Jakarta (ANTARA) - Sejumlah masakan Indonesia menjadi menu favorit ratusan warga Inggris dan Indonesia saat kegiatan buka puasa bersama Open Iftar di Broadgate Exchange Square, Liverpool Street, London.
"Mereka menikmati makanan khas Indonesia. Mereka menanyakan cara membuat onde-onde dan bahannya," kata Pembina Pengajian Bulanan Muslimat London (PBML) Afrahul Fadhilah dalam keterangan pers diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Dalam acara bertema “Semua Orang adalah Sahabat” pada Minggu (24/4) itu, ratusan warga Inggris dan Indonesia dapat menikmati kuliner Indonesia seperti ayam bumbu bali, oseng-oseng, rendang, pastel, onde-onde, hingga risoles.
Makanan tersebut merupakan sumbangan dari masyarakat Indonesia, di antaranya dari PBML, Annisaa Rebana London, dan Muslimat Al Washliyah UK.
Pendiri Open Iftar, Omar Salha, juga menjelaskan kuliner Indonesia menjadi favorit tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, tambah Omar, banyak permintaan masyarakat agar tahun ini menyajikan masakan Indonesia.
“Alhamdulillah, tamu antusias dan mengapresiasi makanan khas Indonesia. Terima kasih untuk keluarga Indonesia di London,” kata Omar dalam sambutannya.
Acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Muslim London ini dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya, staf Kedubes RI, warga Indonesia, hingga warga mancanegara yang bermukim di London.
Acara ini terbuka untuk umum dan juga turut diselenggarakan di berbagai kota di antaranya di Cambridge, Birmingham, Manchester, Coventry, dan Newcastle.
Buka puasa ini tidak hanya diikuti masyarakat muslim, tetapi juga nonmuslim. Kalangan nonmuslim memberikan apresiasi dan menjelaskan ingin mengenal Islam lebih jauh.
Panitia penyelenggara Open Iftar, di antaranya Tim Ramadan Tent Project dan Human Aid Initiative aktif menyelenggarakan buka puasa bersama sejak sembilan tahun lalu.
Pada awalnya acara ini diselenggarakan mahasiswa internasional di London dan kemudian semakin membesar dan menyebar ke berbagai kota. Jumlahnya warga yang ikut pun mencapai puluhan ribu orang.
"Mereka menikmati makanan khas Indonesia. Mereka menanyakan cara membuat onde-onde dan bahannya," kata Pembina Pengajian Bulanan Muslimat London (PBML) Afrahul Fadhilah dalam keterangan pers diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Dalam acara bertema “Semua Orang adalah Sahabat” pada Minggu (24/4) itu, ratusan warga Inggris dan Indonesia dapat menikmati kuliner Indonesia seperti ayam bumbu bali, oseng-oseng, rendang, pastel, onde-onde, hingga risoles.
Makanan tersebut merupakan sumbangan dari masyarakat Indonesia, di antaranya dari PBML, Annisaa Rebana London, dan Muslimat Al Washliyah UK.
Pendiri Open Iftar, Omar Salha, juga menjelaskan kuliner Indonesia menjadi favorit tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, tambah Omar, banyak permintaan masyarakat agar tahun ini menyajikan masakan Indonesia.
“Alhamdulillah, tamu antusias dan mengapresiasi makanan khas Indonesia. Terima kasih untuk keluarga Indonesia di London,” kata Omar dalam sambutannya.
Acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Muslim London ini dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya, staf Kedubes RI, warga Indonesia, hingga warga mancanegara yang bermukim di London.
Acara ini terbuka untuk umum dan juga turut diselenggarakan di berbagai kota di antaranya di Cambridge, Birmingham, Manchester, Coventry, dan Newcastle.
Buka puasa ini tidak hanya diikuti masyarakat muslim, tetapi juga nonmuslim. Kalangan nonmuslim memberikan apresiasi dan menjelaskan ingin mengenal Islam lebih jauh.
Panitia penyelenggara Open Iftar, di antaranya Tim Ramadan Tent Project dan Human Aid Initiative aktif menyelenggarakan buka puasa bersama sejak sembilan tahun lalu.
Pada awalnya acara ini diselenggarakan mahasiswa internasional di London dan kemudian semakin membesar dan menyebar ke berbagai kota. Jumlahnya warga yang ikut pun mencapai puluhan ribu orang.