Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor mengajak masyarakat memanfaatkan lahan telantar untuk ditanami hortikultura karena peluang pasarnya masih sangat terbuka sehingga memberikan penghasilan lumayan. 

"Kalau cuma satu hektare ditanam kelapa sawit itu tidak menghasilkan apa-apa. Coba kalau ditanami seperti tomat atau cabai maka hasilnya besar, karena kalau cuaca buruk (pasokan dari Jawa terganggu) harganya tinggi, dan itu bisa membuat kaya raya," kata Halikinnor di Sampit, Jumat. 

Harapan itu disampaikan Halikinnor saat menghadiri panen tomat di lokasi pertanian Kelompok Tani Alam Salju Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Turut hadir Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Lurah Pasir Putih Rudi Setiawan dan pejabat lainnya. 

Menurut Halikinnor, peluang pasar tanaman hortikultura masih sangat besar karena selama ini sebagian masih didatangkan dari Pulau Jawa karena produksi dari petani lokal masih terbatas. Tanaman hortikultura lebih sering mengarah pada produk-produk yang bisa dikonsumsi seperti sayuran dan buah-buahan. 

Kelompok Petani Alam Salju yang sebagian merupakan pemuda, mengelola lahan sekitar satu hektare. Lahan tersebut ditanami sekitar 14.000 batang pohon tomat. 

Baca juga: Ditpolairud Polda Kalteng ungkap kepemilikan ratusan potong kayu ilegal

"Pertama mereka menanam 6.000 pohon dengan biaya Rp96 juta dengan hasil 35 ton. Saat ini harga tomat Rp10.000 per kilogram. Berarti dengan 20.000 pohon tomat dia bisa menghasilkan sekitar Rp450 juta sekali panen dalam waktu tiga bulan. Sedangkan dalam setahun bisa tiga kali panen. Itu belum tanaman yang lainnya seperti timun dan cabai," ujar Halikinnor. 

Ini merupakan peluang besar namun banyak yang belum bisa membaca peluang itu, terutama para pemuda. Umumnya pemuda menganggap bertani bergelut dengan lumpur, padahal tidak seperti itu lagi karena sudah modern dan banyak memanfaatkan kemajuan teknologi.

Untuk itu pemerintah daerah mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk dimanfaatkan. Bahkan lahan-lahan pemiliknya berada di luar Kotawaringin Timur, bisa dipinjam dan digarap untuk pertanian hortikultura. 

"Saya juga meminta kepada pemuda dan pemudi yang tidak kuliah, jangan berpikir kerja di luar kota. Manfaatkan tanah-tanah karena rata-rata penduduk sini punya tanah dan itu bisa dikelola untuk menanam hortikultura," ujar Halikinnor. 

Halikinnor juga meminta Dinas Pertanian untuk menghitung kebutuhan sayuran di daerah ini per tahun. Jika memungkinkan, diatur musim tanam dan panennya agar tidak sampai anjlok sehingga selalu stabil dan menguntungkan petani.

Baca juga: Legislator Kotim ajak masyarakat prioritaskan produk lokal

Baca juga: Perkebunan di Kotim diimbau disiplin terapkan protokol kesehatan cegah meluasnya COVID-19

Baca juga: Legislator Kotim prihatin masih banyak desa minim infrastruktur

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024