Ilmuwan China beberkan bagaimana kelelawar menularkan virus

Selasa, 15 Maret 2022 13:46 WIB

Kunming, China (ANTARA) - Para peneliti China menemukan bahwa protein imunosupresif yang terkonsentrasi di kelenjar ludah kelelawar bisa membuat hewan itu menularkan virus.

Kelelawar semakin dianggap sebagai penampung potensial bagi banyak virus yang menyebabkan zoonosis (penyakit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia) melalui limpahan ke binatang lain dan manusia.

Namun, para ilmuwan memiliki pemahaman yang terbatas tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pelepasan virus dari kelelawar.

Menurut para peneliti dari Institut Zoologi Kunming di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Universitas Kedokteran Angkatan Darat, kelelawar memiliki serangkaian respons imun antivirus unik yang mengendalikan penyebaran virus sembari membatasi respons inflamasi yang merusak diri sendiri.

Banyak studi berspekulasi bahwa kelelawar memiliki titik istimewa secara imunologis di dalam tubuh mereka, tempat mamalia terbang itu dapat menoleransi masuk dan menetapnya antigen asing tanpa menimbulkan respons imun inflamasi.

Baca juga: WHO lacak gua kelelawar di China untuk cari asal-usul COVID-19

R1ongga mulut, sebagai saluran masuk dan keluarnya virus, dianggap sebagai tempat istimewa secara imunologis pada kelelawar.

Para peneliti mengatakan bahwa mereka mengidentifikasi protein imunosupresan, yang disebut MTX.

MTX kemungkinan menciptakan lingkungan yang istimewa secara imunologis dan menginduksi toleransi imun inang terhadap virus di rongga mulut kelelawar dengan menangkal respons imun inang.

Temuan itu telah diterbitkan dalam jurnal Amerika Serikat Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Dalam studi lebih lanjut, mereka menemukan bahwa pemberian MTX pada tikus memfasilitasi infeksi virus flu H1N1, yang mengarah pada peningkatan invasi virus dan kerusakan jaringan.

Para peneliti mengatakan bahwa MTX sangat terkonsentrasi di kelenjar ludah kelelawar. Studi mereka menunjukkan mekanisme untuk memproduksi imunologis dan toleransi kekebalan pada kelelawar dan memberikan bukti pelepasan virus melalui sekresi oral.

Sementara itu, MTX mungkin menjadi kandidat potensial untuk pengembangan obat antiinflamasi, kata para peneliti.  

Baca juga: Ahli virologi China klaim kelelawar tapal kuda sebagai inang COVID-19

Baca juga: Pemusnahan kelelawar berdampak ubah ekosistem terkait penanganan COVID-19

Baca juga: Makanan ini diduga tularkan virus corona

Pewarta : Xinhua
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pesawat militer China dan Rusia masuki zona Korsel tanpa pemberitahuan

29 November 2024 19:24 Wib

Ding lawan Gukesh berakhir remis pada babak kedua Kejuaraan Dunia Catur

28 November 2024 7:23 Wib

Komitmen PT SLK wujudkan pembangunan berkelanjutan, curi perhatian China Datang Corporation

26 November 2024 8:11 Wib

Sabar/Reza sangat termotivasi jelang final Super 750 perdana

24 November 2024 8:01 Wib

Indonesia pastikan lima sektor terisi di BWF World Tour Finals 2024

24 November 2024 7:51 Wib

Jonatan fokus tampil maksimal di final China Masters 2024

24 November 2024 7:39 Wib

Kian percaya diri, Sabar/Reza lanjut ke final China Masters 2024

23 November 2024 21:01 Wib

Dejan/Gloria persiapkan diri untuk WTF 2024 usai kandas di China Masters

22 November 2024 20:50 Wib
Terpopuler

Kylian Mbappe alami krisis kepercayaan diri

Olahraga - 28 November 2024 20:13 Wib

Imigrasi Palangka Raya raih penghargaan di anugerah Humas Imigrasi

Kabar Daerah - 29 November 2024 16:54 Wib

Hamilton mengakui "sudah tidak cepat lagi" dengan Mercedes

Olahraga - 30 November 2024 16:23 Wib

Ini hasil PSU di TPS 04 Kapuas

Kabar Daerah - 01 December 2024 23:55 Wib

Delapan Fraksi DPRD Palangka Raya setuju raperda penyelenggaraan ketenagakerjaan dibahas

Kabar Daerah - 03 December 2024 5:30 Wib