Elon Musk ancam batal beli Twitter jika data akun palsu ditahan

Selasa, 7 Juni 2022 13:48 WIB

Jakarta (ANTARA) - Elon Musk pada Senin (6/6) mengancam akan menarik tawarannya untuk membeli Twitter jika perusahaan jejaring sosial itu gagal memberikan data akun palsu.

Dikutip dari AFP, Selasa, Musk menuduh Twitter telah melakukan pelanggaran material dari perjanjian merger dan ia memiliki hak untuk tidak melanjutkan kesepakatan, menurut dokumen yang diajukan pihak Musk ke regulator sekuritas.

Baca juga: Elon Musk merubah gaji karyawan Tesla setelah batal lakukan PHK

Dokumen pengajuan tersebut menandai eskalasi pernyataan Musk yang sebelumnya telah menyoroti perihal akun palsu yang bisa menimbulkan pembatalan kesepakatan sebesar 44 miliar dolar AS untuk mengambil alih Twitter.

Ancaman tersebut juga menandai pernyataan Musk yang disampaikan secara tertulis untuk pertama kali dan bukan mengunggahnya melalui platform media sosial Twitter.

Sebelumnya pada April, Musk menyetujui kesepakatan untuk membeli Twitter. Namun pada pertengahan Mei, ia mulai menyinggung mengenai kekhawatirannya terhadap akun palsu yang beredar di Twitter.

Sebelumnya, Musk juga telah mengatakan melalui akun Twitter-nya bahwa dirinya bisa membatalkan kesepakatan jika kekhawatirannya tidak ditangani.

Baca juga: Elon Musk : Ada diskusi proyek masa depan dengan Presiden Jokowi

Menurut Musk, jumlah bot sebenarnya mungkin empat kali lebih banyak dari perkiraan yang diberikan Twitter. Bot dapat digunakan di media sosial untuk menyebarkan berita palsu atau menciptakan kesan terdistorsi tentang seberapa luas informasi dikonsumsi dan dibagikan.

Di sisi lain, menurut CEO Twitter Parag Agrawal, kurang dari lima persen akun yang aktif pada hari tertentu di Twitter adalah bot, tetapi analisis tidak dapat direplikasi secara eksternal untuk menjaga kerahasiaan data pengguna.

Namun Musk telah mengabaikan tanggapan dari Twitter tersebut dan menegaskan kembali sikapnya itu pada Senin (6/6).

Pengacara Musk, Mike Ringler, mengatakan bahwa Twitter telah gagal menanggapi pertanyaan valid yang diajukan Musk mengenai akun palsu.

“Musk telah menjelaskan dia tidak percaya bahwa metodologi pengujian yang lemah dari perusahaan itu memadai sehingga dia harus melakukan analisisnya sendiri,” kata Ringler dalam sebuah surat.

Baca juga: Jokowi bertemu Elon Musk di Space X

Untuk melanjutkan kesepakatan, menurut dokumen itu, pihak Musk harus memiliki pemahaman yang lengkap dan akurat tentang inti model bisnis Twitter termasuk basis pengguna aktifnya.

Sejumlah pengamat menilai pertanyaan Musk tentang bot Twitter itu disampaikan sebagai cara untuk mengakhiri proses pengambilalihan atau untuk menekan Twitter agar menurunkan harga.

Melalui Twitter, analis Wedbush Dan Ives pada Senin memprediksi adanya biaya penalti sebesar 1 miliar dolar AS jika terjadi kemunduran kesepakatan antara Musk dan Twitter. Sementara Angelo Zino dari CFRA Research berpendapat pihaknya memprediksi kesepakatan diselesaikan di pengadilan.

Baca juga: Elon Musk akan buka blokir Trump di Twitter

Baca juga: Luhut yakin Jokowi akan bertemu dengan Elon Musk

Baca juga: Elon Musk digugat karena akuisisi Twitter

Pewarta : Rizka Khaerunnisa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Tesla akan PHK 10 persen lebih karyawannya

17 April 2024 16:44 Wib

Elon Musk akan pungut biaya dari pengguna baru X

16 April 2024 8:26 Wib

X tak lagi bisa sembunyikan centang biru bagi pengguna premium

12 April 2024 13:53 Wib

Elon Musk sebut ada penyalahgunaan hukum di tengah konflik sensor Brasil

12 April 2024 5:58 Wib

Dianggap lebih mengutamakan keuntungan, Elon Musk gugat OpenAI

02 March 2024 22:10 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib