung zat-zat antioksidan golongan polifenol. Teh hitam memiliki polifenol seperti teaflavin, tearubigin, dan katekin. Sementara itu, kopi kaya dengan asam klorogenat dan flavonoid.
"Karena keduanya kaya dengan zat antioksidan, kopi atau teh sama menjadi minuman yang menyehatkan asal dikonsumsi dengan sewajarnya," saran Dinar.
Dinar mengingatkan, kopi memiliki kandungan kafein yang sangat tinggi serta tergolong stimulan. Oleh karena itu, Anda yang sensitif atau tidak terbiasa konsumsi kopi, akan merasa gelisah ataupun cemas saat mengonsumsinya.
Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya membatasi asupan kafein karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Ibu hamil juga disarankan membatasi asupan kopi dan teh.
Selain kafein, kopi dan teh juga mengandung zat tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Sementara kondisi hamil sangat membutuhkan zat besi untuk perkembangan janin.
Baca juga: Kafein bisa jadi pemicu sekaligus pereda sakit kepala
Baca juga: Bantu hilangkan lemak di perut dengan konsumsi kafein
Baca juga: Bolehkah pasien gangguan irama jantung minum kafein?
"Seduhan teh umumnya mengandung kafein yang lebih rendah, tapi menawarkan efek menenangkan dari l-theanine," ujar dia dalam siaran pers RSUI, Kamis.
Kafein merupakan zat stimulan alami yang membantu diri lebih terjaga, meningkatkan performa fisik, serta mencegah timbulnya rasa lelah. Kafein juga dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan wajar.
“Asupan harian kafein yang aman yakni 400 mg per hari atau 4 cangkir per hari," kata Dinar.
Kandungan kafein dalam kopi atau teh dapat bervariasi tergantung jenis biji kopi atau jenis teh, metode penyeduhan, dan penyajiannya. Setiap sajian masing-masing minuman tersebut biasanya masih mengandung kafein di bawah 400 mg.
Baca juga: Buah beri hingga kafein bisa bantu tingkatkan kesehatan paru
"Setiap 240 ml kopi atau setara satu cangkir rata-rata mengandung 95 mg kafein. Sementara itu, dalam volume yang sama, teh hitam mengandung 47 mg kafein. Begitu pula dengan kandungan kafein dalam teh hijau yang bisa berkisar 20–45 mg untuk sajian yang sama," papar Dinar.
Dari segi kadar kafeinnya, kopi yang sudah diseduh cenderung lebih tinggi dibandingkan seduhan teh hitam maupun teh hijau.
Kemudian, walau kopi atau teh memiliki kadar kafein yang berbeda, dua minuman ini sama-sama tinggi dengan zat antioksidan yang dapat menangkal efek radikal bebas dan berisiko merusak sel dan memicu penyakit kronis.
Kopi dan teh sama-sama mengandung zat-zat antioksidan golongan polifenol. Teh hitam memiliki polifenol seperti teaflavin, tearubigin, dan katekin. Sementara itu, kopi kaya dengan asam klorogenat dan flavonoid.
"Karena keduanya kaya dengan zat antioksidan, kopi atau teh sama menjadi minuman yang menyehatkan asal dikonsumsi dengan sewajarnya," saran Dinar.
Dinar mengingatkan, kopi memiliki kandungan kafein yang sangat tinggi serta tergolong stimulan. Oleh karena itu, Anda yang sensitif atau tidak terbiasa konsumsi kopi, akan merasa gelisah ataupun cemas saat mengonsumsinya.
Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya membatasi asupan kafein karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Ibu hamil juga disarankan membatasi asupan kopi dan teh.
Selain kafein, kopi dan teh juga mengandung zat tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Sementara kondisi hamil sangat membutuhkan zat besi untuk perkembangan janin.
Baca juga: Kafein bisa jadi pemicu sekaligus pereda sakit kepala
Baca juga: Bantu hilangkan lemak di perut dengan konsumsi kafein
Baca juga: Bolehkah pasien gangguan irama jantung minum kafein?