Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit K Yunianto meminta pemerintah kota setempat meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, khususnya melalui pemerataan sebaran tenaga kesehatan.
"Selama ini banyak tenaga medis yang terpusat di perkotaan, sedangkan daerah-daerah terpencil atau pinggiran kota jarang ada yang mau bertugas di sana, sehingga pelayanan yang didapatkan masyarakat tidak maksimal," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Sigit menjelaskan, untuk menunjang pemerataan tenaga kesehatan, tidak hanya terkait jumlah pegawai yang ada, tetapi juga sarana pendukung.
Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan wajib memperhatikan sarana prasarana yang diperlukan di setiap puskesmas pembantu (pustu) yang ada di wilayah setempat.
Dia juga mendorong pemerintah kota untuk tegas dalam hal penataan dan pemerataan pegawai. Tidak ada alasan bagi aparatur sipil negara (ASN) menolak ditempatkan di wilayah terpencil karena saat seleksi mereka berkomitmen siap ditempatkan di mana saja.
"Pemerataan tenaga medis di setiap pustu terkhusus di daerah terpencil harus dilakukan, agar tidak ada ketimpangan dalam pelayanan kesehatan untuk masyarakat," katanya.
Ketua Umum Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia itu sangat yakin, apabila aspirasi pemerataan tenaga kesehatan serta peningkatan sarana pendukung tersebut ditanggapi oleh pemerintah kota, maka semua pelayanan kesehatan di daerah terpencil akan berjalan lancar.
Baca juga: Kemenag Kalteng ajak masyarakat wujudkan moderasi beragama
Untuk itu dia menyarankan dilakukan evaluasi kembali terhadap tenaga medis yang berada di perkotaan untuk bisa dimutasi dan disebar ke pustu yang kekurangan sumber daya manusianya.
"Perputaran atau mutasi tempat dinas tenaga kesehatan itu penting, untuk mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kita," ungkap Sigit.
Sigit yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalteng menambahkan, masyarakat yang berada di daerah pinggiran diimbau untuk tetap menaati protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah.
Jangan sampai warga yang berada di daerah terpencil tersebut, terpapar virus COVID-19 yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
"Tetap taati protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 ini belum berakhir," demikian Sigit.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya berharap MES perkuat ekonomi masyarakat
Baca juga: Kepercayaan diri siswa mampu cegah perundungan di sekolah
Baca juga: Warga Palangka Raya ramai berziarah sambut Ramadhan
"Selama ini banyak tenaga medis yang terpusat di perkotaan, sedangkan daerah-daerah terpencil atau pinggiran kota jarang ada yang mau bertugas di sana, sehingga pelayanan yang didapatkan masyarakat tidak maksimal," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Sigit menjelaskan, untuk menunjang pemerataan tenaga kesehatan, tidak hanya terkait jumlah pegawai yang ada, tetapi juga sarana pendukung.
Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan wajib memperhatikan sarana prasarana yang diperlukan di setiap puskesmas pembantu (pustu) yang ada di wilayah setempat.
Dia juga mendorong pemerintah kota untuk tegas dalam hal penataan dan pemerataan pegawai. Tidak ada alasan bagi aparatur sipil negara (ASN) menolak ditempatkan di wilayah terpencil karena saat seleksi mereka berkomitmen siap ditempatkan di mana saja.
"Pemerataan tenaga medis di setiap pustu terkhusus di daerah terpencil harus dilakukan, agar tidak ada ketimpangan dalam pelayanan kesehatan untuk masyarakat," katanya.
Ketua Umum Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia itu sangat yakin, apabila aspirasi pemerataan tenaga kesehatan serta peningkatan sarana pendukung tersebut ditanggapi oleh pemerintah kota, maka semua pelayanan kesehatan di daerah terpencil akan berjalan lancar.
Baca juga: Kemenag Kalteng ajak masyarakat wujudkan moderasi beragama
Untuk itu dia menyarankan dilakukan evaluasi kembali terhadap tenaga medis yang berada di perkotaan untuk bisa dimutasi dan disebar ke pustu yang kekurangan sumber daya manusianya.
"Perputaran atau mutasi tempat dinas tenaga kesehatan itu penting, untuk mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kita," ungkap Sigit.
Sigit yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalteng menambahkan, masyarakat yang berada di daerah pinggiran diimbau untuk tetap menaati protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah.
Jangan sampai warga yang berada di daerah terpencil tersebut, terpapar virus COVID-19 yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
"Tetap taati protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 ini belum berakhir," demikian Sigit.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya berharap MES perkuat ekonomi masyarakat
Baca juga: Kepercayaan diri siswa mampu cegah perundungan di sekolah
Baca juga: Warga Palangka Raya ramai berziarah sambut Ramadhan