Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rawang memastikan stok atau ketersediaan gas elpiji di daerah setempat selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 Hijriah aman.
"Tim sudah turun langsung ke lapangan melakukan pemantauan, Rabu (30/3/2022). Kita juga sudah berkoordinasi dengan agen dan pangkalan untuk memastikan stok gas sampai usai Lebaran nanti aman," kata Rawang melalui Kabid Perdagangan DPKUKMP Palangka Raya Hadriansyah di Palangka Raya, Jumat.
Dia menerangkan, pada saat ini penyaluran gas elpiji di wilayah "Kota Cantik", baik yang bersubsidi maupun non subsidi telah dilakukan penambahan pasokan secara signifikan.
Pria yang akrab disapa Ado itu menerangkan, untuk elpiji PSO (bersubsidi), penyaluran pada bulan Januari mencapai 243.600 tabung atau setara 730,8 metrik ton (MT), sementara elpiji NPSO atau non bersubsidi rata-rata bulanan mencapai 487 MT.
"Sementara untuk stok selama Ramadhan hingga Idul Fitri terjadi kenaikan 40 persen pada elpiji non subsidi dan 60 persen untuk elpiji subsidi," kata Hadriansyah.
Pihaknya, melalui tim yang ada juga akan terus melakukan pemantauan guna memastikan pasokan gas elpiji selama bulan puasa dan lebaran 2022 tetap terpenuhi.
Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin juga meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan yang tidak wajar selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
Fairid mengatakan, kenaikan itu sering kali bukan karena ketersediaan stok tetapi ulah sejumlah pedagang atau pelaku usaha yang mencoba mencari keuntungan saat momen besar tersebut.
Fairid juga meminta seluruh anggota TPID bekerja maksimal untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap distribusi bahan pokok masyarakat. Demikian juga untuk Pertamina dan Migas agar dapat memastikan tidak terjadi kelangkaan kelangkaan BBM dan LPG bersubsidi 3 kilogram.
Dia mengatakan, secara garis besar, TPID Palangka Raya juga terus melakukan terobosan dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak terkait dalam menjaga stabilitas harga.
Dalam rangka mewujudkan lancarnya upaya pengendalian inflasi daerah, Fairid juga meminta peran aktif Bank Indonesia, Bulog beserta seluruh perangkat daerah bekerja sama menjalankan program.
Baca juga: DLH Palangka Raya tingkatkan pengelolaan lingkungan melalui Kampung Iklim
Baca juga: Palangka Raya antisipasi kenaikan inflasi selama Ramadhan
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dosis dua di Palangka Raya capai 99,24 persen
"Tim sudah turun langsung ke lapangan melakukan pemantauan, Rabu (30/3/2022). Kita juga sudah berkoordinasi dengan agen dan pangkalan untuk memastikan stok gas sampai usai Lebaran nanti aman," kata Rawang melalui Kabid Perdagangan DPKUKMP Palangka Raya Hadriansyah di Palangka Raya, Jumat.
Dia menerangkan, pada saat ini penyaluran gas elpiji di wilayah "Kota Cantik", baik yang bersubsidi maupun non subsidi telah dilakukan penambahan pasokan secara signifikan.
Pria yang akrab disapa Ado itu menerangkan, untuk elpiji PSO (bersubsidi), penyaluran pada bulan Januari mencapai 243.600 tabung atau setara 730,8 metrik ton (MT), sementara elpiji NPSO atau non bersubsidi rata-rata bulanan mencapai 487 MT.
"Sementara untuk stok selama Ramadhan hingga Idul Fitri terjadi kenaikan 40 persen pada elpiji non subsidi dan 60 persen untuk elpiji subsidi," kata Hadriansyah.
Pihaknya, melalui tim yang ada juga akan terus melakukan pemantauan guna memastikan pasokan gas elpiji selama bulan puasa dan lebaran 2022 tetap terpenuhi.
Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin juga meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan yang tidak wajar selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
Fairid mengatakan, kenaikan itu sering kali bukan karena ketersediaan stok tetapi ulah sejumlah pedagang atau pelaku usaha yang mencoba mencari keuntungan saat momen besar tersebut.
Fairid juga meminta seluruh anggota TPID bekerja maksimal untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap distribusi bahan pokok masyarakat. Demikian juga untuk Pertamina dan Migas agar dapat memastikan tidak terjadi kelangkaan kelangkaan BBM dan LPG bersubsidi 3 kilogram.
Dia mengatakan, secara garis besar, TPID Palangka Raya juga terus melakukan terobosan dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak terkait dalam menjaga stabilitas harga.
Dalam rangka mewujudkan lancarnya upaya pengendalian inflasi daerah, Fairid juga meminta peran aktif Bank Indonesia, Bulog beserta seluruh perangkat daerah bekerja sama menjalankan program.
Baca juga: DLH Palangka Raya tingkatkan pengelolaan lingkungan melalui Kampung Iklim
Baca juga: Palangka Raya antisipasi kenaikan inflasi selama Ramadhan
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dosis dua di Palangka Raya capai 99,24 persen