Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah Eko Marsoro menyatakan bahwa pihaknya sejak tanggal 15 Mei hingga 30 Juni 2022, melaksanakan sensus penduduk 2020 (SP2020) lanjutan kepada 80.560 rumah tangga yang terpilih sebagai sampel.
Sensus itu kembali dilaksanakan karena menjadi prioritas Nasional sekaligus penting dalam menyediakan paremeter demografi serta karakteristik penduduk di tiap wilayah, kata Eko saat sosialisasi SP2020 Lanjutan di Palangka Raya, Kamis.
"SP2020 itu juga sebagai upaya menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan," ucapnya.
Dikatakan, pelaksanaan SP2020 Lanjutan sudah dipersiapkan sejak 2021. Di mana Oktober-Desember 2021 dilakukan persiapan dari mulai brainstorming, saring knowledge bayesian projection, dan exercise perhitungan level nasional dan provinsi.
Dari Januari hingga April 2022 dilakukan persiapan LF SP2020 yang terdiri dari Instrumen, pelatihan, persiapan lapangan hingga penghitungan proyeksi. Pada bulan Mei hingga Juni 2022 dilaksanakan pendataan lapangan LF dan verifikasi kematian Ibu, penghitungan proyeksi yang diikuti exercise penghitungan dan evaluasi.
Kemudian, Juli sampai Desember 2022 dilakukan pengolahan data LF, penghitungan parameter LF SP 2020, penghitungan proyeksi 2020-2050 dan evaluasi.
"Pada tahun 2023 baru dipublikasikan proyek hasil SP 2020," beber Eko.
Baca juga: Jumlah pengangguran di Kalteng alami penurunan 2,45 ribu orang
Untuk SP2020 lanjutan di Kalteng, BPS setempat mengerahkan 398 petugas CAPI atau computer Asissted Personal Interviewing tersebar di tiga kabupaten/kota di Kalteng, dan 1.126 petugas Papi atau Pencil and Paper Interviewing di 11 kabupaten.
Petugas sensus akan dilengkapi rompi di bagian belakang bertuliskan 'Petugas Sensus', tanda pengenal, masker, face shield, tas dan hand sanitizer. Seluruh Petugas pun diwajibkan melakukan tes pemeriksaan COVID-19 yang pelaksanaannya dikoordinir oleh BPS kabupaten/kota. Jika hasil tes pemeriksaan reaktif/positif, maka harus ada penggantian petugas.
"Kami berharap, siapapun nantinya masyarakat yang menjadi sampel SP2020 lanjutan, bisa menerima petugas kami dan memberikan data sebenar-benarnya," demikian Eko.
Baca juga: Nyaris semua lapangan usaha bergerak positif, pertumbuhan ekonomi Kalteng 7,23 persen
Baca juga: BPS: Kepatuhan prokes di Kalteng lebih rendah dibanding nasional
Sensus itu kembali dilaksanakan karena menjadi prioritas Nasional sekaligus penting dalam menyediakan paremeter demografi serta karakteristik penduduk di tiap wilayah, kata Eko saat sosialisasi SP2020 Lanjutan di Palangka Raya, Kamis.
"SP2020 itu juga sebagai upaya menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan," ucapnya.
Dikatakan, pelaksanaan SP2020 Lanjutan sudah dipersiapkan sejak 2021. Di mana Oktober-Desember 2021 dilakukan persiapan dari mulai brainstorming, saring knowledge bayesian projection, dan exercise perhitungan level nasional dan provinsi.
Dari Januari hingga April 2022 dilakukan persiapan LF SP2020 yang terdiri dari Instrumen, pelatihan, persiapan lapangan hingga penghitungan proyeksi. Pada bulan Mei hingga Juni 2022 dilaksanakan pendataan lapangan LF dan verifikasi kematian Ibu, penghitungan proyeksi yang diikuti exercise penghitungan dan evaluasi.
Kemudian, Juli sampai Desember 2022 dilakukan pengolahan data LF, penghitungan parameter LF SP 2020, penghitungan proyeksi 2020-2050 dan evaluasi.
"Pada tahun 2023 baru dipublikasikan proyek hasil SP 2020," beber Eko.
Baca juga: Jumlah pengangguran di Kalteng alami penurunan 2,45 ribu orang
Untuk SP2020 lanjutan di Kalteng, BPS setempat mengerahkan 398 petugas CAPI atau computer Asissted Personal Interviewing tersebar di tiga kabupaten/kota di Kalteng, dan 1.126 petugas Papi atau Pencil and Paper Interviewing di 11 kabupaten.
Petugas sensus akan dilengkapi rompi di bagian belakang bertuliskan 'Petugas Sensus', tanda pengenal, masker, face shield, tas dan hand sanitizer. Seluruh Petugas pun diwajibkan melakukan tes pemeriksaan COVID-19 yang pelaksanaannya dikoordinir oleh BPS kabupaten/kota. Jika hasil tes pemeriksaan reaktif/positif, maka harus ada penggantian petugas.
"Kami berharap, siapapun nantinya masyarakat yang menjadi sampel SP2020 lanjutan, bisa menerima petugas kami dan memberikan data sebenar-benarnya," demikian Eko.
Baca juga: Nyaris semua lapangan usaha bergerak positif, pertumbuhan ekonomi Kalteng 7,23 persen
Baca juga: BPS: Kepatuhan prokes di Kalteng lebih rendah dibanding nasional