Jakarta (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi ZTE berencana meluncurkan ponsel pintar pertama mereka, setelah beberapa tahun absen, di Indonesia pada bulan September mendatang.
"Kami akan luncurkan ponsel yang terbaru," kata Presiden Direktur ZTE Indonesia, Richard Liang Weiqi, saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Keinginan mereka untuk hadir kembali di pasar ponsel Indonesia didasari perangkat tersebut banyak digunakan masyarakat, terutama ketika pandemi melanda. Perangkat digital seperti ponsel dan tablet diandalkan untuk membantu bekerja dan bersekolah dari jarak jauh.
"Ini waktu yang tepat untuk kembali ke bisnis ponsel di Indonesia," kata Weiqi.
ZTE terkenal sebagai operator telekomunikasi dan penyedia solusi teknologi telekomunikasi. Mereka meramaikan pasar ponsel Indonesia sekira tahun 2000an, namun, beberapa tahun belakangan perangkat keluaran mereka sudah tidak hadir lagi di Indonesia.
Ponsel pintar keluaran ZTE, antara lain Nubia, Blade dan Axon masih beredar di negara lain.
Baca juga: Trump tandatangani UU larang penggunaan Huawei dan ZTE
ZTE menggandeng Erajaya sebagai distributor resmi ponsel mereka di Indonesia. Sayangnya, mereka belum mau membocorkan model ponsel apa yang akan diluncurkan di Indonesia pada September nanti.
Chief Merchandise and Planning Erajaya Digital, Herman Wong, dalam acara yang sama menyatakan setidaknya ada tiga sampai enam model ponsel ZTE yang akan masuk ke Indonesia untuk tahun ini.
Diperkirakan pada awal tahun depan, portofolio ponsel ZTE di Indonesia akan lengkap.
"Kami tentu berharap semua tipe akan masuk. Tentu secara bertahap," kata Herman.
ZTE meluncurkan seri Blade V40 saat gelaran teknologi MWC di Barcelona, Spanyol, Maret tahun ini.
Baca juga: Akibat corona, ZTE absen di MWC 2020
Baca juga: Untuk desain layar lipat, ZTE ajukan paten
Baca juga: Huawei dan ZTE dilarang pasok perangkat 5G ke Australia
"Kami akan luncurkan ponsel yang terbaru," kata Presiden Direktur ZTE Indonesia, Richard Liang Weiqi, saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Keinginan mereka untuk hadir kembali di pasar ponsel Indonesia didasari perangkat tersebut banyak digunakan masyarakat, terutama ketika pandemi melanda. Perangkat digital seperti ponsel dan tablet diandalkan untuk membantu bekerja dan bersekolah dari jarak jauh.
"Ini waktu yang tepat untuk kembali ke bisnis ponsel di Indonesia," kata Weiqi.
ZTE terkenal sebagai operator telekomunikasi dan penyedia solusi teknologi telekomunikasi. Mereka meramaikan pasar ponsel Indonesia sekira tahun 2000an, namun, beberapa tahun belakangan perangkat keluaran mereka sudah tidak hadir lagi di Indonesia.
Ponsel pintar keluaran ZTE, antara lain Nubia, Blade dan Axon masih beredar di negara lain.
Baca juga: Trump tandatangani UU larang penggunaan Huawei dan ZTE
ZTE menggandeng Erajaya sebagai distributor resmi ponsel mereka di Indonesia. Sayangnya, mereka belum mau membocorkan model ponsel apa yang akan diluncurkan di Indonesia pada September nanti.
Chief Merchandise and Planning Erajaya Digital, Herman Wong, dalam acara yang sama menyatakan setidaknya ada tiga sampai enam model ponsel ZTE yang akan masuk ke Indonesia untuk tahun ini.
Diperkirakan pada awal tahun depan, portofolio ponsel ZTE di Indonesia akan lengkap.
"Kami tentu berharap semua tipe akan masuk. Tentu secara bertahap," kata Herman.
ZTE meluncurkan seri Blade V40 saat gelaran teknologi MWC di Barcelona, Spanyol, Maret tahun ini.
Baca juga: Akibat corona, ZTE absen di MWC 2020
Baca juga: Untuk desain layar lipat, ZTE ajukan paten
Baca juga: Huawei dan ZTE dilarang pasok perangkat 5G ke Australia