Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rinie menyarankan pemuda untuk tidak ragu terjun menjadi petani dan menjadikannya sebagai profesi karena potensinya masih cukup besar.
"Ungkapan tentang 'petani berdasi' itu sekarang seakan sudah menjadi kenyataan. Sekarang ini kehadiran teknologi membuat bertani semakin mudah dibanding dulu. Makanya pemuda tidak perlu ragu," kata Rinie di Sampit, Senin.
Rinie mengapresiasi bermunculannya kelompok petani muda atau petani milenial seperti di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang sudah menikmati hasil dari keseriusan mereka bertani sayur dan buah.
Mereka menunjukkan bahwa pemuda mempunyai potensi dan kemampuan besar menjadi petani sukses. Tidak ada kata malu menjadi petani karena peluangnya sangat besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
Bagi petani yang ingin lebih mudah, saat ini juga banyak pemuda yang mengembangkan pertanian sistem hidroponik. Sistem ini jauh lebih mudah dibanding cara konvensional karena tidak harus mengolah tanah.
Baca juga: Seluruh SOPD di Kotim diharapkan bekerja keras tingkatkan PAD
Saat ini sejumlah komoditas, seperti buah dan sayuran masih banyak yang didatangkan dari luar daerah, padahal juga bisa dihasilkan di Kotawaringin Timur. Ini menunjukkan bahwa pangsa pasar produk pertanian masih terbuka lebar.
Peluang ini sangat sayang jika tidak dioptimalkan. Rinie mendorong pemuda untuk terjun ke sektor pertanian agar pertanian Kotawaringin Timur semakin maju dan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.
"Kalau pemuda terjun ke bidang pertanian, saya yakin akan banyak terobosan-terobosan yang mereka hasilkan untuk mengembangkan pertanian. Makanya kami mendorong itu," kata Rinie.
Rinie menambahkan, di tengah lesunya perekonomian imbas pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini, pertanian menjadi salah satu sektor yang terbilang ada mampu bertahan. Hal itu lantaran pertanian menyangkut kebutuhan pokok sehingga permintaan akan terus tinggi karena manusia memerlukan makanan.
Hal ini menandakan bahwa pertanian bisa dijadikan sektor andalan karena mampu bertahan di tengah situasi krisis sekalipun. Sudah seharusnya pula sektor ini terus dikembangkan melalui campur tangan pemerintah dengan membantu petani agar bisa terus mengembangkan usahanya.
Baca juga: Penggunaan dana desa di Kotim diharapkan sesuai arahan pemerintah pusat
Baca juga: Enam rumah nelayan di Kotim hancur disapu banjir rob
Baca juga: Enam rumah nelayan di Kotim hancur disapu banjir rob
"Ungkapan tentang 'petani berdasi' itu sekarang seakan sudah menjadi kenyataan. Sekarang ini kehadiran teknologi membuat bertani semakin mudah dibanding dulu. Makanya pemuda tidak perlu ragu," kata Rinie di Sampit, Senin.
Rinie mengapresiasi bermunculannya kelompok petani muda atau petani milenial seperti di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang sudah menikmati hasil dari keseriusan mereka bertani sayur dan buah.
Mereka menunjukkan bahwa pemuda mempunyai potensi dan kemampuan besar menjadi petani sukses. Tidak ada kata malu menjadi petani karena peluangnya sangat besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
Bagi petani yang ingin lebih mudah, saat ini juga banyak pemuda yang mengembangkan pertanian sistem hidroponik. Sistem ini jauh lebih mudah dibanding cara konvensional karena tidak harus mengolah tanah.
Baca juga: Seluruh SOPD di Kotim diharapkan bekerja keras tingkatkan PAD
Saat ini sejumlah komoditas, seperti buah dan sayuran masih banyak yang didatangkan dari luar daerah, padahal juga bisa dihasilkan di Kotawaringin Timur. Ini menunjukkan bahwa pangsa pasar produk pertanian masih terbuka lebar.
Peluang ini sangat sayang jika tidak dioptimalkan. Rinie mendorong pemuda untuk terjun ke sektor pertanian agar pertanian Kotawaringin Timur semakin maju dan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.
"Kalau pemuda terjun ke bidang pertanian, saya yakin akan banyak terobosan-terobosan yang mereka hasilkan untuk mengembangkan pertanian. Makanya kami mendorong itu," kata Rinie.
Rinie menambahkan, di tengah lesunya perekonomian imbas pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini, pertanian menjadi salah satu sektor yang terbilang ada mampu bertahan. Hal itu lantaran pertanian menyangkut kebutuhan pokok sehingga permintaan akan terus tinggi karena manusia memerlukan makanan.
Hal ini menandakan bahwa pertanian bisa dijadikan sektor andalan karena mampu bertahan di tengah situasi krisis sekalipun. Sudah seharusnya pula sektor ini terus dikembangkan melalui campur tangan pemerintah dengan membantu petani agar bisa terus mengembangkan usahanya.
Baca juga: Penggunaan dana desa di Kotim diharapkan sesuai arahan pemerintah pusat
Baca juga: Enam rumah nelayan di Kotim hancur disapu banjir rob
Baca juga: Enam rumah nelayan di Kotim hancur disapu banjir rob