Jakarta (ANTARA) - Kreator konten Jovial Da Lopez berpendapat bahwa konten yang menarik adalah yang bisa menggambarkan si pembuat konten.
"Konten itu merefleksikan diri kita. Cara merefleksikan diri, kalian harus mengenal diri kalian," kata Jovial dalam webinar "Berdaya Lewat Konten" yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (12/7).
Mengenal diri sendiri apalagi sampai bisa memasukkannya ke dalam konten bagi Jovial tidak mudah. Dia butuh beberapa tahun untuk mengetahuinya.
Baca juga: Beasiswa dari Andovi Da Lopez untuk tiga mahasiswa
Bagi Jovial, mengenal diri sendiri berawal dari keresahan, dalam kasusnya, mengapa konten Indonesia cenderung bertema cinta dan membuat sensasi.
"Kalau kamu tahu soal 'kenapa', kamu akan tahu jiwamu seperti apa. Tapi, itu baru setengah jalan," kata Jovial.
Setengah jalan lainnya adalah kemampuan, ketika membuat konten, kreator harus bisa menunjukkan ke orang refleksi diri melalui sebuah konten. Menurut Jovial membuat konten perlu diawali dengan menemukan keresahan dan mengenal diri sendiri.
"Ketika menemukan keresahan, akan ketemu mau buat apa, seperti apa. Ke depannya akan menjadi lebih mudah," kata Jovial.
Jovial dan adiknya, Andovi Da Lopez, pernah aktif membuat konten video YouTube di bawah bendera SkinnyIndonesian24. Beberapa tahun yang lalu, Jovial dan Andovi pernah diundang NBA ke Amerika Serikat untuk mempromosikan basket ke masyarakat Indonesia.
Baca juga: Tips dan trik pelaku UMKM jadi kreator dengan manfaatkan TikTok
Jovial pun putar otak bagaimana caranya menyampaikan konten tanpa terkesan berjualan. Dia memang tidak ingin kontennya jadi ajang berjualan.
Pada akhirnya, Jovial berkunjung ke SMA tempat dulu LeBron James bersekolah dan mewawancarai teman-teman sekolah dan murid yang sekarang bersekolah di sana supaya penonton videonya bisa melihat apa saja yang sudah dijalani sang bintang basket sehingga bisa menjadi LeBron James yang sekarang.
Jika sudah mengenal karakter diri, konten yang dihasilkan akan autentik, yang menurut Jovial adalah menyenangkan.
"Ini sulit, tapi, kalau sudah sampai di titik ini, menyenangkan karena bisa menjadi diri sendiri, menyuarakan diri sendiri dan menghasilkan," kata Jovial.
Baca juga: YouTube Shorts gelar kampanye #SambilCuan untuk rayakan hari UMKM
Baca juga: TikTok akan berbagi pendapatan iklan dengan kreator
Baca juga: TikTok dukung para kreator debut jadi musisi
"Konten itu merefleksikan diri kita. Cara merefleksikan diri, kalian harus mengenal diri kalian," kata Jovial dalam webinar "Berdaya Lewat Konten" yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (12/7).
Mengenal diri sendiri apalagi sampai bisa memasukkannya ke dalam konten bagi Jovial tidak mudah. Dia butuh beberapa tahun untuk mengetahuinya.
Baca juga: Beasiswa dari Andovi Da Lopez untuk tiga mahasiswa
Bagi Jovial, mengenal diri sendiri berawal dari keresahan, dalam kasusnya, mengapa konten Indonesia cenderung bertema cinta dan membuat sensasi.
"Kalau kamu tahu soal 'kenapa', kamu akan tahu jiwamu seperti apa. Tapi, itu baru setengah jalan," kata Jovial.
Setengah jalan lainnya adalah kemampuan, ketika membuat konten, kreator harus bisa menunjukkan ke orang refleksi diri melalui sebuah konten. Menurut Jovial membuat konten perlu diawali dengan menemukan keresahan dan mengenal diri sendiri.
"Ketika menemukan keresahan, akan ketemu mau buat apa, seperti apa. Ke depannya akan menjadi lebih mudah," kata Jovial.
Jovial dan adiknya, Andovi Da Lopez, pernah aktif membuat konten video YouTube di bawah bendera SkinnyIndonesian24. Beberapa tahun yang lalu, Jovial dan Andovi pernah diundang NBA ke Amerika Serikat untuk mempromosikan basket ke masyarakat Indonesia.
Baca juga: Tips dan trik pelaku UMKM jadi kreator dengan manfaatkan TikTok
Jovial pun putar otak bagaimana caranya menyampaikan konten tanpa terkesan berjualan. Dia memang tidak ingin kontennya jadi ajang berjualan.
Pada akhirnya, Jovial berkunjung ke SMA tempat dulu LeBron James bersekolah dan mewawancarai teman-teman sekolah dan murid yang sekarang bersekolah di sana supaya penonton videonya bisa melihat apa saja yang sudah dijalani sang bintang basket sehingga bisa menjadi LeBron James yang sekarang.
Jika sudah mengenal karakter diri, konten yang dihasilkan akan autentik, yang menurut Jovial adalah menyenangkan.
"Ini sulit, tapi, kalau sudah sampai di titik ini, menyenangkan karena bisa menjadi diri sendiri, menyuarakan diri sendiri dan menghasilkan," kata Jovial.
Baca juga: YouTube Shorts gelar kampanye #SambilCuan untuk rayakan hari UMKM
Baca juga: TikTok akan berbagi pendapatan iklan dengan kreator
Baca juga: TikTok dukung para kreator debut jadi musisi