Jakarta (ANTARA) - Pameran teknologi Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, tampaknya akan lebih sepi tahun ini karena dampak wabah corona, bahkan perusahaan teknologi China, ZTE, mengonfirmasi akan membatalkan konferensi persnya di ajang itu.
“Kami cenderung menjadi perusahaan yang terlalu sopan, dan tidak ingin membuat orang tidak nyaman,” ujar juru bicara ZTE, dikutip dari The Verge, Rabu.
ZTE mengumumkan ponsel 5G pertamanya di Mobile World Congress tahun lalu.
Sejauh ini, penyelenggara MWC 2020, GSMA, menyatakan bahwa acara tersebut “akan berjalan sesuai rencana.”
GSMA mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi virus corona, antara lain peningkatan program pembersihan dan desinfeksi di semua titik yang memiliki potensi kontak fisik yang tinggi, misalnya area katering, pegangan tangan, WC, pintu masuk/keluar, layar sentuh publik, dengan penggunaan bahan dan produk pembersih/sanitasi yang benar.
Baca juga: Untuk desain layar lipat, ZTE ajukan paten
Pihak penyelenggara juga melakukan peningkatan dukungan medis, kampanye untuk meningkatkan kesadaran melalui berbagai informasi dan lewat online, dan menyediakan bahan sanitasi dan desinfeksi untuk penggunaan umum.
GSMA juga meningkatkan kesadaran dan pelatihan untuk semua staf dan karyawan tentang langkah-langkah pencegahan pribadi, misalnya kebersihan pribadi dan frekuensi penggunaan produk sanitasi/desinfeksi.
Penyelenggara juga memberi saran kepada peserta pameran soal tindakan pembersihan dan disinfeksi yang efektif terhadap stan, kantor, serta panduan tentang tindakan kebersihan pribadi dan perilaku pencegahan secara umum.
Baca juga: Huawei dan ZTE dilarang pasok perangkat 5G ke Australia
Selain itu, GSMA memberi penyuluhan pedoman kesehatan kepada hotel-hotel di Barcelona, transportasi publik dan pribadi, restoran dan outlet katering, serta ritel.
Penyelenggara juga memasang tanda untuk mengingatkan peserta akan rekomendasi kebersihan, menerapkan protokol penggantian mikrophone untuk pembicara, serta menyarankan agar semua peserta mengadopsi “kebijakan tanpa jabat tangan.”
Sejauh ini, virus corona telah menewaskan lebih dari 400 orang, membuat lebih dari 20.000 orang sakit, memengaruhi perjalanan karena banyak maskapai menunda penerbangan, menyebabkan perusahaan teknologi seperti Apple untuk sementara waktu menutup semua kantor untuk mengantisipasi virus, yang juga dapat mengancam produksi mereka.
Perusahaan teknologi asal China lainnya, Huawei, juga menunda konferensi pengembang perusahaan dikarenakan virus tersebut. Sementara itu, pemerintah China memperpanjang libur Tahun Baru Imlek hingga 9 Februari.
Baca juga: 56 hoaks terkait virus corona
Baca juga: Benarkah virus corona lebih rentan menyerang pria?
Baca juga: Benarkah antibiotik bisa melawan virus corona?