Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas menyatakan bahwa seluruh jajaran di lingkungan pemerintah kabupaten, akan terus berupaya meningkatkan kualita keluarga dan berfokus pada percepatan penurunan angka stunting.
"Pemkab juga akan menggerakkan produk lokal sebagai solusi makanan bergizi seimbang yang bisa diolah melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di tiap desa-desa," kata Ampera di Tamiang Layang, Kamis.
Dikatakan, stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia, demikian pula di Kabupaten Barito Timur. Dijelaskan, angka kasus stunting yang saat ini terjadi di Indonesia secara umum mencapai 24 persen dan angka tersebut masih melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) yakni prevalensi stunting kurang dari 20 persen.
Ampera mengatakan, Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Barito Timur untuk ikut serta menurunkan angka stunting secara nasional sejak tahun 2013 lalu. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan angka kasus stunting pada 2013 masih berada pada prevalensi 37,8 persen dan pada 2019 berhasil diturunkan menjadi 27,6 persen dan saat ini berada pada angka 24 persen.
"Dalam penurunan angka stunting secara nasional, Pemerintah Kabupaten Barito Timur terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting hingga 2024 nanti," kata dia.
Baca juga: Bupati: Sinergitas pemkab dan kepolisian harus terus terjaga di Bartim
Ampere juga menyebutkan bahwa momentum Hari Keluarga Nasional ke-29 2022 merupakan momentum untuk menurunkan angka kekerdilan pada anak (stunting) secara nasional. Bahkan Pemkab Bartim ikut hadir secara daring mengikuti puncak acara Hari Keluarga Nasional ke-29 yang bertemakan "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting" di Medan, Sumatera Utara.
Didampingi Wakil Bupati Habib Said Abdul Saleh dan beberapa kepala SOPD, Ampera AY mendengarkan secara langsung arahan dan sambutan Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga: Pencapaian PAD 40,77 persen, Bupati Bartim optimis mampu penuhi target 2022
Baca juga: Tingkatkan PAD, Pemkab Bartim tambah penyertaan modal ke Bank Kalteng
"Pemkab juga akan menggerakkan produk lokal sebagai solusi makanan bergizi seimbang yang bisa diolah melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di tiap desa-desa," kata Ampera di Tamiang Layang, Kamis.
Dikatakan, stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia, demikian pula di Kabupaten Barito Timur. Dijelaskan, angka kasus stunting yang saat ini terjadi di Indonesia secara umum mencapai 24 persen dan angka tersebut masih melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) yakni prevalensi stunting kurang dari 20 persen.
Ampera mengatakan, Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Barito Timur untuk ikut serta menurunkan angka stunting secara nasional sejak tahun 2013 lalu. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan angka kasus stunting pada 2013 masih berada pada prevalensi 37,8 persen dan pada 2019 berhasil diturunkan menjadi 27,6 persen dan saat ini berada pada angka 24 persen.
"Dalam penurunan angka stunting secara nasional, Pemerintah Kabupaten Barito Timur terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting hingga 2024 nanti," kata dia.
Baca juga: Bupati: Sinergitas pemkab dan kepolisian harus terus terjaga di Bartim
Ampere juga menyebutkan bahwa momentum Hari Keluarga Nasional ke-29 2022 merupakan momentum untuk menurunkan angka kekerdilan pada anak (stunting) secara nasional. Bahkan Pemkab Bartim ikut hadir secara daring mengikuti puncak acara Hari Keluarga Nasional ke-29 yang bertemakan "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting" di Medan, Sumatera Utara.
Didampingi Wakil Bupati Habib Said Abdul Saleh dan beberapa kepala SOPD, Ampera AY mendengarkan secara langsung arahan dan sambutan Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga: Pencapaian PAD 40,77 persen, Bupati Bartim optimis mampu penuhi target 2022
Baca juga: Tingkatkan PAD, Pemkab Bartim tambah penyertaan modal ke Bank Kalteng