Puruk Cahu (ANTARA) - Masih adanya kasus stunting atau gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan gizi pada anak membuat Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah terus berupaya dan fokus menurunkan angka penyakit tersebut.
"Masalah stunting di Murung Raya harus bisa diatasi dengan baik agar generasi masa di daerah kita bisa menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas," kata Wakil Bupati Murung Raya, Rejikinoor di Puruk Cahu, Rabu.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dilaksanakannya aksi bersama konvergensi percepatan penurunan stunting dilaksanakan pemerintah kabupaten setempat di Desa Tumbang Bantian dan Tumbang Saan Kecamatan Sungai Babuat.
Rejikinoor mengatakan peningkatan lokus stunting yang baru ditetapkan oleh Tim Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S) sudah dilaksanakan di 15 desa tahun 2022. Selanjutnya ditargetkan 21 desa di tahun 2023 nanti sebab sudah terjadi peningkatan kasus stunting.
Target nasional percepatan penurunan stunting pada tahun 2024 adalah 14 persen dan menjadi fokus bersama. Pemerintah Kabupaten Murung Raya berharap bisa mencapai target penurunan stunting tersebut.
Untuk mencapai penurunan angka stunting di Kabupaten Murung Raya dan untuk memberikan kontribusi terhadap pencapaian penurunan target nasional sebesar 14 persen, kata Rejikinoor, dibutuhkan berbagai upaya keras dengan fokus agar mencapai sasaran yang tepat.
Baca juga: Pedagang di Pasar Ramadhan Murung Raya diberi bantuan modal
"Yang jelas individu dan kelompok berisiko, seperti remaja, ibu hamil, bayi atau balita. Dibutuhkan aksi bersama konvergensi percepatan penurunan stunting dimana intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama menargetkan kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting," demikian Rejikinoor.
Sementara itu Camat Sungai Babuat, Ronny Paska, menyampaikan ada dua desa di kecamatannya yang dijadikan lokus stunting, yakni Desa Tumbang Bantian dan Tumbang Saan.
"Untuk rangkaian acara diantaranya adalah penyuluhan stunting, vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan bayi oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya," ujar Ronny.
Kegiatan itu dilaksanakan di kantor Desa Tumbang Bantian dengan dihadiri juga dihadiri oleh Kepala BappedaLitbangda, Pahala Budiawan, Kepala Dinas Kesehatan Suria Siri, Kadis Sosial Rusine dan Kadis PUPR Paulus Manginte.
Baca juga: Pemkab temukan harga minyak goreng di Mura capai Rp25 ribu per liter
Baca juga: Wabup Mura minta ICMI berperan aktif dalam pembangunan
Baca juga: 70 CPNS dan PPPK baru di Mura dibekali aturan disiplin pegawai
"Masalah stunting di Murung Raya harus bisa diatasi dengan baik agar generasi masa di daerah kita bisa menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas," kata Wakil Bupati Murung Raya, Rejikinoor di Puruk Cahu, Rabu.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dilaksanakannya aksi bersama konvergensi percepatan penurunan stunting dilaksanakan pemerintah kabupaten setempat di Desa Tumbang Bantian dan Tumbang Saan Kecamatan Sungai Babuat.
Rejikinoor mengatakan peningkatan lokus stunting yang baru ditetapkan oleh Tim Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S) sudah dilaksanakan di 15 desa tahun 2022. Selanjutnya ditargetkan 21 desa di tahun 2023 nanti sebab sudah terjadi peningkatan kasus stunting.
Target nasional percepatan penurunan stunting pada tahun 2024 adalah 14 persen dan menjadi fokus bersama. Pemerintah Kabupaten Murung Raya berharap bisa mencapai target penurunan stunting tersebut.
Untuk mencapai penurunan angka stunting di Kabupaten Murung Raya dan untuk memberikan kontribusi terhadap pencapaian penurunan target nasional sebesar 14 persen, kata Rejikinoor, dibutuhkan berbagai upaya keras dengan fokus agar mencapai sasaran yang tepat.
Baca juga: Pedagang di Pasar Ramadhan Murung Raya diberi bantuan modal
"Yang jelas individu dan kelompok berisiko, seperti remaja, ibu hamil, bayi atau balita. Dibutuhkan aksi bersama konvergensi percepatan penurunan stunting dimana intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama menargetkan kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting," demikian Rejikinoor.
Sementara itu Camat Sungai Babuat, Ronny Paska, menyampaikan ada dua desa di kecamatannya yang dijadikan lokus stunting, yakni Desa Tumbang Bantian dan Tumbang Saan.
"Untuk rangkaian acara diantaranya adalah penyuluhan stunting, vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan bayi oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya," ujar Ronny.
Kegiatan itu dilaksanakan di kantor Desa Tumbang Bantian dengan dihadiri juga dihadiri oleh Kepala BappedaLitbangda, Pahala Budiawan, Kepala Dinas Kesehatan Suria Siri, Kadis Sosial Rusine dan Kadis PUPR Paulus Manginte.
Baca juga: Pemkab temukan harga minyak goreng di Mura capai Rp25 ribu per liter
Baca juga: Wabup Mura minta ICMI berperan aktif dalam pembangunan
Baca juga: 70 CPNS dan PPPK baru di Mura dibekali aturan disiplin pegawai