Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan II Tahun 2022 di lima sekolah dasar (SD) di daerah setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Ardiansyah mengatakan penanggung jawab PSP angkatan pertama adalah Sekretaris Pendidikan Hartati dan Ardian penanggung jawab PSP angkatan kedua Tahun 2022.
"Jadi beliaulah pejabat yang bertanggung jawab terkait dengan pelaksanaan PSP di Kabupaten Barito Utara khususnya dari jenjang TK, SD dan SMP,” kata Ardiansyah di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, PSP angkatan kedua Tahun 2022 ini ada empat sekolah TK, sembilan SD, dan tiga SMP yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek dan Teknologi untuk melaksanakan program sekolah penggerak mewakili sekolah-sekolah lain yang ada di Barito Utara.
"Dari yang kita ketahui dari empat TK yaitu, TK Pembina Negeri Muara Teweh, TK Negeri Kenanga, TK Swasta Aria Bulau di Desa Hajak dan TK Tasik Kurnia di Desa Malawaken,” ucapnya.
Sedangkan untuk sekolah dasar ada lima dan yang telah menyelesaikan IHT adalah SDN 2 Jingah, SDN 4 Jingah dan SDN 4 Hajak.
Baca juga: Bupati Barito Utara serahkan 11 ekor sapi kurban
"Dan ada satu dari SDN 2 Trinsing, kita belum mendapat informasi apakah sudah melaksanakan atau belum IHT yang menjadi kewajiban program sekolah penggerak untuk meningkatkan kompetensi dan peningkatan SDM-nya," kata Ardiansyah.
Selain itu juga, jelasnya, program sekolah penggerak yang pihaknya ketahui, bukan terbaik dari sekolah-sekolah yang ada. Tetapi pelaksana PSP adalah sekolah yang mau berubah, mau berbuat menjadi baik satu tingkat atau dua tingkat dari level yang ada sekarang.
“Terkait dengan hal itu, kami harapkan dukungan bapak dan ibu guru yang ada di sekolah-sekolah untuk membantu kepala sekolah dalam mensukseskan tahapan-tahapan kegiatan pelaksanaan PSP. Mungkin nanti ada komite pembelajaran, ada beberapa orang guru, ada juga pengawas pembina,” kata dia.
Ia mengharapkan nantinya untuk dapat menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan sehingga kurikulum tersebut berpusat dan ditekankan untuk meningkatkan kualitas SDM peserta didik.
"Maka bapak dan ibu guru juga di wajibkan bagi kita semua untuk meningkatkan kompetensi dan peningkatan mutu SDM kita sebagai tenaga pengajar,” ujar Ardiansyah.
Baca juga: Sapi bantuan pemprov di Barito Utara diserahkan kesembilan kecamatan
Baca juga: 21 Juli, Bupati Barito Utara dijadwalkan lantik kades terpilih
Baca juga: Bupati Barut: Bertambahnya usia menjadikan Polri semakin jaya dan hebat
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Ardiansyah mengatakan penanggung jawab PSP angkatan pertama adalah Sekretaris Pendidikan Hartati dan Ardian penanggung jawab PSP angkatan kedua Tahun 2022.
"Jadi beliaulah pejabat yang bertanggung jawab terkait dengan pelaksanaan PSP di Kabupaten Barito Utara khususnya dari jenjang TK, SD dan SMP,” kata Ardiansyah di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, PSP angkatan kedua Tahun 2022 ini ada empat sekolah TK, sembilan SD, dan tiga SMP yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek dan Teknologi untuk melaksanakan program sekolah penggerak mewakili sekolah-sekolah lain yang ada di Barito Utara.
"Dari yang kita ketahui dari empat TK yaitu, TK Pembina Negeri Muara Teweh, TK Negeri Kenanga, TK Swasta Aria Bulau di Desa Hajak dan TK Tasik Kurnia di Desa Malawaken,” ucapnya.
Sedangkan untuk sekolah dasar ada lima dan yang telah menyelesaikan IHT adalah SDN 2 Jingah, SDN 4 Jingah dan SDN 4 Hajak.
Baca juga: Bupati Barito Utara serahkan 11 ekor sapi kurban
"Dan ada satu dari SDN 2 Trinsing, kita belum mendapat informasi apakah sudah melaksanakan atau belum IHT yang menjadi kewajiban program sekolah penggerak untuk meningkatkan kompetensi dan peningkatan SDM-nya," kata Ardiansyah.
Selain itu juga, jelasnya, program sekolah penggerak yang pihaknya ketahui, bukan terbaik dari sekolah-sekolah yang ada. Tetapi pelaksana PSP adalah sekolah yang mau berubah, mau berbuat menjadi baik satu tingkat atau dua tingkat dari level yang ada sekarang.
“Terkait dengan hal itu, kami harapkan dukungan bapak dan ibu guru yang ada di sekolah-sekolah untuk membantu kepala sekolah dalam mensukseskan tahapan-tahapan kegiatan pelaksanaan PSP. Mungkin nanti ada komite pembelajaran, ada beberapa orang guru, ada juga pengawas pembina,” kata dia.
Ia mengharapkan nantinya untuk dapat menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan sehingga kurikulum tersebut berpusat dan ditekankan untuk meningkatkan kualitas SDM peserta didik.
"Maka bapak dan ibu guru juga di wajibkan bagi kita semua untuk meningkatkan kompetensi dan peningkatan mutu SDM kita sebagai tenaga pengajar,” ujar Ardiansyah.
Baca juga: Sapi bantuan pemprov di Barito Utara diserahkan kesembilan kecamatan
Baca juga: 21 Juli, Bupati Barito Utara dijadwalkan lantik kades terpilih
Baca juga: Bupati Barut: Bertambahnya usia menjadikan Polri semakin jaya dan hebat