Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah terus berupaya membantu dan mendorong para pelaku usaha mikro di wilayah setempat, agar beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui pemanfaatan teknologi digital.
Penguasaan teknologi digital sangat penting sebagai strategi meningkatkan daya saing dan produktivitas pelaku UMKM di tengah perubahan ekonomi global yang semakin cepat, kata Bupati Bartim M Yamin melalui Asisten II Setda Amrulah, di Tamiang Layang, kemarin.
"Dunia kini melampaui batas geografis. Pemasaran produk tidak lagi menunggu konsumen datang, tetapi kini konsumen ada di genggaman tangan di balik layar smartphone," ucapnya.
Adapun bentuk bantuan yang dilakukan Pemkab Bartim salah satunya, melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Digital bagi kader Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan pelaku UMKM. Di mana pelatihan itu dilaksanakan pada tanggal 7 November 2025.
Menurut bupati, pelatihan itu langkah strategis untuk membekali pelaku usaha mikro dan kader UP2K, agar mampu memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan usaha, promosi produk, dan peningkatan kapasitas manajerial.
"Kami berharap kader UP2K dapat menjadi agen perubahan di desa dengan meningkatkan skala usaha, memperluas pasar, dan berinovasi berbasis sumber daya lokal agar mampu menembus pasar yang lebih luas," katanya.
Sebelumnya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barito Timur Misnawaty M Yamin meyakini, perempuan memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi keluarga melalui kegiatan usaha berbasis rumah tangga. Untuk itulah, program UP2K PKK menjadi strategi meningkatkan ekonomi keluarga di tingkat desa dan kelurahan.
Baca juga: Pemkab Bartim berharap HUT ke-75 IDI momentum tingkatkan layanan kesehatan
Dia mengatakan melalui pelatihan Kewirausahaan Berbasis Digital yang telah dilaksanakan, para kader diajak untuk Go Digital dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan produk.
"Saya mengajak dan mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap teknologi agar produk lokal tidak tertinggal dalam persaingan," kata Misnawaty.
Seperti dikutip dari MMC Bartim, pelatihan Kewirausahaan Berbasis Digital diikuti 80 peserta, yang terdiri dari 30 kader UP2K dan 50 pelaku usaha mikro binaan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Klinik Konsultasi dan Pendampingan UMKM Kalimantan Tengah serta Ketua TP PKK Barito Timur.
Adapun materi yang diberikan mencakup pentingnya kewirausahaan berbasis digital, optimalisasi pemasaran keluarga secara daring, hingga inovasi produk rumahan menjadi brand digital yang berdaya saing.
Baca juga: Aplikasi Diganta dan JEDI-KIM Bartim dijadikan studi komparatif DPRD Batola
Baca juga: Pemkab Bartim apresiasi PT Agrinas libatkan masyarakat kelola lahan sitaan
Baca juga: Pemkab Bartim perkuat digitalisasi pajak daerah melalui ACEM
