Sampit (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palangka Raya Kalimantan Tengah mendukung upaya peningkatan kemampuan personel penanganan musibah di Kabupaten Kotawaringin Timur, apalagi intensitas penanganan musibah di daerah ini cukup tinggi. 

"Dua terakhir, intensitas penanganan musibah di Kotawaringin Timur ini lebih tinggi dibanding daerah lain di Kalimantan Tengah," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palangka Raya Muhammad Haryadi di Sampit, Rabu. 

Hal itu disampaikannya saat pelatihan potensi SAR teknik pertolongan di permukaan air Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya. Kegiatan ini dilaksanakan di aula rumah jabatan bupati. 

Menurut Haryadi, kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah pihaknya untuk memberikan pelatihan kepada instansi pemerintahan, organisasi, serta TNI/Polri yang membantu penanganan SAR di daerah ini.

Pelatihan diikuti oleh instansi pemerintah seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan, Dinas Sosial. Selain itu juga hadir relawan kemanusiaan serta TNI/Polri. 

Sinergitas diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya penyelamatan dan pertolongan saat terjadi potensi SAR atau musibah di wilayah perairan. 

Berbagai musibah yang terjadi di Kotawaringin Timur diantaranya kecelakaan air, orang tenggelam, dan kecelakaan pelayaran. Sebagian bahkan menimbulkan korban jiwa. 

Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan tersebut, diperlukan kehadiran personel-personel penanganan musibah di instansi terkait yang memiliki kemampuan memadai dalam memberikan pertolongan kepada korban musibah. 

Untuk itulah Basarnas menyadari pentingnya memberikan bekal kemampuan bagi personel-personel yang disiapkan untuk membantu penanganan jika terjadi musibah. Harapannya agar mereka bisa langsung terjun jika terjadi musibah sehingga bisa menghindari dampak yang lebih buruk bagi masyarakat akibat musibah tersebut. 

Personel yang diterjunkan harus memiliki kemampuan yang memadai. Tujuannya agar personel tersebut bisa menjalankan tugas dengan baik dan aman sehingga bisa memberikan pertolongan kepada korban musibah. 

Baca juga: Fajrurrahman diamanahi bawa kemajuan Korpri Kotim

"Kami melaksanakan latihan ini di Kotawaringin Timur karena daerah ini memiliki wilayah perairan yang luas dan intensitas penyelamatan lebih tinggi. Latihan difokuskan pada teknik pertolongan dan wilayah perairan," demikian Haryadi. 

Bupati Halikinnor mengapresiasi pelatihan tersebut. Dia meminta seluruh pelaksana penyelamatan di lapangan untuk membekali seluruh personel mereka karena penanganan musibah harus terorganisasi dengan baik. 

Menurutnya, penyelamatan di wilayah perairan sangat berisiko jika tidak dilaksanakan dengan baik. Untuk itu personel yang diturunkan harus menguasai kemampuan dasar dalam penyelamatan. 

"Kotawaringin Timur ini merupakan daerah yang memiliki potensi SAR lebih besar. Sehingga sangat perlu pelatihan yang maksimal dan organisasi yang baik. Agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar," ujar Halikinnor. 

Menurutnya, terbatasnya kemampuan Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, maka dibutuhkan koordinasi dan peran serta potensi SAR untuk dapat bekerjasama dalam mengantisipasi keadaan darurat, bencana, dan kondisi membahayakan manusia. 

Baca juga: Sekretaris DPRD diingatkan selalu patuhi aturan

Baca juga: DPRD Kotim ingatkan operasional TUKS harus taat aturan

Baca juga: PT BGA berangkatkan umrah 26 pemanen sawit terbaik

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024