Perkebunan sawit berkontribusi terhadap 355 ribu tenaga kerja di Kalteng

id Universitas Kristen Palangka Raya, UKPR Kalteng, Kalimantan Tengah, Rawing Rambang, UKPR, Kalteng, sawit, kelapa sawit

Perkebunan sawit berkontribusi terhadap 355 ribu tenaga kerja di Kalteng

Dosen UKPR sekaligus Sekretaris Eksekutif Gapki Kalteng Rawing Rambang. ANTARA/Arif Hidayat.

Palangka Raya (ANTARA) - Dosen Universitas Kristen Palangka Raya (UKPR), Kalimantan Tengah, Rawing Rambang menyarankan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten beserta aparatur penegak hukum, memberikan iklim investasi yang kondusif terhadap perkebunan kelapa sawit.

Kontribusi perkebunan kelapa sawit terhadap perekonomian provinsi ini berdasarkan data Dinas Perkebunan (Disbun) Kalteng pada tahun 2023 mencapai 14,66 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kata Rawing Rambang di Palangka Raya, Senin.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 pun menunjukkan jumlah tenaga kerja di bidang perkebunan kelapa sawit, mencapai 355 ribu orang atau 13 persen dari keseluruhan penduduk Kalteng.

"Produksi CPO dari perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalteng bahkan mencapai 7,2 juta ton atau 16 persen dari produksi nasional. Jadi memang sangat besar peran kelapa sawit ini," ucapnya.

Sekretaris Gabungan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalteng itu pun menyarankan kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, harus lebih mampu bersinergi dengan pemerintah pusat, pengusaha dan Masyarakat, memanfaatkan secara optimal dana bagi hasil dari kelapa sawit.

Rawing Rambang mengatakan mengoptimalkan dana bagi hasil tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, terkhusus yang tinggal di sekitar areal perkebunan kelapa sawit.

Baca juga: DPRD dorong investasi kelapa sawit di Kalteng berkelanjutan dan berdaya saing

"Pemda se-Kalteng tentunya menggunakan dana bagi hasil itu dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan masyarakat berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan kelompok atau golongan tertentu," ujar dia.

Menurut mantan Kepala Disbun Kalteng itu, untuk pengembangan industri hilir, provinsi ini selayaknya bisa membangun Industri. Sebab, lahan kelapa sawit yang telah ditanam mencapai 3,2 jt hektar. Dengan begitu, terbangunnya Industri akan lebih mengoptimalkan kontribusinya terhadap perekonomian.

"Terpenting, pemda harus mendorong Pengusaha membangun industri hilirnya dengan memberikan iklim investasi yang kondusif, baik dari segi perizinan, kenyamanan dan keamanan berusaha," demikian Rawing Rambang.

Baca juga: Terbesar gunakan lahan Kalteng, potensi perkebunan sawit dioptimalkan

Baca juga: Didukung pemda, berinvestasi kebun kelapa sawit di Bartim nyaman dan tenang

Baca juga: Optimalkan perkebunan kelapa sawit tingkatkan kesejahteraan masyarakat