Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi saat kemarau.
"Daerah kita ini termasuk rawan karhutla, makanya kami waspada. Kami kembali melaksanakan latihan regu siaga api sebagai bagian dari kesiapsiagaan," kata Camat Seranau Dedi Purwanto di Sampit, Rabu.
Menurut Dedi, Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah rawan karhutla karena luasnya sebaran gambut di wilayah ini. Untuk itulah, meski saat ini masih sering terjadi hujan, namun pihaknya mulai meningkatkan kewaspadaan.
Akhir pekan tadi, pihaknya melaksanakan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bagi regu siaga api. Kegiatan ini diharapkan membentuk sistem komando, koordinasi dan komunikasi yang baik dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Dalam kegiatan ini, dilakukan uji coba peralatan dengan menembakkan air ke Sungai Mentaya. Ini untuk memastikan peralatan pemadam kebakaran dalam kondisi bagus sehingga selalu siap digunakan kapan saja.
Baca juga: Bazar UMKM disambut antusias, Bupati Kotim berharap perekonomian segera pulih
Latihan ini juga untuk meningkatkan kekompakan semua pihak dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Tujuannya agar upaya pemadaman bisa lebih maksimal jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Kegiatan ini diikuti oleh regu siaga api yang tersebar di satu kelurahan dan lima desa di Kecamatan Seranau. Mereka mendapat materi dari sejumlah narasumber, salah satunya dari Manggala Agni Sampit.
"Pelatihan penanggulangan karhutla ditutup dengan pemberian sertifikat bagi peserta. Rencananya kegiatan serupa akan kembali digelar di lokasi yang memang rawan terjadi karhutla," jelas Dedi.
Dedi menambahkan, pihaknya juga menggelar lokakarya peningkatan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah setempat. Kegiatan yang digelar Minggu (12/6) lalu itu sebagai persiapan menghadapi musibah kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau.
Baca juga: Pemkab Kotim upayakan kepulangan JCH ke Sampit menggunakan pesawat
Baca juga: Terima tim RUU Kalteng, DPRD Kotim tekankan pemekaran daerah
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta segera balik nama kendaraan luar daerah
"Daerah kita ini termasuk rawan karhutla, makanya kami waspada. Kami kembali melaksanakan latihan regu siaga api sebagai bagian dari kesiapsiagaan," kata Camat Seranau Dedi Purwanto di Sampit, Rabu.
Menurut Dedi, Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah rawan karhutla karena luasnya sebaran gambut di wilayah ini. Untuk itulah, meski saat ini masih sering terjadi hujan, namun pihaknya mulai meningkatkan kewaspadaan.
Akhir pekan tadi, pihaknya melaksanakan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bagi regu siaga api. Kegiatan ini diharapkan membentuk sistem komando, koordinasi dan komunikasi yang baik dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Dalam kegiatan ini, dilakukan uji coba peralatan dengan menembakkan air ke Sungai Mentaya. Ini untuk memastikan peralatan pemadam kebakaran dalam kondisi bagus sehingga selalu siap digunakan kapan saja.
Baca juga: Bazar UMKM disambut antusias, Bupati Kotim berharap perekonomian segera pulih
Latihan ini juga untuk meningkatkan kekompakan semua pihak dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Tujuannya agar upaya pemadaman bisa lebih maksimal jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Kegiatan ini diikuti oleh regu siaga api yang tersebar di satu kelurahan dan lima desa di Kecamatan Seranau. Mereka mendapat materi dari sejumlah narasumber, salah satunya dari Manggala Agni Sampit.
"Pelatihan penanggulangan karhutla ditutup dengan pemberian sertifikat bagi peserta. Rencananya kegiatan serupa akan kembali digelar di lokasi yang memang rawan terjadi karhutla," jelas Dedi.
Dedi menambahkan, pihaknya juga menggelar lokakarya peningkatan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah setempat. Kegiatan yang digelar Minggu (12/6) lalu itu sebagai persiapan menghadapi musibah kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau.
Baca juga: Pemkab Kotim upayakan kepulangan JCH ke Sampit menggunakan pesawat
Baca juga: Terima tim RUU Kalteng, DPRD Kotim tekankan pemekaran daerah
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta segera balik nama kendaraan luar daerah