Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Sudarsono menilai, langkah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kahayan yang melibatkan warga sekitar dalam merehabilitasi hutan dan lahan, sudah sangat tepat dan harus didukung semua pihak.
Pelibatan warga itu berdampak besar terhadap penentuan jenis pohon yang akan ditanami dan langkah-langkah pemeliharaan, kata Sudarsono usai menjadi narasumber di sosialisasi program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) BPDAS Kahayan di Palangka Raya, Selasa.
"Apalagi pelibatan warga itu sudah dimulai dari awal menyusun perencanaan. Harusnya memang seperti itu, biar program rehabilitasi menjadi optimal," kata dia.
Menurut mantan Bupati Seruyan itu, program RHL selama ini perencanaan sepenuhnya selalu dari pemerintah, sedangkan warga sekitar kurang dilibatkan. Alhasil, dukungan dari warga sekitar hutan maupun lahan, menjadi tidak maksimal, bahkan terkesan membiarkan.
Sudarsono pun menyarankan kepada BPDAS Kahayan, agar dalam mencari bibit tanaman yang nantinya ditanam di hutan maupun lahan akan direhabilitasi, lebih baik diserahkan ke warga. Kemudian BPSDAS Kahayan tinggal membeli dari warga bibit-bibit tersebut.
"Dengan begitu, warga sekitar sedari awal telah dilibatkan sekaligus langsung mendapatkan manfaat dari upaya rehabilitasi hutan dan lahan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPDAS Kahayan Supriyanto Sukmo mengatakan bahwa pihaknya sejak awal Januari 2022, telah melaksanakan berbagai persiapan dalam mensukseskan RHL di Kalteng. Di mana, kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu berkomunikasi sekaligus mengumpulkan proposal dari masyarakat sekitar.
Baca juga: Mantan Camat, DPRD anggap Lisda tepat ditunjuk jadi PJ Bupati Barsel
Proposal yang berisi bentuk dukungan dan kegiatan RHL itu kemudian diseleksi BPDAS Kahayan, dan hasilnya dimasukkan dalam rancangan bersama dengan kelompok, termasuk pemangku kebijakan.
"Setelah itu semua berjalan, baru kami melaksanakan sosialisasi terkait program RHL ini. Jadi, memang sudah dari awal kami libatkan masyarakat, terkhusus yang bermukim di sekitar hutan dan lahan akan direhabilitasi," beber Supriyanto.
Dia menyebut, sudah ada sekitar 24 Kelompok tersebar di 11 kabupaten di Kalteng yang akan terlibat dalam program RHL pada tahun 2022. Sedangkan untuk tanaman apa yang cocok untuk ditanami, sepenuhnya diserahkan ke para petani maupun masyarakat sekitar.
"Hanya, tetap harus diperhatikan adalah, tanaman tersebut harus berkaitan dengan jenis tanaman hutan," demikian Supriyanto.
Baca juga: DPRD apresiasi HUT Kalteng ke-64 diisi pesta rakyat dan makan gratis
Baca juga: Tindaklanjuti Perpres 55/2022, Kalteng perlu terbitkan Pergub Minerba
Pelibatan warga itu berdampak besar terhadap penentuan jenis pohon yang akan ditanami dan langkah-langkah pemeliharaan, kata Sudarsono usai menjadi narasumber di sosialisasi program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) BPDAS Kahayan di Palangka Raya, Selasa.
"Apalagi pelibatan warga itu sudah dimulai dari awal menyusun perencanaan. Harusnya memang seperti itu, biar program rehabilitasi menjadi optimal," kata dia.
Menurut mantan Bupati Seruyan itu, program RHL selama ini perencanaan sepenuhnya selalu dari pemerintah, sedangkan warga sekitar kurang dilibatkan. Alhasil, dukungan dari warga sekitar hutan maupun lahan, menjadi tidak maksimal, bahkan terkesan membiarkan.
Sudarsono pun menyarankan kepada BPDAS Kahayan, agar dalam mencari bibit tanaman yang nantinya ditanam di hutan maupun lahan akan direhabilitasi, lebih baik diserahkan ke warga. Kemudian BPSDAS Kahayan tinggal membeli dari warga bibit-bibit tersebut.
"Dengan begitu, warga sekitar sedari awal telah dilibatkan sekaligus langsung mendapatkan manfaat dari upaya rehabilitasi hutan dan lahan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPDAS Kahayan Supriyanto Sukmo mengatakan bahwa pihaknya sejak awal Januari 2022, telah melaksanakan berbagai persiapan dalam mensukseskan RHL di Kalteng. Di mana, kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu berkomunikasi sekaligus mengumpulkan proposal dari masyarakat sekitar.
Baca juga: Mantan Camat, DPRD anggap Lisda tepat ditunjuk jadi PJ Bupati Barsel
Proposal yang berisi bentuk dukungan dan kegiatan RHL itu kemudian diseleksi BPDAS Kahayan, dan hasilnya dimasukkan dalam rancangan bersama dengan kelompok, termasuk pemangku kebijakan.
"Setelah itu semua berjalan, baru kami melaksanakan sosialisasi terkait program RHL ini. Jadi, memang sudah dari awal kami libatkan masyarakat, terkhusus yang bermukim di sekitar hutan dan lahan akan direhabilitasi," beber Supriyanto.
Dia menyebut, sudah ada sekitar 24 Kelompok tersebar di 11 kabupaten di Kalteng yang akan terlibat dalam program RHL pada tahun 2022. Sedangkan untuk tanaman apa yang cocok untuk ditanami, sepenuhnya diserahkan ke para petani maupun masyarakat sekitar.
"Hanya, tetap harus diperhatikan adalah, tanaman tersebut harus berkaitan dengan jenis tanaman hutan," demikian Supriyanto.
Baca juga: DPRD apresiasi HUT Kalteng ke-64 diisi pesta rakyat dan makan gratis
Baca juga: Tindaklanjuti Perpres 55/2022, Kalteng perlu terbitkan Pergub Minerba