Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie mengimbau perusahaan besar perkebunan kelapa sawit di daerah ini menaati ketentuan terkait harga beli tandan buah segar kelapa sawit dari masyarakat.
"Pemerintah tentu juga harus mengawasi. Kan ada keputusan dari pemerintah provinsi yang menetapkan harga beli sawit sesuai perkembangan. Itu harus dipatuhi oleh perusahaan," kata Rinie di Sampit, Kamis.
Rinie berharap perusahaan membantu petani dengan menyerap sawit hasil kebun rakyat. Perusahaan juga diminta membeli dengan harga sesuai standar yang ditetapkan pemerintah provinsi.
Saat ini masih banyak keluhan rendahnya harga beli, bahkan ada pabrik yang menolak membeli sawit petani dengan berbagai alasan. Ini harus menjadi perhatian bersama karena sudah seharusnya perusahaan membantu masyarakat, khususnya petani.
"Saat ada larangan ekspor, mereka beralasan karena lantaran tempat penampungan penuh. Sekarang ekspor sudah diperbolehkan, ternyata rendahnya harga beli oleh perusahaan tetap saja harus dialami petani," ujar Rinie.
Baca juga: Bapenda Kotim kerahkan 185 petugas optimalkan penagihan PBB-P2
Informasi didapat, saat ini harga beli sawit oleh pabrik Rp2.300 perkilogram, jauh lebih rendah dibanding sebelumnya dengan harga beli Rp3.500 perkilogram. Bahkan ada kekhawatiran harga beli sawit masih akan turun lagi.
Penetapan harga beli sawit oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, mengantisipasi kondisi seperti ini. Pemerintah daerah berharap harga yang ditetapkan bisa menjaga stabilitas agar harga tidak sampai anjlok.
"Perusahaan diharapkan juga memikirkan kondisi petani kita. Jangan membeli sawit petani dengan harga terlalu murah. Perlu kepedulian dan komitmen untuk membantu petani kita," harap Rinie.
Perkebunan kelapa sawit menjadi primadona baru bagi masyarakat. Terlebih saat harga sawit tinggi, masyarakat Kotawaringin Timur banyak yang menanam kelapa sawit karena dinilai sangat prospektif. Semangat ini diharapkan juga didukung perusahaan besar sawit dengan menyerap hasil panen kebun sawit rakyat dengan harga yang baik.
Baca juga: Ortom Muhammadiyah dukung penuh Julianto jadi ketua KNPI Kotim
Baca juga: DPRD dorong Pemkab Kotim konsisten terapkan peraturan daerah
Baca juga: DPRD Kotim dukung peningkatan SDM kesehatan
"Pemerintah tentu juga harus mengawasi. Kan ada keputusan dari pemerintah provinsi yang menetapkan harga beli sawit sesuai perkembangan. Itu harus dipatuhi oleh perusahaan," kata Rinie di Sampit, Kamis.
Rinie berharap perusahaan membantu petani dengan menyerap sawit hasil kebun rakyat. Perusahaan juga diminta membeli dengan harga sesuai standar yang ditetapkan pemerintah provinsi.
Saat ini masih banyak keluhan rendahnya harga beli, bahkan ada pabrik yang menolak membeli sawit petani dengan berbagai alasan. Ini harus menjadi perhatian bersama karena sudah seharusnya perusahaan membantu masyarakat, khususnya petani.
"Saat ada larangan ekspor, mereka beralasan karena lantaran tempat penampungan penuh. Sekarang ekspor sudah diperbolehkan, ternyata rendahnya harga beli oleh perusahaan tetap saja harus dialami petani," ujar Rinie.
Baca juga: Bapenda Kotim kerahkan 185 petugas optimalkan penagihan PBB-P2
Informasi didapat, saat ini harga beli sawit oleh pabrik Rp2.300 perkilogram, jauh lebih rendah dibanding sebelumnya dengan harga beli Rp3.500 perkilogram. Bahkan ada kekhawatiran harga beli sawit masih akan turun lagi.
Penetapan harga beli sawit oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, mengantisipasi kondisi seperti ini. Pemerintah daerah berharap harga yang ditetapkan bisa menjaga stabilitas agar harga tidak sampai anjlok.
"Perusahaan diharapkan juga memikirkan kondisi petani kita. Jangan membeli sawit petani dengan harga terlalu murah. Perlu kepedulian dan komitmen untuk membantu petani kita," harap Rinie.
Perkebunan kelapa sawit menjadi primadona baru bagi masyarakat. Terlebih saat harga sawit tinggi, masyarakat Kotawaringin Timur banyak yang menanam kelapa sawit karena dinilai sangat prospektif. Semangat ini diharapkan juga didukung perusahaan besar sawit dengan menyerap hasil panen kebun sawit rakyat dengan harga yang baik.
Baca juga: Ortom Muhammadiyah dukung penuh Julianto jadi ketua KNPI Kotim
Baca juga: DPRD dorong Pemkab Kotim konsisten terapkan peraturan daerah
Baca juga: DPRD Kotim dukung peningkatan SDM kesehatan